Gempa Dangkal Sesar Cugenang Kembali Guncang Cianjur
Gempa dangkal kembali mengguncang Kabupaten Cianjur. Pihak BPBD setempat belum menemukan warga yang terdampak gempa.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Gempa bumi dangkal berkekuatan Magnitudo 3,4 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (17/6/2024) pukul 18.21 WIB. Gempa kembali dipicu pergerakan Sesar Cugenang.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 6,85 Lintang Selatan dan 107,07 Bujur Timur atau 8 kilometer Barat Laut Cianjur. Kedalamannya sekitar 10 kilometer.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kejadian ini adalah gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang, Banten, Hartanto, dalam keterangan tertulis, Senin malam.
Hartanto memaparkan, getaran gempa dengan skala II - III MMI. Getaran yang dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk yang melintas.
”Berdasarkan pengamatan BMKG hingga pukul 18.45 WIB, belum terdapat gempa susulan. Masyarakat dihimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak benar,” kata Hartanto.
Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita mengatakan, telah berkomunikasi dengan BPBD di Kabupaten Cianjur pasca-gempa dangkal berkekuatan M 3,4. Hasilnya, belum ditemukan dampak bangunan rusak dan warga yang menjadi korban.
”Petugas BPBD Cianjur masih menelusuri apakah terdapat warga atau bangunan yang terdampak gempa di Cianjur sore ini,” tambah Hadi.
Sebelumnya terjadi gempa dangkal yang berdampak besar di Cianjur pada 21 November 2022. Gempa berkekuatan M 5,6 itu mengakibatkan 602 meninggal.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat saat itu 53.480 rumah rusak. Sebanyak 12.956 bangunan di antaranya rumah rusak berat, 15.196 rusak sedang, dan 25.256 rusak ringan.
Selain itu, ada 540 bangunan fasilitas pendidikan rusak, 272 rumah ibadah rusak, dan 18 bangunan fasilitas kesehatan rusak.
Zona bahaya
Dari hasil verifikasi dan pemutakhiran pemetaan bahaya gempa bumi akibat aktivitas Sesar Cugenang, ada tiga zona bahaya gempa bumi, yakni zona terlarang (merah), zona terbatas (orange), dan zona bersyarat (kuning).
Pada zona terlarang memiliki kriteria zona dengan sempadan patahan aktif Cugenang 0-10 meter ke kanan dan ke kiri tegak lurus jurus patahan yang merupakan zona kerentanan sangat tinggi akibat deformasi dan getaran gempa. Zona ini juga memiliki kerentanan tinggi gerakan tanah atau longsor.
Zona terlarang ini memiliki luas 2,63 km persegi, meliputi 4 kecamatan dan 12 desa. Wilayah itu meliputi sebagian wilayah dari Kecamatan Cilaku, seperti sebagian wilayah Desa Rancagoong.
Di Kecamatan Cianjur ada di sebagian Desa Nagrak, di Kecamatan Cugenang di sebagian Desa Cibulakan, Benjot, Sarampad, Gasol, Mangunkarta, Cijedil, Nyalindung dan Desa Cibeureum. Sementara di Kecamatan Pacet di sebagian Desa Ciputri dan Des Ciherang.
Rekomendasi BMKG, zona terlarang harus dikosongkan atau bangunan yang ada direlokasi, dilarang mengadakan pembangunan kembali dan pembangunan baru. Zona ini diprioritaskan sebagai ruang terbuka hijau, monumen, atau kawasan lindung.