Volume Arus Mudik Semakin Padat, Waspadai Cuaca Buruk
Arus mudik semakin intens pada Sabtu (6/4/2024). Perkiraan hujan deras di berbagai titik harus diwaspadai.
Oleh
RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE, SUCIPTO, PRADIPTA PANDU MUSTIKA, ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Para pemudik mulai meninggalkan Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (5/4/2024) setelah jam kerja usai. Arus lalu lintas menuju jalan tol ke arah Jawa Tengah maupun Pelabuhan Merak mulai ramai.
Kondisi lalu lintas jelang puncak arus mudik, Jumat (5/4/2024), di jalur Tol Jakarta-Cikampek terpantau ramai lancar hingga pukul 21.00. Kebijakan lawan arus yang rencananya diberlakukan mulai pukul 14.00 ditunda, hingga akhirnya diterapkan pada pukul 19.00 di titik-titik tertentu.
Masyarakat diimbau menghindari jam padat, yakni usai buka puasa dan sahur. Pada Rabu (3/4/2024) hingga Kamis (4/4/2024), Jasa Marga mencatat sebanyak 322.892 kendaraan meninggalkan kawasan Jabotabek.
Pada kurun pukul 12.00-15.00, arus kendaraan dari Jakarta menuju arah timur lancar. Di Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta ruas Slipi hingga Cawang, mobil masih mampu melaju dengan kecepatan 50-60 kilometer (km) per jam. Kepadatan arus lalu lintas juga belum terlihat di ruas Tol Layang Muhammad Bin Zayed yang berada di perbatasan Cikunir, Bekasi dengan Cikampek, Jawa Barat.
Berkaca pada kondisi tersebut, kepolisian pun menunda pelaksaanaan lawan arus (contra flow), dan jalan satu arah (one way). Awalnya, sistem ini hendak diberlakukan pada pukul 14.00 dari Tol Jakarta-Cikampek hingga Tol Kalikangkung-Semarang.
Kemacetan mulai terlihat pukul 18.30. Dua puluh menit berselang, kepolisian akhirnya memberlakukan contra flow di Km 47 hingga Km 70. Sementara, di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), contra flow mulai diberlakukan di Km 162 hingga Km 169.
Per pukul 21.50, lalu lintas satu arah (one way) diterapkan di Km 72 Tol Cipali sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang. Petugas menyiapkan sistem satu arah di Tol Cipali dengan mengarahkan kendaraan yang ke Jakarta untuk keluar di gerbang tol terdekat dan menuju ke jalan arteri.
Sistem satu arah itu akan diberlakukan secara situasional. “Kami tadi sudah menghitung dan mediskusikan bersama Jasa Marga. Ada peningkatan kendaraan dari Jatiasih, Cawang, dan Rorotan. Peningkatannya di atas perimeter yang ditentukan. Jadi, kami putuskan untuk menerapkan sistem one way,” kata Kepala Korps Lalu-Lintas Polri Aan Suhanan.
Aan menyebut, volume kendaraan di Tol Cipali sudah sangat tinggi yakni di atas 5.000 kendaraan per jam. Karena itu, diputuskan untuk memberlakukan sistem satu arah dan akan dievaluasi secara situasional.
"Pelaksanaan pembatasan angkutan barang tetap diberlakukan. Hasil analisis kami menunjukkan selepas waktu makan malam, kondisi jalan akan mulai penuh,” ucapnya.
Pantauan di Merak
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan pemerintah dan sejumlah penyedia layanan transportasi cukup efektif menghindari kemacetan arus mudik menuju Pelabuhan Merak, Banten. Kendati terlihat antrean panjang kendaraan, tetapi mobil bisa masuk ke kapal tanpa harus mengantre lebih dari dua jam.
Hal itu terlihat sampai pukul 20.00, Jumat (5/4/2024). Antrean kendaraan terlihat di pintu masuk dermaga Pelabuhan Merak. Namun, antrean itu tak sampai mengular di jalan arteri. Para petugas terlihat mengatur kendaraan di sejumlah titik. Mereka membuka dan menututup gerbang di tempat pembelian tiket untuk mengatur kendaraan masuk bergantian menuju kapal.
Tasman (48), salah satu pemudik, mengatakan perjalanannya lancar dari Tangerang Selatan menuju Pelabuhan Merak. Ia dan keluarganya menggunakan mobil pribadi menuju Padang, Sumatera Barat. Ia berangkat dari Tangerang Selatan pukul 17.00 dan sampai di Pelabuhan Merak pukul 19.00.
“Enggak ada ketemu macet tadi. Kondisi jalanan lebih baik dibanding mudik tahun lalu,” katanya.
Saat diwawancara, mobil yang ditumpangi Tasman baru sampai di pintu masuk dermaga untuk mengantre tiket. Selang beberapa detik, mobilnya maju perlahan karena kendaraan di depannya langsung masuk ke dermaga setelah mendapat tiket.
Suhardiman (52), pemudik lain, mengatakan, mobil yang ia kendarai sudah mengantre satu jam. Ia sudah sampai di pintu masuk ke kapal feri. “Ini termasuk lancar dibanding tahun lalu,” katanya.
Pemudik jalur kereta
Ketersediaan kereta dan layanan angkot gratis yang disediakan pemerintah di jalur mudik Jakarta-Merak pun dirasakan manfaatnya oleh warga. Mereka memilih naik kereta untuk mendapat tiket lebih murah meski perjalanan lebih panjang. Hal ini juga turut mengurai kepadatan pemudik di Pelabuhan Merak.
Menurut pantauan Kompas, jalur kereta dari Jakarta menuju Stasiun Rangkasbitung berjalan lancar. Saat transit di Stasiun Rangkasbitung, penumpang bisa membeli tiket kereta menuju Stasiun Cilegon melalui loket atau aplikasi KAI Access.
Kendati banyak pemudik dari Jabodetabek yang transit di Stasiun Rangkasbitung, tidak ada kepadatan berarti di sana. Para pemudik menunggu di tempat duduk dan tenda yang disediakan di halaman stasiun. Tak ada penumpukan penumpang.
"Karena mungkin penumpangnya sudah beli tiket lewat aplikasi. Jadi datangnya sesuai jadwal," kata Asep Supriadi (39), petugas di Stasiun Rangkasbitung.
Sementara itu, keberadaan bibit siklon tropis terdeteksi dan berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga amat lebat di beberapa wilayah di Indonesia hingga 11 April 2024. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, wilayahnya meliputi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, semua provinsi di Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan sebagian Papua.