ITDC Siapkan Nusa Dua Sambut Forum Air Sedunia 2024
Nusa Dua dipastikan siap sebagai tuan rumah Forum Air Sedunia Ke-10 di Bali. Acara dunia mendorong pariwisata Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pengelola kawasan The Nusa Dua, PT Pengembangan PariwisataIndonesia (Persero) atau ITDC, memastikan kesiapan kawasan Nusa Dua menyambut pelaksanaan Forum Air Sedunia (World Water Forum) 2024. Penyelenggaraan Forum Air Sedunia (WWF) 2024 di Bali akan mendorong tingkat keterisian kamar hotel dan mendukung pemulihan pariwisata Bali.
General Manager The Nusa Dua Bali I Made Agus Dwiatmika di Nusa Dua, Badung, Jumat (5/4/2024), menyatakan, The Nusa Dua di Badung dipersiapkan sebagai lokasi penyelenggaraan Forum Air Sedunia Ke-10. Agus menambahkan, fasilitas di kawasan ITDC Nusa Dua juga sedang dibenahi serangkaian program peremajaan (beautifikasi) kawasan ITDC Nusa Dua, yang sedang dikerjakan. ”Selain di Nusa Dua, lokasi lain untuk acara serangkaian World Water Forum 2024 nanti juga ada di Sanur (Kota Denpasar),” ujar Agus.
Dalam siaran pers Sekretariat 10th WWF edisi 28 Maret 2024 disebutkan, Pemerintah Indonesia menegaskan kesiapannya melaksanakan Forum Air Sedunia (WWF) Ke-10. Hal itu diungkapkan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali dalam jumpa pers terkait persiapan penyelenggaraan 10th WWF, yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) secara di dalam jaringan (daring) dari Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Kami juga mendorong agar diplomasi diiringi kolaborasi untuk menghindari konflik dan mencegah bencana.
Firdaus Ali menyatakan, Indonesia mengangkat semangat perdamaian melalui diplomasi air dalam acara Forum Air Sedunia Ke-10 di bali. Indonesia akan membangun dialog dengan menjunjung martabat dan upaya pemecahan masalah.
”Filosofi air, yang memiliki berbagai wujud, akan diangkat sebagai spirit diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik terkait air,” kata Firdaus Ali dalam siaran pers dari Sekretariat 10th WWF tersebut.
Menghindari konflik
”Kami juga mendorong agar diplomasi diiringi kolaborasi untuk menghindari konflik dan mencegah bencana,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara Forum Air Sedunia Ke-10 di Bali nanti, sejumlah kegiatan akan dilaksanakan, termasuk pembukaan; malam penyambutan delegasi, yang direncanakan dilaksanakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung; pertemuan tingkat tinggi (high level meeting) dan pertemuan tingkat menteri (ministerial meeting) serta pertemuan tatap muka bilateral beberapa kepala negara; dan kegiatan karyawisata (field trip), yang salah satunya diagendakan ke kawasan Jatiluwih, Tabanan.
Dalam keterangan pers terpisah, pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih menyatakan sudah mempersiapkan lokasi Desa Wisata Jatiluwih di Penebel, Tabanan, untuk menerima kunjungan delegasi Forum Air Sedunia nanti.
Manager Operasional DTW Jatiluwih, Tabanan, I Ketut ”John” Purna mengatakan, pemerintah dari pusat dan pemerintah daerah di Bali sudah menyiapkan berbagai langkah perbaikan infrastruktur transportasi dan pembenahan lingkungan di kawasan Jatiluwih dan sekitarnya.
John Purna menambahkan, koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dengan prajuru (pengurus) Subak Jatiluwih, juga terus dilaksanakan.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, penyelenggaraan kegiatan Forum Air Sedunia 2024 di Bali, khususnya di kawasan ITDC Nusa Dua, diyakini akan mendorong keterisian kamar-kamar hotel di kawasan Nusa Dua. Agus menyebutkan, terdapat sekitar 5.000 kamar hotel di kawasan ITDC Nusa Dua.
”Sedikitnya akan ada 15.000 orang dari 43 negara, yang akan menghadiri Forum Air Sedunia di Bali nanti,” ujar Agus. Menurut Agus, pemerintah dan panitia Forum Air Sedunia di Indonesia juga menyiapkan beberapa lokasi lain di luar kawasan ITDC Nusa Dua, baik untuk akomodasi delegasi maupun sebagai lokasi acara berkaitan Forum Air Sedunia 2024 mendatang.
Dalam kondisi normal, menurut Agus, tingkat keterisian kamar atau okupansi kamar hotel di kawasan ITDC Nusa Dunia, saat ini berada di kisaran 70 sampai 80 persen meskipun Bali sedang masa sepi wisatawan (low season).