Diduga Dipicu Sesar Baribis, Gempa Kuningan Rusak Belasan Rumah
Sudah terjadi tiga kali gempa bumi dangkal di Kabupaten Kuningan. Belasan rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gempa bumi dangkal kembali mengguncang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Jumat (26/7/2024) dengan Magnitudo 3,9. Kini, berdasarkan hasil pendataan sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, ada 13 rumah dan satu masjid terdampak gempa. Gempa diduga dipicu aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai.
Gempa bumi dangkal terkini atau ketiga itu berkekuatan M 3,9 melanda Kabupaten Kuningan yang terjadi pukul 10.49 WIB. Gempa berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah barat laut Kabupaten Kuningan. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa ada di kedalaman 6 km.
Dari data BMKG sudah terjadi tiga kali gempa dangkal di Kuningan. Sebelumnya gempa bumi mengguncang Kabupaten Kuningan berkekuatan M 4,1 pada Kamis (25/6/2024) pukul 17.36 WIB. Pusat gempa ada di kedalaman 8 km.
Selanjutnya, ada gempa susulan M 3,6 pada pukul 04.01 WIB. Lokasinya di darat pada jarak 3 km arah tenggara Kuningan dengan kedalaman 6 km.
”Diperkirakan gempa karena aktivitas sesar yang terdekat dengan Kuningan, yakni Baribis segmen Ciremai,” papar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Virga Librian.
Ia menuturkan, getaran gempa dangkal di Kuningan yang ketiga dengan skala II-III MMI. Getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk yang melintas.
Virga pun mengimbau masyarakat Kuningan tetap tenang dan tak terpengaruh informasi yang tidak benar. Masyarakat diimbau untuk menyiapkan mitigasi demi mengantisipasi dampak gempa dangkal.
”Masyarakat diharapkan menghindari gedung, tiang listrik, dan pohon saat berada di area terbuka. Saat di rumah, lindungi kepala dari reruntuhan,” kata Virga.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, 13 rumah dan satu masjid rusak akibat gempa. Skala kerusakan dari ringan hingga sedang.
”Kemungkinan jumlah bangunan yang terdampak akan terus bertambah. Sebab, data yang dilaporkan petugas kami di lapangan bersifat dinamis,” ucap Indra.