Penerapan ”One Way” untuk Lancarkan Arus Balik Jalur Selatan Jabar
Puncak arus balik di Jalur Selatan Jabar diprediksi terjadi akhir pekan ini.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Arus balik Lebaran mulai memadati jalur selatan Jawa Barat. Keramaian kendaraan dari arah timur menuju Bandung diantisipasi dengan penerapan satu arah (one way) menuju timur di Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung.
Kepala Pos Pelayanan Cikaledong Nagreg Ajun Komisaris Sumartono memaparkan, petugas memberlakukan dua kali mekanisme satu arah untuk mengurai kepadatan kendaraan yang datang dari arah timur menuju Bandung. Dari arah sebaliknya, kendaraan yang datang dari arah Bandung berhenti dalam kurun waktu tertentu.
Mekanisme satu arah pertama berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.30. Rekayasa jalur serupa juga diberlakukan pukul 14.00 sampai 15.00. Menurut Sumartono, rekayasa satu arah diberlakukan bergantung pada kondisi lalu lintas dari arah Garut. Ini menjadi opsi sesuai kondisi di lapangan.
Pemberlakuan satu arah ini berdampak pada penumpukan kendaraan dari arah Bandung hingga lebih dari 1 kilometer.
Namun, dari sisi lain, kepadatan dari arah Limbangan yang masuk ke dalam arus balik mulai terurai.
”Mekanisme one way diberlakukan atas permintaan dari arah Garut karena terjadi kepadatan lalu lintas. Jadi, bukan akibat peningkatan volume kendaraan di Nagreg, tapi dari timur,” ujarnya saat ditemui Sabtu (13/4/2024) sore.
Sumartono juga mengimbau masyarakat untuk mematikan kendaraannya dan beristirahat saat mekanisme satu jalur diberlakukan. Hal ini dilakukan sambil menunggu giliran untuk berjalan kembali sesuai arahan petugas.
Dari pantauan lapangan, butuh waktu sekitar 15 menit hingga arus kendaraan dari kedua arah kembali lancar seusai mekanisme satu jalur diterapkan.
Bahkan, kendaraan dari kedua arah mampu melaju hingga lebih dari 40 km per jam dan cenderung lengang dari arah Bandung karena kepadatan berhasil diurai.
Mekanisme one way diberlakukan atas permintaan dari arah Garut karena terjadi kepadatan lalu lintas.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, arus balik kendaraan dari arah selatan sudah mulai terpantau pada Jumat (12/4/2024).
Jumlah kendaraan arus balik yang datang dari arah Garut-Tasikmalaya menuju Bandung mencapai 113.293 unit. Sementara itu, dari arah sebaliknya, jumlah kendaraan yang lewat mencapai 78.110 unit.
Koordinator Data dan Kehumasan Dishub Kabupaten Bandung Ruddy Heryadi memprediksi arus balik akan terus meningkat. Jumlah kendaraan yang lewat jalur Nagreg dari arah timur pada Sabtu menuju Bandung hingga pukul 17.00 mencapai 85.677 unit. Dari arah sebaliknya, kendaraan yang melaju ke Garut dan Tasikmalaya hanya 56.227 unit.
”Sepeda motor mendominasi kendaraan dari arah Garut-Tasikmalaya menuju Bandung. Sepanjang Jumat kemarin, pemudik sepeda motor dari arus balik ini mencapai 65.748 unit, sementara mobil 46.782 unit,” ujarnya.
Arus balik mudik juga diprediksi belum mencapai puncaknya. Menurut Ruddy, kendaraan yang melewati Nagreg menuju timur hingga Sabtu sore mencapai 966.138 unit. Namun, dari arah sebaliknya, jumlah kendaraan menuju Bandung baru mencapai 670.764 unit.
Kepala Polresta Bandung Komisaris Besar Kusworo Wibowo memprediksi arus balik terjadi pada akhir pekan ini. Kondisi serupa juga terjadi pada arus lalu lintas menuju destinasi wisata yang tersebar di Kabupaten Bandung.
”Puncak arus balik mudik ini kami perkirakan terjadi hari ini (Sabtu), besok, atau lusa. Kendaraan dari Garut-Tasikmalaya mulai meriah dan menunjukkan peningkatan. Penebalan petugas dilakukan di lokasi-lokasi yang dibutuhkan, dan mekanisme one way sepenggal kami terapkan jika diperlukan,” ujarnya.