Program Citarum Harum Bakal Diimplementasi ke Sungai-sungai di Jawa dan Bali
Pemerintah mengklaim Program Citarum Harum berhasil dan bisa menjadi contoh untuk perbaikan sungai yang lain.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Program Citarum Harum dianggap mampu mengurangi sampah dan memperbaiki kualitas air di sungai vital Jawa Barat ini. Pemerintah bakal menerapkan program ini untuk sungai-sungai lainnya di Pulau Jawa dan Bali.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, permasalahan sampah di Sungai Citarum bisa diselesaikan secara tuntas dengan bekerja sama berbagai pihak. Di area sektor 9 Citarum Harum, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat, Sabtu (10/8/2024), dia mengklaim program ini mampu memperbaiki kualitas air sehingga bisa menjadi wadah kehidupan makhluk hidup lainnya.
”Waktu itu (awal program), saya agak pesimistis. Dulu, saya bisa jalan di atas (sungai) karena sampah semua. Tapi, ternyata, kami mengucap syukur karena kini sudah bersih seperti ini. Bahkan, ikan-ikan sekarang bisa hidup dan ditebar,” ujarnya.
Keberhasilan ini, lanjut Luhut, akan terus ditindaklanjuti. Selain bakal membahas ini bersama Presiden Joko Widodo, dia juga menyatakan Citarum Harum bakal direplikasi untuk menangani permasalahan tujuh daerah aliran sungai yang ada di Pulau Jawa dan Bali.
Meskipun tidak merinci lebih lanjut sungai yang akan dibersihkan, Luhut menyatakan, pembersihan sungai ini akan menggandeng sejumlah pihak, termasuk mitra dari Uni Emirat Arab. Dengan membawa hasil positif dari Citarum Harum, dia berharap kolaborasi yang ada memberikan inspirasi untuk kehidupan sungai yang lebih baik.
”Nanti saya akan lapor Presiden, apakah beliau mau memperpanjang (Citarum Harum). Gubernur penanggung jawabnya atau bagaimana nantinya akan kami lihat. Kami akan hantam lagi bersihkan tujuh sungai lainnya di Jawa dan Bali dengan program seperti ini,” ujarnya.
Salah satu kolaborasi, kata Luhut, datang dari Angkatan Darat melalui pembuatan alat pembersih sampah yang diresmikan pada Sabtu itu. Berbagai alat, mulai dari perahu ponton, insinerator, hingga conveyor atau alat pemindah sampah diharapkan membantu pekerjaan petugas dalam membersihkan bentang Sungai Citarum di area Sektor 9 Citarum Harum yang masih dialiri sejumlah sampah dan eceng gondok.
Kami akan hantam lagi bersihkan tujuh sungai lainnya di Jawa dan Bali dengan program seperti ini.
Peralatan ini digagas oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjutak. Dia berujar, ide tersebut muncul karena ingin menciptakan alat yang mampu menarik sampah dengan efektif.
”Saat saya berdiskusi dengan teman-teman di kantor untuk mencari solusi yang efektif, muncullah ide untuk alat menarik sampah hingga penyalur air. Kami bersyukur bisa berperan dalam mendukung kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin juga mengapresiasi pencapaian Citarum Harum yang meningkatkan kualitas air di sungai itu. Bahkan, dia mengklaim program ini diakui dalam World Water Forum (Forum Air Dunia) ke-10 di Bali.
”Kolaborasi ini mampu meningkatkan kualitas air dari kondisi tercemar berat di tahun 2014 menjadi cemar ringan pada 2021. Masih ada sejumlah tantangan, tetapi akan kami perbaiki lagi untuk mewujudkan Citarum yang bersih dan sehat bagi keanekaragaman hayati di sini,” ujarnya.