Ery Mefri menjelaskan, ”Asok dari Tungku” disiapkan sejak September 2023 dengan berpijak pada karya sebelumnya, ”Salam Tubuh pada Bumi”. ”Ada enam maestro akan tampil dalam Indonesia Bertutur, salah satunya kami yang akan membuka,” katanya, Sabtu (20/7/2024) malam.
Sabtu malam, Ery mengajak Kompas dan sejumlah jurnalis menonton proses latihan karya ”Asok dari Tungku”. Tari yang dipersiapkan berdurasi maksimal 75 menit ini ditampilkan oleh 10 orang.
Selain gerakan tari yang berakar dari silek dan tabuhangandang tambua yang menjadi ciri khas Ery Mefri, karya ini juga dihiasi dengan iringan dendang dari dumpiang Pariaman hingga lambok malam saluang Pauah serta sijobang sampelong Payakumbuh.
Ery menjelaskan, orang Minangkabau memegang tiga pilar nilai yang dikenal dengan istilah ”Tigo Tungku Sajarangan”. Ketiganya menyimbolkan hubungan antara manusia dan manusia (diemban ninik mamak/tokoh adat), manusia dan alam (diemban cadiak pandai/orang berilmu), dan manusia dan Tuhan (diemban alim ulama). Dari persatuan ketiga pilar itulah, api bisa hidup.
Akan tetapi, kata Ery, ”Tigo Tungku Sajarangan” ini sekarang hilang dan api di tengahnya tak lagi didengar sehingga yang tersisa hanya asap (asok). Semuanya seolah ”meng-aden”, mengedepankan ego dan membuat pencitraan, aden nan kayo (saya yang kaya), aden nan hebat (saya yang hebat), dan aden nan cerdas (saya yang cerdas).
”Di dalam karya ini, ada pemain-pemain tunggal yang memperlihatkan, ’Ini aden (saya).’ Tapi akhirnya apa? Bacakak (bertengkar),” ujar Ery. Dalam koreografi tersebut juga akan ditampilkan visual multimedia berupa kehancuran Rumah Gadang—rumah adat Minangkabau—akibat setiap orang mengedepankan ego diri.
Bagi Ery Mefri, tampil di Nusa Dua, Bali, kali ini juga menjadi hal spesial. Sebab, penampilan di Nusa Dua, Bali, 20 tahun lalu menjadi tonggak sejarah bagi Ery Mefri dan Nan Jombang Dance Company yang mempertemukan mereka dengan Andrew Ross, Direktur Brisbane Powerhouse, salah satu gedung pertunjukan ternama di Australia.
”Kemunculan di Nusa Dua Bali-lah yang membuat Ery Mefri dan Nan Jombang Dance Company kemudian tampil di pentas-pentas dunia setelah 25 tahun sebelumnya menderita karena tidak mendapat kesempatan dari pemerintah daerah,” katanya.
Manajer Nan Jombang Dance Company Angga Djamar menambahkan, setelah tampil di Indonesia Bertutur, grup ini juga akan tampil di Taipei East Coast Land Arts Festival (TEC Land), Taiwan, pada 21 Agustus 2024. Pada 2023, ”Salam Tubuh pada Bumi” tampil premier di @america, Jakarta, kemudian di Kaba Festival 2023 di Padang.
”Ini merupakan undangan kedua kepada Nan Jombang Dance Company pada TEC Land setelah yang pertama pada 2018,” kata Angga.