Udinus Klaim Program ”Ferienjob” Berjalan Baik, Unnes Minta Mahasiswanya Pulang
Sejumlah universitas di Kota Semarang mengirim mahasiswa untuk program ”ferienjob”. Ada yang baik, ada yang bermasalah.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·5 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Universitas Dian Nuswantoro atau Udinus dan Universitas Negeri Semarang atau Unnes di Jawa Tengah turut mengirimkan para mahasiswanya dalam program ferienjob di Jerman. Udinus mengklaim, para mahasiswanya tidak mendapatkan masalah dan mengikuti program itu dengan baik. Sementara itu, Unnes meminta mahasiswanya pulang setelah mendapatkan laporan terkait adanya persoalan dalam program tersebut.
Udinus mengirim 12 mahasiswanya untuk mengikuti program itu pada Oktober-Desember 2023. Menurut Kepala Humas Udinus Nining Sekar, para mahasiswa itu magang di perusahaan logistik di Bremen, Jerman. Program magang tersebut telah dikonversi menjadi 18 satuan kredit semester (SKS).
”Semua mahasiswa kami telah mengikuti program magang di Jerman tersebut dengan baik dan kembali ke kampus Udinus dengan selamat serta mendapatkan banyak ilmu dari program magang tersebut. Saat ini, mereka sedang menempuh skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan,” kata Nining dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Udinus Raden Arief Nugroho mengatakan, mayoritas mahasiswa yang mengikuti program ferienjob di Jerman merupakan mahasiswa dari FIB. Sebelum, selama, serta sesudah program itu, FIB Udinus selalu mendampingi para mahasiswa yang mengikuti program tersebut.
”Sebelum mereka berangkat, kami telah meminta surat rekomendasi pada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi VI Jateng agar mahasiswa yang magang di Jerman didampingi. FIB Udinus juga membuat kuliah umum mengenai panduan dan gambaran tinggal di Jerman dengan narasumber dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Berlin,” ucap Arief.
Menurut Arief, hal itu dilakukan agar semua mahasiswa Udinus yang mengikuti magang di Jerman dapat terkoordinasi, diawasi, dan mendapatkan pendampingan dengan baik. Selain dari pihak luar, pendampingan dan pengawasan juga dilakukan koordinator magang dari masing-masing fakultas.
”Setiap kerja sama dengan pihak eksternal, kami juga memvalidasi kredibilitas pemangku kepentingan yang akan diajak bekerja sama. Udinus juga memperkuat pendampingan dengan meminta dukungan dari berbagai institusi terkait untuk meminimalkan risiko buruk yang terjadi karena kami selalu berkomitmen untuk menjaga mahasiswa dalam berkegiatan,” tutur Arief.
Belakangan, Udinus menyatakan telah mengetahui adanya informasi terkait mahasiswa yang mengalami berbagai persoalan saat magang pada program tersebut. Udinus prihatin atas kejadian yang menimpa para mahasiswa dari berbagai universitas tersebut.
Selain Udinus, Unnes juga mengirim 27 mahasiswa mereka dalam program ferienjob tahun 2023. Sebelum mengirim mahasiswanya, Unnes mempelajari rekam jejak program tersebut pada tahun sebelumnya. Berdasarkan tinjauan terhadap pelaksanaan tahun 2022, Unnes tidak menemukan masalah serius dalam penyelenggaraan program tersebut.
”Unnes telah mengajukan permohonan dukungan serta supervisi dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Jerman. Hal ini sesuai dengan prosedur Unnes dalam pelaksanaan mobilitas internasional, baik untuk mahasiswa maupun dosen, agar KBRI dapat membantu memberikan pemantauan kepada mahasiswa Unnes tersebut,” ujar Kepala Humas Unnes Rahmat Petuguran.
Selain itu, menurut Rahmat, Unnes juga berkoordinasi dengan orangtua calon peserta ferienjob dan seluruh koordinator program studi serta dekan. Mahasiswa yang mengikuti program tersebut diharuskan melampirkan surat persetujuan dan surat rekomendasi dari orangtua ataupun program studi atau fakultas.
