logo Kompas.id
NusantaraHilirisasi di Tingkat Petani, ...
Iklan

Hilirisasi di Tingkat Petani, Solusi Atasi Fluktuasi Harga Kopi

Selagi belum punya nilai tawar, petani kopi Sumsel akan terus terjerat mekanisme pasar yang sering tidak menguntungkan.

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
· 5 menit baca
Petani menyimpan buah kopi usai dikeringkan di bawah terik matahari di kawasan Rimba Candi, Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Kamis (4/7/2024).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Petani menyimpan buah kopi usai dikeringkan di bawah terik matahari di kawasan Rimba Candi, Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Kamis (4/7/2024).

Karena hanya mengandalkan penjualan komoditas dalam wujud bahan mentah, petani kopi di Sumatera Selatan tak bisa menghindari penurunan harga kopi akibat mekanisme pasar. Para petani kopi di Tanah Air perlu didorong untuk beralih ke produk bernilai tambah atau melakukan hilirisasi agar kesejahteraan mereka lebih baik di tengah dinamika harga yang bisa berubah tiba-tiba.

Fenomena penurunan harga kopi jenis robusta itu sedang dialami oleh petani kopi di Sumsel. Setelah merasakan nikmatnya lonjakan harga yang sempat menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, antara lain biji kopi dari panen buah petik asalan Rp 70.000-Rp 75.000 per kilogram sejak akhir Juni hingga awal Juli 2024, petani terpukul karena harga yang disambut gembira itu hanya bertahan lebih kurang sebulan.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000