Wapres Minta DIY Pacu Ekonomi Syariah Berbasis Digital
Provinsi DIY dinilai memiliki modal yang kuat untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS – Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan agar Provinsi DI Yogyakarta memacu akselerasi inovasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital. Upaya ini untuk memperluas akses dan layanan kepada masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Wapres saat memberi sambutan dalam acara Grebeg UMKM DIY 2024 sekaligus pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) DIY di Mal Pakuwon, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (7/8/2024).
Wapres mengatakan, DIY menduduki peringkat kedua pada Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia. Karena itu, infrastruktur digital yang sudah baik ini harus dimanfaatkan untuk mendukung implementasi modul usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) industri halal berbasis digital.
”Digitalisasi keuangan dan dana sosial syariah, seperti digitalisasi pada BMT (Baitul Maal wa Tamwil) serta aplikasi zakat, infaq, sodaqoh, dan wakaf akan turut memperluas akses dan layanan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wapres.
Lebih jauh, Wapres mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah di DIY telah berkembang cukup pesat dan terinternalisasi dalam kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat.
Bahkan, saat ini, lebih dari sepertiga ekonomi DIY disokong hal-hal yang sejalan dengan sektor-sektor unggulan rantai nilai halal, seperti industri pengolahan, pertanian, akomodasi, dan makanan-minuman.
Hal ini tak terlepas dari keunggulan Yogyakarta sebagai kota pelajar, destinasi wisata, warisan budaya, sekaligus pusat UMKM produktif. ”Karena itu, saya meyakini berbagai potensi dan peluang perekonomian dapat disinergikan dengan prinsip ekonomi dan keuangan syariah agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Wapres.
Selain memacu ekonomi syariah berbasis digital, Wapres berpesan agar DIY juga meningkatkan penguatan ekosistem sektor-sektor unggulan rantai nilai halal yang sesuai dengan keunggulan dan kekhasan daerah. Pengintegrasian ekonomi dan keuangan syariah pun harus terus dikawal dalam rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang daerah. Tujuannya, demi menjamin keselarasan dan keberlanjutan program.
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, saat membacakan sambutan Gubernur DIY, mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah memainkan peran strategis dalam mendukung UMKM melalui pembiayaan yang adil dan transparan. Selain itu, juga meningkatkan akses terhadap modal, pengelolaan risiko yang lebih baik, dan mendukung keberlanjutan usaha.
”Harapannya, model syariah dapat menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM yang lebih merata dan berkelanjutan,” katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim mengatakan, Grebeg UMKM DIY 2024 merupakan event utama strategis yang digelar BI Perwakilan DIY setiap tahun selama delapan tahun terakhir. Ini merupakan bagian dari upaya mendukung karya kreatif Indonesia sekaligus menjadi ajang festival ekonomi syariah.
Ibrahim mengatakan, DIY memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pendidikan, dan kekayaan budaya. ”Sektor ini menjadi modal dasar bagi pengembangan UMKM,” katanya.
Menurut dia, DIY memiliki 17 subsektor UMKM, terutama busana, kerajinan tangan, dan makanan. ”Ini mencakup 70-80 persen dari total ekonomi kreatif di DIY,” ujarnya.