Muhammadiyah Bakal Umumkan Hasil Konsolidasi Nasional, Prabowo Tak Jadi Hadir
Hasil Konsolidasi Nasional Muhammadiyah akan disampaikan hari ini. Salah satu hal yang dibahas terkait konsesi tambang.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Pimpinan Pusat Muhammadiyah dijadwalkan menyampaikan hasil Konsolidasi Nasional Muhammadiyah yang digelar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (28/7/2024) siang ini. Salah satu hal yang akan disampaikan adalah terkait tawaran konsesi tambang kepada organisasi keagamaan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto, yang sebelumnya dijadwalkan hadir, tak jadi menghadiri Konsolidasi Nasional Muhammadiyah pada Minggu ini.
Kepala Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Arif Nur Kholis mengatakan, Prabowo berhalangan hadir dalam acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah pada Minggu ini. Sebelumnya, Prabowo dijadwalkan hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut.
Arif menambahkan, dengan ketidakhadiran Prabowo, acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah pada Minggu ini dilanjutkan untuk membahas sejumlah agenda internal. Tidak ada narasumber dari pihak eksternal yang hadir pada hari ini.
”Karena beliau (Prabowo) enggak bisa, ya sudah, fokus ke internal yang juga butuh waktu yang panjang,” ujar Arif di lokasi acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di kompleks Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Sleman, Minggu siang.
Sebelumnya, pada Sabtu (27/7/2024), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla hadir dalam acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah. Oleh karena itu, Arif menyebut, pihak eksternal yang menghadiri acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah selama dua hari ini hanyalah Jusuf Kalla.
Menurut Arif, sejumlah agenda yang dibahas dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah pada Minggu ini antara lain terkait Kalender Hijriah Global Tunggal serta laporan program kerja dari pengurus wilayah dan organisasi otonom Muhammadiyah. ”Ada laporan capaian program kerja dari 35 wilayah dan juga organisasi otonom Muhammadiyah,” ujarnya.
Minggu siang ini, kata Arif, perwakilan PP Muhammadiyah dijadwalkan hadir dalam konferensi pers untuk menjelaskan hasil konsolidasi nasional itu. Salah satu hal yang akan disampaikan adalah terkait tawaran konsesi tambang kepada organisasi keagamaan.
Dalam kesempatan sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan, masalah konsesi tambang itu bakal dibahas dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah.
”Baru akan diputuskan setelah Konsolidasi Nasional 27-28 Juli di Yogyakarta,” ujar Mu’ti ketika dimintai tanggapannya terkait dengan kepastian Muhammadiyah akan mengelola tambang, Jumat (26/7/2024).
Pada Sabtu kemarin, penyelenggaraan Konsolidasi Nasional Muhammadiyah diwarnai aksi oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Cik Di Tiro. Forum Cik Ditiro merupakan gabungan dari 34 organisasi masyarakat sipil di Yogyakarta.
Baru akan diputuskan setelah Konsolidasi Nasional 27-28 Juli di Yogyakarta.
Para peserta aksi membentangkan poster dan spanduk kritik terhadap PP Muhammadiyah, yang beberapa hari terakhir santer disebut-sebut akan menerima tawaran konsesi tambang dari pemerintah. Para aktivis juga menutup mulut mereka dengan lakban.
”Kami mengingatkan kepada Muhammadiyah, yang dua hari ini akan berkumpul, untuk menjaga kewarasan dan akal sehat bahwa ormas itu tugasnya adalah menjadi masyarakat sipil, menjadi organisasi yang mengontrol negara dan pemerintah, serta berpihak pada kepentingan warga negara,” ujar Masduki, salah satu inisiator Forum Cik Di Tiro.
Menurut Masduki, tambang akan merusak tata kelola organisasi Muhammadiyah itu sendiri. Selain itu, tambang juga akan merusak hak-hak sipil warga negara seperti yang telah dibuktikan dengan banyaknya korban akibat bisnis ekstraktif ini.
”Tambang juga merusak kekuatan alternatif dalam sistem demokrasi, dalam hal ini Muhammadiyah sebagai kekuatan masyarakat sipil. Jadi, tambang ini tidak ada manfaatnya, malah lebih banyak mudaratnya,” ujar Masduki.