Sehari sebelumnya, organisasi yang disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata atau KKB ini juga menyerang Polsek Homeyo di samping sekolah tersebut.
”Bisa kami informasikan, tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut. Saat ini, anggota kami masih terus bersiaga di sana,” kata Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Kamis (2/5/2024).
Satgas Damai Cartenz menunjukkan sebuah sekolah yang dibakar pada Rabu pagi tersebut. Terlihat api dan asap membubung tinggi yang diikuti dentuman kontak senjata antara aparat dan OPM.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, menyatakan, serangan tersebut dilakukan kelompok yang dikomandoi Keny Tipagau dan Aprianus Bagubau.
”Pasukan membakar gedung bangunan sekolah karena bangunan sekolah ini digunakan oleh militer dan polisi Indonesia. Selain itu, anggota TNI juga menjadi guru-guru di sekolah tersebut,” ujar Sebby dalam keterangannya.
Serangan di Intan Jaya dilakukan kelompok yang dikomandoi Keny Tipagau dan Aprianus Bagubau.
Serangan di polsek
Pada Selasa (30/4/2024), OPM menyerang Polsek Homeyo yang berjarak sekitar 50 meter dari sekolah yang dibakar. Bayu menyebut, serangan yang menewaskan seorang warga sipil tersebut diyakini dilakukan oleh Kodap VIII Kemabu, pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya.
Dia menuturkan, serangan pada Selasa pagi tersebut diawali rentetan suara tembakan yang mengarah ke rumah anggota polisi di sekitar Polsek Homeyo. Aparat yang berada di lokasi kemudian melakukan tembakan kepada kelompok tersebut yang berlari ke arah bangunan SD Pogapa.
”Penyerangan tersebut mengakibatkan seorang korban suku Toraja atas nama Aleksander Parapak (20), laki-laki, meninggal terkena tembakan pada bagian dada kiri,” tuturnya.
Kejadian gedung sekolah yang dibakar di Intan Jaya semakin menambah catatan teror OPM ke fasilitas pendidikan Papua. Dari catatan Kompas dan data pihak kepolisian, aksi OPM yang membakar fasilitas sekolah cukup masif di daerah, seperti Intan Jaya, Puncak, dan Pegunungan Bintang.
Sejak 2021, OPM membakar SD, SMP, hingga SMA di tiga kabupaten ini. Berdasarkan data Kompas, KKB telah membakar 17 sekolah dalam kurun waktu tersebut.
Pada Kamis (17/8/2023), OPM membakar sebuah SMA di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Indonesia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, Jumat (18/8/2023), mengatakan, pembakaran fasilitas perpustakaan SMA Negeri 1 Ilaga di ibu kota Puncak terjadi pukul 13.28 WIT. Sekolah tersebut terletak di Kampung Kago. Diduga pelakunya adalah anggota KKB di bawah pimpinan Titus Murib, (Kompas.id, 18/8/2023).