Tiket Habis di Pelabuhan Merak, Tol-Trans Jawa Ramai Lancar
Volume kendaraan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak membeludak. Tol Trans Jawa padat, tetapi cukup Lancar.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Volume kendaraan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, membeludak sepanjang Sabtu (6/4/2024). Tiket penyeberangan dua hari ke depan sudah ludes dan baru tersedia untuk Selasa (9/4/2024). Di Tol Trans-Jawa, sistem satu arah cukup efektif mengurai kepadatan lalu-lintas.
Pantauan Kompas, sistem penundaan masuk dermaga diterapkan untuk mengurangi penumpukan kendaraan di dermaga maupun di area parkir Pelabuhan Merak. Pengendara ditahan secara bertahap mulai dari tempat peristirahatan di Kilometer (Km) 13 Tol Tangerang hingga Gerbang Tol Merak.
“Kami terapkan delaying system (penundaan masuk dermaga) di Pelabuhan Merak. Ketika area di pelabuhan sudah kosong untuk 100 kendaraan, kami membuka gerbang tol dan mengatur 100 kendaraan masuk,” kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Aan Suhanan.
Antrean untuk keluar dari Gerbang Tol Merak pun mengular hingga 6 km. Dengan sistem itu, aliran kendaraan di pelabuhan lebih lancar. Sistem itu juga semakin efektif karena tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry. Semua kendaraan yang masuk hanya mereka yang sudah membeli tiket secara daring melalui laman atau aplikasi Ferizy.
Aan mengatakan, pengaturan kendaraan di pelabuhan penyeberangan berbeda dengan di jalan tol yang berupaya mempercepat arus lalu lintas. Di pelabuhan, pengaturan lalu lintas diperlambat karena keterbatasan armada kapal, area dermaga, dan parkir. Sistem penundaan ini tampak efektif mengurangi penumpukan di pelabuhan maupun jalan arteri di sekitarnya.
Di hari normal, kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni sekitar 8.000 unit per hari. Di masa mudik, lebih dari 24.000 kendaraan melintas setiap hari. Diperkirakan 55.000 kendaraan sudah menyeberang dari Merak ke Bakauheni dalam dua hari ini.
Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, puncak arus mudik penyeberangan diprediksi terjadi pada 6-7 April 2024.
“Total penumpang yang menyeberang dari H-7 sampai dengan H-5 Lebaran dari Jawa ke Sumatera telah mencapai 222.000 orang dan 46.250 unit kendaraan," tuturnya.
Tiket penyeberangan mobil dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung, sudah habis terjual untuk tanggal 6-8 April 2024. Tiket tersedia kembali untuk penyeberangan Selasa (9/4/2024 ). Penjualan tiket yang hanya dilakukan secara daring juga mengurangi penumpukan karena kendaraan yang tidak punya tiket tidak ikut mengantre.
Sementara, untuk pengendara sepeda motor ataupun penumpang orang, kuota tiket penyeberangan dari Pelabuhan Ciwandan masih tersisa sekitar 30 persen. Pada arus mudik tahun ini, PT ASDP mengoperasikan Pelabuhan Ciwandan untuk kendaraan roda dua.
Tol Trans-Jawa
Arus lalu-lintas di Tol Trans-Jawa mulai padat. Namun, penerapan rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah maupun lawan arah cukup efektif mengurai kepadatan.
Di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terpantau lancar. Kondisi di beberapa tempat istirahat dari Jakarta menuju Jawa Barat juga lengang. Meski belum ada kemacetan, jumlah kendaraan yang melintas di ruas tersebut mulai naik dibandingkan dengan periode normal.
Arus lalu lintas di Cipali cukup lancar. Kendaraan bisa melaju hingga 80 km per jam. Hingga pukul 18.00, arus lalu lintas di Cipali terbilang lancar. Kebijakan lawan arus (contraflow), satu arah (one way), hingga ganjil-genap yang diberlakukan sejak Jumat cukup efektif.
Sementara itu, kondisi di beberapa tempat istirahat, seperti Km 57 Jakarta-Cikampek, Km 68, serta Km 102 Cipali juga lengang. Tidak ada antrean memasuki kawasan tersebut. Tempat parkir juga masih tersedia.
Di Jalan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), kondisi serupa terlihat. Kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 60-100 km per jam. Laju kendaraan sempat melambat saat mendekati tempat peristirahatan Km 207A dan Km 208B, Cirebon. Pemudik harus mengantre masuk. Bahkan, menjelang Km 208B, beberapa mobil dan bus berhenti di bahu jalan.
Feri (30), pemudik dari Cilegon, mengatakan, perjalanannya di jalan tol cukup lancar. Ia berangkat pukul 11.00 dan sampai di tempat peristirahatan 208B pukul 15.30 atau sekitar 4,5 jam. Menurut dia, waktu tempuh tersebut termasuk normal.
”Ini ukurannya standar dengan kecepatan 100 km per jam. Kami sangat terbantu dengan one way. Kalau enggak ada itu, otomatis enggak tahu sampai jam berapa nanti,” ujar Feri yang mudik ke Semarang, Jateng.
Di Jateng, sistem satu arah diterapkan dari Km 414 Kalikangkung Semarang hingga Kilometer 442 Bawen, Sabtu petang. Rekayasa lalu lintas itu diberlakukan lantaran terjadi kenaikan volume kendaraan yang signifikan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Komisaris Besar Sonny Irawan mengatakan, sejak Sabtu sekitar pukul 01.40, kenaikan volume kendaraan terus terjadi di Tol Semarang-Batang. Kendaraan yang melintas diperkirakan lebih dari 3.000 unit per jam. Jumlah itu meningkat dari volume kendaraan pada hari sebelumnya, 1.000-2.000 unit per jam.
”One way lokal kami terapkan untuk memberikan kesempatan bagi para pemudik dari arah barat menuju ke timur. Kalau nanti diperlukan, akan diterapkan sampai Tingkir, Salatiga,” kata Sonny, Sabtu petang.
Di Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, arus mudik diprediksi terjadi Sabtu (6/4/204) malam. Sepeda motor mulai mendominasi jalur selatan Jabar menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Jawa Tengah itu.
Kepala Polresta Bandung Komisaris Besar Kusworo Wibowo mengatakan, kepadatan kendaraan di Jalur Nagreg mulai terlihat sejak H-5 Lebaran. Namun, puncak arus mudik yang sebelumnya diprediksi terjadi Jumat (5/4/2024) belum terjadi di jalur selatan ini. Padahal, jalur ini menghubungkan sejumlah titik tujuan mudik.