Gempa Dangkal Susulan Guncang Cianjur, Mitigasi Perlu Disiapkan
Gempa dangkal terus terjadi hingga enam kali di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam dua hari terakhir.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gempa dangkal terus mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Selasa (18/6/2024). Sudah terjadi enam kali gempa dangkal dalam dua hari terakhir.
Gempa bumi dangkal yang terakhir pada Selasa ini berkekuatan magnitudo 2,4 mengguncang Cianjur. Gempa terjadi pukul 12.47 WIB.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pusat gempa berada pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,10 Bujur Timur atau 4 kilometer barat laut Cianjur. Kedalaman gempa sekitar 6 kilometer.
Sebelumnya pada Selasa (18/6/2024) ini juga terjadi gempa dangkal di Cianjur pada pukul 10.43 WIB berkekuatan M 2,1 dengan kedalaman 11 kilometer. Pusat gempa berada pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,9 Bujur Timur atau 5 kilometer barat laut Cianjur.
Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, kejadian ini adalah gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Cugenang.
”Sudah terjadi enam kali gempa hingga kini. Berdasarkan analisis karena aktivitas sesar Cugenang,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Virga Librian.
Petugas BPBD Cianjur masih menelusuri apakah terdapat warga atau bangunan yang terdampak gempa di Cianjur sore ini.
Ia mengimbau masyarakat Cianjur tetap tenang dan tak terpengaruh informasi yang tidak benar. Masyarakat diimbau untuk menyiapkan mitigasi demi mengantisipasi dampak gempa dangkal.
”Masyarakat diharapkan menghindari gedung, tiang listrik, dan pohon saat berada di area terbuka. Saat di rumah, lindungi kepala dari reruntuhan,” kata Virga.
Sementara itu, Hadi Rahmat Hardjasasmita dari Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan jajarannya di Kabupaten Cianjur pascagempa dangkal berkekuatan M 3,4. Hasilnya belum ditemukan dampak bangunan rusak dan warga yang menjadi korban.
”Petugas BPBD Cianjur masih menelusuri apakah terdapat warga atau bangunan yang terdampak gempa di Cianjur sore ini,” kata Hadi.
Sebelumnya terjadi gempa dangkal berdampak besar di Cianjur pada 21 November 2022. Adapun gempa berkekuatan M 5,6 mengakibatkan lebih dari 150 orang luka dan 602 orang meninggal.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Rabu (7/12/2022), tercatat ada total 53.480 rumah rusak, sebanyak 12.956 bangunan di antaranya rumah rusak berat, 15.196 rusak rumah sedang, dan 25.256 rumah rusak ringan.
Selain itu, 540 bangunan fasilitas pendidikan rusak, 272 rumah ibadah rusak, dan 18 bangunan fasilitas kesehatan rusak.