Doa dan Tabur Bunga bagi Juru Parkir yang Tewas Ditembak di Banyumas
Doa dan tabur bunga digelar bagi korban penembakan di parkiran Hotel Braga, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Jajaran manajemen dan karyawan Hotel Braga, Sokaraja, bersama dengan kerabat almarhum Fajar Subekti (38), juru parkir yang tewas ditembak pengunjung, Senin (29/4/2024) malam, menggelar doa bersama dan tabur bunga. Manajemen Hotel Braga, Sokaraja, juga memberikan bantuan pendampingan hukum bagi keluarga korban dengan menunjuk kuasa hukum supaya mendapatkan keadilan.
”Kami sudah menunjuk kuasa hukum. Dari pihak keluarga juga sudah menyetujui. Kami memberikan kuasa hukum yang terbaik sampai masalah ini tuntas. Dengan harapan, hukumannya harus sampai maksimal,” kata General Manager Braga Hotel Krisdian Decky Gunadi.
Almarhum Fajar meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anaknya yang sulung sudah mau masuk kuliah dan membutuhkan biaya. Adapun anak keduanya duduk di bangku kelas III SD.
”Untuk (kerugian) imaterial ini, kan, tidak ternilai. Tinggal nanti dari keluarga korban, penuntutannya seperti apa, lalu kita tuangkan ke dalam berkas administrasi untuk cepat masuk ke persidangan,” tutur Decky.
Puluhan orang berkumpul di area parkir belakang Hotel Braga pukul 19.00 WIB. Dikelilingi garis polisi, sebuah foto almarhum diterangi sejumlah lilin. Sebuah karangan bunga berdiri di belakang foto tersebut.
Setelah doa bersama, satu per satu orang yang kerabat dan karyawan hotel menaburkan bunga di sekitar foto. Suasana syahdu dan khidmat terasa di sekitar lokasi tempat Fajar meregang nyawa setelah ditembak oleh tersangka Anang Yusuf Riyanto (32) pada Sabtu (27/4/2024).
Manajer Greatindo Ade Aenul Yakin sebagai rekanan pengelola parkir di Hotel Braga menyampaikan, Fajar dikenal sebagai sosok yang baik. Ia berharap, lewat doa bersama ini, jiwanya mendapatkan kedamaian dan keluarga yang ditinggalkan dikuatkan.
Agus Setiyono (32), sepupu Fajar yang juga bekerja sebagai juru parkir, merasa kehilangan sosok Fajar yang ramah. ”Mas Fajar anaknya baik, ramah, sopan, dan bermasyarakat. Dengan teman-teman juga sering membantu. Kami sangat terpukul dan sangat kehilangan,” kata Agus.
Seperti diberitakan Kompas.id (29/4/2024), Polresta Banyumas menetapkan tiga tersangka dalam kasus penembakan di parkiran Hotel Braga, Sokaraja. Selain Anang Yusuf Riyanto sebagai pelaku penembakan, polisi juga menangkap dua orang penyedia senjata api dari wilayah Jawa Barat.
Penembakan dipicu saat Anang, yang bersama teman-temannya pulang dari karaoke di Hotel Braga menggunakan 1 mobil, tidak bisa menunjukkan karcis parkir. Saat Fajar yang bertugas sebagai juru parkir menagih biaya parkir Rp 15.000, Anang yang mengemudikan mobil mengaku hanya memiliki uang Rp 7.000.
Anang yang emosi karena diminta menunggu palang portal parkir dibuka justru menembak Fajar. Anang mengaku tidak sadar diri karena dipengaruhi minuman keras.