Terdapat keluhan yang dialami mahasiswa, terutama berkaitan dengan ketidakprofesionalan agensi.
Pada 20 Oktober 2023, Unnes diundang Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin untuk mengikuti rapat dengan KBRI Berlin dan Dirjen Dikti untuk membahas perkembangan dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan ferienjob.
Kemudian, Unnes mengundang para mahasiswanya yang sudah ada di Jerman untuk mengikuti rapat daring. Dari rapat tersebut, para mahasiswa mengeluhkan sejumlah persoalan, seperti jenis pekerjaan dan beban kerja yang dinilai kurang sesuai dengan janji awal agen CV Gen saat melaksanakan sosialisasi sebelumnya.
Menurut Rahmat, Unnes langsung melakukan pemutakhiran data perusahaan, tempat tinggal, kondisi kesehatan, serta meminta para mahasiswanya untuk pulang ke Indonesia. Pada 31 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024 mereka telah pulang ke Indonesia dalam kondisi sehat.
”Setelah mahasiswa tiba di Indonesia, Unnes telah mengundang mahasiswa peserta ferienjob dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan pengalaman di sana secara jujur. Berdasarkan testimoni tersebut memang terdapat keluhan yang dialami mahasiswa, terutama berkaitan dengan ketidakprofesionalan agensi,” kata Rahmat.
Secara umum, para mahasiswa, disebut Rahmat, merasakan manfaat berupa pengalaman bekerja dan kesempatan untuk mengeksplorasi Jerman dan negara-negara sekitarnya pada waktu libur kerja. Mereka juga mengaku senang dapat berinteraksi dengan teman-teman dari sejumlah negara yang mengikuti program tersebut.
Sama dengan Udinus, Unnes juga prihatin dengan adanya tindak pidana perdagangan orang dalam program ferienjob. Jika terbukti ada pelanggaran hukum, Unnes berharap para pelaku diproses hukum sesuai hukum yang berlaku. Ke depan, Unnes akan meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan berbagai program kerja sama.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang mengikuti program itu mengeluhkan mereka menjadi korban eksploitasi. Mereka diminta mengerjakan pekerjaan fisik, seperti mengemas dan mengantar paket, mencuci piring di rumah makan, dan menangani koper di bandara (Kompas, 26/3/2024).
RM adalah salah satu mahasiswa Indonesia peserta magang bermasalah itu. Selama berada di Jerman pada 11 Oktober-30 Desember 2023, ia bekerja di tiga tempat dan mengalami sejumlah eksploitasi. Perempuan asal Kalimantan Barat itu menuturkan, saat awal tiba pada 11 Oktober 2023, dirinya dan puluhan mahasiswa beberapa universitas asal Indonesia ditampung di Frankfurt. Agen penyalur tenaga kerja yang menangani mereka di Jerman adalah Brisk United.
RM menganggur dua minggu sebelum dipekerjakan di perusahaan kargo ID Logistics, Kaiserslautern, 31 Oktober 2023. Ada 15 mahasiswa, mayoritas perempuan, yang bekerja sebagai tukang angkut paket dari gudang menuju bagian pengemasan.
”Paketnya macam-macam, beratnya 0,5-30 kg. Kami harus bolak-balik naik tangga tiga lantai untuk bawa barang-barang ke bagian pengemasan tanpa alat apa pun,” ujar RM.
Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Wahyu Widada menyatakan, program magang abal-abal itu dijalankan 33 universitas di Indonesia. Ada 1.047 mahasiswa yang diberangkatkan ke Jerman. Adapun Polri menetapkan lima tersangka dalam kasus tersebut, yakni ER alias EW, A alias AE, SS, AJ, dan MJ.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan, guna memastikan keamanan dan perlindungan mahasiswa yang magang di luar negeri, Kemendikbudristek sedang menyusun aturan atau regulasi terkait magang luar negeri bagi para mahasiswa program pendidikan vokasi dan akademik.