Puncak Arus Balik, Warga Diimbau Tunda Waktu Pulang untuk Hindari Kemacetan
Aparatur sipil negara dan masyarakat yang tak terburu-buru diimbau menunda kepulangan.
Oleh
STEFANUS ATO, ALBERTUS KRISNA
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS – Puncak arus balikLebaran 2024 diprediksi terjadi pada Senin (15/4/2024) malam. Volume kendaraan yang masuk ke Jabodetabek diperkirakan bakal mencapai 120.000 unit. Oleh karena itu, aparatur sipil negara dan masyarakat yang tidak terburu-buru diimbau menunda kepulangan karena derajat kejenuhan lalu lintas sudah di atas batas wajar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Senin ini merupakan puncak arus balik. Dari perhitungan Jasa Marga, volume kendaraan yang masuk ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bakal lebih tinggi daripada Minggu (14/4) malam. Jumlahnya diyakini mencapai 120.000 kendaraan.
"Hal yang kemarin diumumkan oleh pemerintah tentang keputusan Presiden untuk memberi toleransi work form home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) tolong dimanfaatkan. Harapannya, apabila itu dimanfaatkan, nanti malam kepadatannya tidak maksimal," kata Budi, seusai Koordinasi Evaluasi Penanganan Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024, di Kilometer (Km) 70 Tol Jakarta-Cikampek.
Rapat koordinasi itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur.
Menurut Budi, pada Minggu malam, derajat kejenuhan lalu lintas (V/C ratio) di jalan tol sudah lebih dari standar, yakni mencapai 0,8. Padahal, V/C ratio jalan tol maksimal itu semestinya 0,7.
"Kami menginformasikan sekaligus memberikan alarm kepada masyarakat yang akan mudik hari ini. Kondisi dengan angka V/C ratio 0,8, kalau tidak mau bermacet-macetan tunggu dulu satu hari. Pada saat itu, V/C ratio-nya mungkin berkurang," kata Budi.
Muhadjir pun kembali mengimbau ASN yang tidak punya kepentingan bekerja pada Selasa (16/4) ini agar memanfaatkan kebijakan WFH dari pemerintah. Para ASN yang bakal berangkat Senin ini, diminta menunda dulu perjalanannya ke Jabodetabek.
"Kalau ASN mengambil keputusan itu, berarti membantu kami. Jadi, kemungkinan puncak arus balik malam ini bisa direduksi atau lebih merata hingga dua hari ke depan," katanya.
Kepala Departemen Pemasaran dan Komunikasi Jasa Marga Faiza Riani, mengatakan, Jasa Marga turut mengimbau warga yang masih berada di kampung untuk mengatur waktu dan tidak memilih kembali ke Jabodetabek saat puncak arus balik. Sebab, Jasa Marga telah memberi kompensasi berupa potongan tarif tol 20 persen untuk warga yang kembali pada 17-19 April 2024 untuk perjalanan melintasi Tol Trans-Jawa dari Semarang, Jawa Tengah.
"Potongan ini akan berlaku pada 17 April pukul 05.00 WIB hingga 19 April pukul 05.00 WIB. Potongan ini untuk perjalanan dari Semarang menuju Jakarta terutama perjalanan yang berasal dari gerbang GT (gerbang tol) Kalikangkung menuju GT Cikampek Utama,” katanya.
Siapkan jalur arteri
Listyo mengatakan, untuk mengantisipasi potensi kemacetan di Tol Trans-Jawa, polisi bakal menyiapkan sejumlah ruas jalan arteri. Jalur-jalur itu antara lain berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dan di Karawang Barat.
"Ini semua kami akan lakukan dengan menghitung kepadatan lalu lintas. Jalur arteri itu sendiri, jika memungkinkan, kami akan pakai," katanya.
Semua kebijakan itu, kata Listyo, bakal dilakukan dengan kehati-hatian, yakni terlebih dulu menganalisis kepadatan dan daya tampung jalan tol serta jalur arteri. Selain menyiapkan skema itu, polisi juga bakal tetap melanjutkan sistem rekayasa lalu lintas yang sudah berlaku, yakni satu arah (one way) dan lawan arah (contraflow).
Sementara itu, dari data Jasa Marga, jumlah kendaraan yang telah kembali ke Jabodetabek pada 10-14 April 2024 mencapai 961.852 kendaraan. Angka itu merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol (GT), yakni GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama.
Total volume lalu lintas yang kembali dalam kurun waktu lima hari itu, yakni meningkat 41,03 persen dibandingkan lalu lintas normal. Namun, angka tersebut jika dibandingkan dengan volume lalu lintas pada Lebaran 2023, maka persentasenya lebih rendah 3,1 persen.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, dari perhitungan yang dilakukan lembaga tersebut hingga H+3 Lebaran atau per Minggu (14/4) malam, sudah lebih dari setengah pemudik kembali ke Jabodetabek.
Perkiraannya, masih ada 48 persen lagi pemudik yang akan datang. Jumlah ini lebih kurang setara dengan 907.000 kendaraan. Km 66 menjadi titik yang penting karena merupakan pertemuan antara Tol Trans-Jawa dengan jalur menuju ke Bandung.