Pelaku Wisata Optimistis Kota Batu Bakal Lebih Ramai Wisatawan
Selain silaturahmi, masyarakat akan isi libur Lebaran dengan berwisata. Pelaku wisata di Batu prediksi wisatawan naik.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Pelaku wisata di Kota Batu, Jawa Timur, memperkirakan kunjungan wisatawan saat libur Lebaran2024 bakal lebih ramai dibandingkan dengan sebelumnya. Sejumlah persiapan dilakukan, seperti menambah wahana baru hingga menghias fasilitas yang telah ada.
Pada Idul Fitri 2023, terdata sedikitnya 600.000 wisatawan ke Batu. Jumlahnya lebih banyak dari periode sama tahun 2022 sebanyak 400.000 orang.
Di Batu terdapat puluhan obyek wisata. Selain desa wisata, ada juga obyek wisata alam, salah satunya agrowisata.
Manajer Pemasaran Jatim Park Grup Titik S Arianto, Sabtu (30/3/2024), mengatakan bakal menghias masing-masing destinasi dengan pernak-pernik Lebaran.
”Targetnya tanggal 3 April sudah terpasang semua. Sambut Lebaran semua wahana di Jatim Park Grup wajib mendekorasi, khususnya pintu, dengan suasana hari raya,” ujarnya.
Jatim Park menjadi salah satu penyedia wisata dengan wahana paling banyak di Batu. Ada yang beroperasi siang dan lainnya khusus malam hari.
Menurut Titik, pada Lebaran kali ini pihaknya tidak menambah sajian baru lantaran wahana baru sudah diluncurkan pada libur akhir tahun 2023. Dia mencontohkan, di Jatim Park I, Dino Park, dan Batu Love Garden.
Mengenai jumlah pengunjung, Titik berharap wisatawan pada libur Lebaran tahun ini bakal lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Salah satu hal yang memengaruhi adalah suasana pascapandemi yang terus membaik. Kini, tidak ada penyekatan dan pembatasan aktivitas masyarakat.
”Mudah-mudahan semua mendukung, kondusif. Ekonomi makro, politik juga berjalan lancar sehingga masyarakat tidak waswas untuk bepergian,” katanya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan, pelaku wisata memiliki harapan sama untuk mendatangkan wisatawan semaksimal mungkin.
Sujud, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, mengatakan, Maret-Mei biasanya periode landai kunjungan wisata. Namun, momentum hari raya menjadi pengecualian. Aktivitas wisata bakal dilakukan masyarakat disela-sela silaturahmi.
”Di Selecta, semua wahana minimal telah disentuh perawatan. Ada juga penambahan wahana baru, seperti kereta mini dan mini bumper car. Fasilitas ini menggantikan wahana lama, seperti perahu ayun yang sudah berumur 13 tahun. Meski umur maksimal 15 tahun kami menggantinya dengan wahana baru,” tuturnya.
Puncak mudik masyarakat diperkirakan terjadi pada 6-7 April. Saat itu, sebagian dari mereka yang tidak merayakan Idul Fitri, diperkirakan mulai masuk ke Batu. Kunjungan baru benar-benar meningkat mulai H+1 Idul Fitri sampai H+5 dengan puncaknya pada 13 April dan 14 April.
”Harapannya tidak berhenti sampai di situ. Bisa agak panjang, hingga minggu ketiga April. Setelah itu harapannya tetap ada kunjungan, tetapi tidak sebanyak pekan pertama setelah Lebaran,” ucapnya.
Disinggung soal okupansi hotel, Sujud menjelaskan, hingga kini, masih di bawah 50 persen. Pihaknya berharap dalam beberapa hari ke depan jumlahnya bisa meningkat hingga di atas 60 persen. Momentum Lebaran memang berbeda dengan libur akhir tahun ketika banyak masyarakat dari luar daerah datang ke Batu untuk berlibur.
Adapun terkait libur panjang akhir pekan yang bersamaan dengan libur Paskah kali ini, Sujud mengatakan jumlah wisatawan ada peningkatan, tetapi tidak sebanyak kondisi akhir pekan biasanya.
Hal ini terjadi lantaran sebagian besar wisatawan masih fokus puasa. Selain itu, mereka lebih memilih ke pusat perbelanjaan guna bersiap menghadapi Lebaran yang kurang dari dua pekan.