Klaim Dukungan Parpol Mencukupi, Sutarmidji Siap Maju Pilkada Kalbar
Gubernur Kalbar periode 2018-2023 Sutarmidji mengklaim telah mengantongi dukungan yang cukup untuk maju pilkada.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023 Sutarmidji mengklaim telah mengantongi dukungan sejumlah partai politik untuk maju dalam Pilkada 2024. Ia pun menyatakan siap bertarung dengan adu gagasan dalam pilkada.
Saat ditemui seusai menjalankan Shalat Idul Adha di halaman Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, Kalbar, Senin (17/6/2024), Sutarmidji mengaku telah mengantongi dukungan yang cukup untuk maju dalam Pilkada Kalbar 2024.
Sesuai aturan, calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalbar harus didukung partai politik yang memiliki minimal 13 kursi di DPRD Kalbar. ”Syarat dukungan parpol sudah mencapai 27 kursi,” ujar Sutarmidji.
Dalam Pilkada Kalbar tahun ini, Sutarmidji ingin kembali berpasangan dengan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2024 Ria Norsan. Menurut Sutarmidji, dirinya telah mengantongi rekomendasi dari Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Selain itu, Sutarmidji bersama Ria Norsan juga berharap mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan Partai Golkar. ”Saya dan Pak Ria Norsan sudah mendapat surat tugas dari Demokrat. Pak Norsan juga kader Golkar, kami berharap otomatis (Golkar mendukung),” ujarnya.
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2024, Partai Nasdem mendapat 10 kursi di DPRD Kalbar, PKS mendapat 2 kursi, Partai Demokrat mendapat 6 kursi, dan Partai Golkar mendapat 9 kursi.
Jika Sutarmidji mendapat dukungan dari empat partai ini, berarti dia didukung oleh gabungan partai yang memiliki 27 kursi atau 41,5 persen dari total 65 kursi di DPRD Kalbar.
Sutarmidji menambahkan, berdasarkan hasil survei salah satu lembaga survei yang dipaparkan pada 19 Mei 2024, dalam berbagai simulasi komposisi pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Kalbar, elektabilitas dirinya mencapai 50 persen.
Sutarmidji pun berharap, kontestasi Pilkada Kalbar 2024 berlangsung sejuk. Para kandidat pun diharapkan lebih mengedepankan adu argumen serta visi-misi demi kemajuan Kalbar. Hal ini penting agar kontestasi pilkada menjadi momen untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalbar Andi Aswad menuturkan, bakal calon gubernur Kalbar yang mendaftar ke DPD Demokrat Kalbar telah diminta melakukan survei melalui lembaga survei yang direkomendasikan.
Pada akhir Juni, para calon tersebut diminta menyerahkan hasil survei untuk mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Pada Senin (10/6/2024) sore, DPD Demokrat Kalbar juga telah memberikan surat tugas kepada Sutarmidji untuk mencari koalisi. Saat ditanya apakah surat tugas diberikan juga kepada bakal calon yang lain, Andi mengatakan, tidak ada calon yang mendapat surat tugas semacam itu.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) belum memutuskan kandidat yang didukung dalam Pilkada Kalbar tahun ini. Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PAN Kalbar Zulfydar Zaidar menuturkan, sejumlah nama yang mendaftar ke partai itu telah mendapatkan rekomendasi untuk mencari pasangan bakal calon wakil gubernur Kalbar serta partai koalisi.
Saat ini, proses pencarian itu masih berlangsung. Para bakal calon yang telah mendaftar melalui DPW PAN Kalbar adalah Sutarmidji, Ria Norsan, Bupati Kubu Raya periode 2009-2014 dan 2019-2024 Muda Mahendrawan, dan Ketua DPD PDI-P Kalbar Lasarus.
Jika di antara nama-nama tersebut sudah ada yang mendapatkan pasangan bakal calon wakil gubernur dan partai koalisi, mereka diminta memberitahukan secara resmi ke PAN.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumadi, menyatakan, melihat dinamika yang terjadi, jumlah bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar kemungkinan hanya dua atau tiga pasangan.
”Bisa head to head antara pasangan Sutarmidji-Ria Norsan menghadapi Lasarus bersama siapa pun wakilnya nanti,” ujar Jumadi.