Selain di Batu, Densus 88 Juga Tangkap Terduga Teroris di Stasiun Solo Balapan
Seorang terduga teroris diciduk di Stasiun Solo Balapan, Surakarta. Pelaku merupakan penumpang KA Gajayana.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO, KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di Stasiun Solo Balapan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2024) malam. Waktu penangkapan itu berdekatan dengan penangkapan terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur. Namun, belum diketahui apakah dua peristiwa itu berkaitan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Artanto membenarkan penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan. ”Hanya satu orang saja. Untuk identitasnya tidak bisa saya sampaikan. Inisial M saja,” katanya saat dihubungi, Kamis (1/8/2024).
Artanto juga mengaku tidak bisa membeberkan kronologi penangkapan terduga teroris itu. Dia hanya menyebut, terduga teroris itu ditangkap di dalam lingkungan stasiun. Oleh karena itu, ia tidak bisa memastikan apakah terduga teroris ditangkap ketika hendak berangkat atau baru tiba di Stasiun Solo Balapan.
Saat ditanya perihal barang bukti dalam penangkapan tersebut, Artanto juga tidak bisa menjawabnya. Pasalnya, kegiatan penangkapan itu dilaksanakan oleh Densus 88.
”Barang bukti langsung diamankan oleh Densus 88. Kami belum tahu (apa saja). Yang bersangkutan diamankan oleh Densus. Posisi terakhirnya di mana kami juga belum tahu,” kata Artanto.
Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut. Sosok yang diringkus aparat kepolisian itu merupakan penumpang dari Kereta Api (KA) Gajayana. Penangkapan itu, katanya, terjadi pada Rabu pukul 19.30.
Anne menyatakan, PT KAI tidak menoleransi berbagai bentuk tindak pelanggaran hukum. Oleh karena itu, PT KAI terus menjalin koordinasi intens dengan para petugas dari jajaran kepolisian.
Manajemen PT KAI juga berkomitmen untuk bersikap kooperatif dengan para pemangku kepentingan apabila terjadi tindak-tindak pelanggaran hukum di lingkungan perkeretaapian.
”KAI selalu mendukung dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam pemberantasan tindak terorisme. KAI terus berupaya meningkatkan sistem keamanan, di antaranya melalui penyediaan fasilitas CCTV, baik di stasiun maupun kereta. Selain itu, petugas keamanan KAI juga akan selalu proaktif menjaga keamanan,” kata Anne dalam keterangan tertulisnya.
Anne juga mengimbau agar para penumpang tidak membawa barang-barang yang dilarang, mulai dari binatang, senjata api ataupun tajam, narkotika, benda yang mudah meledak, dan lain sebagainya. Para penumpang juga diimbau tak membawa benda-benda dapat mengganggu kenyamanan sesama penumpang.
Selain itu, Anne menyatakan, PT KAI akan terus berkomitmen untuk menjamin keselamatan dalam perjalanan para penumpangnya. Salah satu upaya yang dilakukan ialah melakukan pengamanan berlapis, seperti patroli petugas keamanan yang dilakukan rutin.
”Apabila terdapat hal-hal yang mencurigakan di wilayah kerja KAI, masyarakat dan penumpang dapat menginformasikan kepada petugas KA ataupun Call Center 121,” ungkap Anne.
Penangkapan di Batu
Dalam waktu yang hampir bersamaan, tim Densus 88 juga menangkap seorang terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur. Penangkapan dilakukan di kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung Kav 34, Kelurahan Jeding, Kecamatan Junrejo, Batu, pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 19.15 WIB.
Terduga teroris yang ditangkap di Batu itu berinisial HOK dengan usia 19 tahun. Terduga pelaku juga diketahui masih berstatus sebagai pelajar dan disebut sebagai simpatisan Daulah Islamiyah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, HOK berencana melakukan bom bunuh diri di dua tempat ibadah yang berada di Kota Malang, Jatim.
”Berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis TATP,” kata Trunoyudo dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).
Dari penggeledahan terhadap tersangka, ditemukan cairan bahan peledak high explosive, serta beberapa jenis cairan kimia. Selain itu, di dalam sebuah ransel hitam ditemukan sebuah ketapel, 10 jarum kurung, 2 suntikan, serta satu toples berisi gotri.
Juru Bicara Densus 88 Komisaris Besar Aswin Siregar mengatakan, HOK tak lagi sebatas mempelajari cara membuat bom. Ia sudah mulai berbelanja bahan pembuat bom. ”Ini hampir persiapan. Bahkan, sudah beli bahan, tidak lagi belajar (merakit bom),” kata Aswin saat dihubungi, Kamis.