Jumlah kendaraan meningkat, tetapi belum sebanyak yang meninggalkan Jabodetabek saat arus mudik.
Oleh
STEFANUS ATO, ALBERTUS KRISNA, NINO CITRA ANUGRAHANTO, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·4 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS – Pada hari ketiga Lebaran 2024, volume kendaraan yang masuk ke Jabodetabek terus meningkat. Meskipun demikian, jumlah kendaraan yang masuk ke Jabodetabek belum mencapai 50 persen apabila dibandingkan dengan volume selama arus mudik. Sistem rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan lalu lintas pun makin dinamis.
Puncak arus balik yang diprediksi mulai terjadi pada Minggu (14/4/2024) belum berdampak siginifikan pada lalu lintas di ruas tol yang mengarah ke Jakarta. Hal ini terlihat dengan masih ada buka tutup sistem rekayasa lalu lintas pada pagi hari.
Di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga pada pukul 07.25 menghentikan sementara rekayasa lawan arah (contraflow) yang sudah berlaku sejak Sabtu (13/4/2024) pukul 15.00. Jasa Marga menyebut, penutupan lajur contraflow dari Kilometer (Km) 70 sampai dengan KM 47 Tol Jakarta Cikampek atas diskresi kepolisian.
Rekayasa lalu lintas itu dilakukan karena berdasarkan analisa polisi, arus lalu lintas yang menuju Jakarta di bawah parameter. ”Tadi, traffic counting turun di bawah rata-rata parameter rekayasa,” kata Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri Komisaris Besar Eddy Djunaedi saat dikonfirmasi dari Purwakarta, Minggu siang.
Kebijakan ini hanya bertahan kurang dari enam jam. Sebab, setelah contraflow ditutup, lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek perlahan padat dan mengarah ke kemacetan pada pukul 12.00.
Jasa Marga pun kembali melanjutkan contraflow di Km 70 sampai ke Km 47 pada pukul 13.15. Sejak contraflow berlaku, lalu lintas yang mengarah ke Jakarta perlahan terurai dan kembali lancar. Kondisi lalu lintas yang ramai lancar itu terpantau hingga pukul 18.00.
Rekayasa lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek kembali berubah pada pukul 20.08. Jasa Marga— berdasarkan diskresi kepolisian—menambah satu lajur contraflow dari Km 66 sampai ke Km 47. Adapun dengan bertambahnya satu lajur itu, jumlah lajur contraflow di Tol Jakarta-Cikampek menjadi tiga.
"Penambahan ini untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas kendaraan," kata Wakil Direktur Bidang Sekretariat Perusahaan dan Legal PT Jasa Marga Transjawa Tol Ria Marlinda Paallo.
Adapun setelah hari kedua Lebaran 2024, dari data Jasa Marga, diketahui bahwa sudah ada 714.000 kendaraan yang kembali ke Jabodetabek. Angka itu merupakan angka kumulatif lalu lintas dari empat gerbang tol (GT), yakni GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama.
Total volume kendaraan yang kembali ke Jabodetabek ini naik 36,1 persen dibandingkan lalu lintas normal. Data itu, jika didasarkan pada prediksi Polri ada 1,87 juta kendaraan yang akan kembali pada periode 10-18 April 2024. Perkiraan jumlah kendaraan yang kembali hingga Sabtu (13/4/2024) belum mencapai 50 persen dari yang meninggalkan Jabodetabek selama arus mudik.
Data itu selaras dengan pengamatan Kompas yang didasarkan pada laman SIASATI Kementerian Perhubungan. Informasi ini diakses pada Minggu, (14/4/2024) pukul 21.00. Berdasarkan data SIASATI, diketahui jumlah kendaraan yang keluar Jakarta melalui GT Cikampek Utama dari H-7 sampai dengan H-1 Lebaran 2024 atau 3-9 April sebanyak 575.191 unit.
Sementara itu, selama arus balik H+1 hingga H+3 atau 10-14 April malam, kendaraan yang sudah melintasi gerbang tol mengarah ke Jakarta baru 208.033 unit atau 36,2 persen. Angka ini harusnya masih terus berubah lantaran dari prediksi Korlantas Polri, Minggu (14/4/2024) dan dan Senin (15/4/2024) merupakan puncak arus balik Lebaran 2024.
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jumlah kendaraan memasuki jalan tol fungsional Surakarta-Yogyakarta, di Klaten terus meningkat.
”Pintu-pintu tol di Klaten nihil antrean. Dari tiga pintu yang dibuka, yaitu Karangnongko, Ngawen, dan Ceper, yang mengarah ke Colomadu (Karanganyar) semuanya lancar,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Riki Fahmi Mubarok, Minggu siang.
Sejak Jumat (12/4), jalur searah diberlakukan dimulai dari wilayah Klaten menuju Colomadu, Karanganyar. Sebelumnya, sewaktu arus balik pada 5-11 April, jalur searah berlaku sebaliknya, yakni dari Colomadu menuju Klaten.
Operasional jalan tol fungsional itu selama arus mudik hanya berlangsung dari pukul 06.00 sampai 17.00. Setelah jam operasional, kendaraan diminta kembali melewati jalan-jalan arteri.
Kendaraan yang boleh masuk jalan fungsional hanya mobil berukuran kecil. Kecepatan maksimal hanya 40 km per jam.
Jalur Selatan macet
Arus lalu lintas yang cenderung lancar di ruas tol berbanding terbalik dengan lalu lintas di jalur non-tol. Sejumlah ruas jalur arteri di jalur selatan Jawa macet parah.
Kris Mada, pemudik yang menempuh perjalanan melintasi sejumlah wilayah di Jawa Tengah, terjebak kemacetan di sejumlah titik. Tempat-tempat itu berada di dari Jalan Raya Ajibarang di Banyumas hingga Songgom di Brebes. Panjangtitik kemacetan di ruas jalan itu jika mengacu pada jarak yang ada di Google Maps mencapai 62 kilometer.
"Terus, di Purwokerto sampai Kebumen itu parsial ada kemacetan. Itu di jalur selatan. Kemacetan jalur Purwokerto-Kebumen itu rata-rata panjangnya sekitar lima kilometer," katanya.
Karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Pusat itu, menyebut, secara keseluruhan, saat dirinya berangkat dari Brebes ke selatan atau arah Purwokerto, dirinya terjebak kemacetan selama sekitar enam jam. Padahal, saat normal, waktu tempuh ke arah selatan itu hanya sekitar tiga jam.