Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang di Banyumas dan Purbalingga
Angin kencang melanda wilayah Banyumas dan Purbalingga. Puluhan pohon tumbang menutup akses jalan dan merusak rumah.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Angin dengan kecepatan hingga 18 kilometer per jam melanda wilayah Kabupaten Banyumas serta Purbalingga, Jawa Tengah, pada Selasa (12/3/2024) sore. Puluhan pohon tumbang, menutupi akses jalan, serta menimpa rumah. Potensi dan dampak bibit siklon tropis 91S dan 93P perlu diwaspadai.
”Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar karena sesuai prakiraan BMKG, cuaca masih ekstrem,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purbalingga Prayitno, Rabu (13/3/2024) pagi.
Prayitno menyampaikan, angin kencang pada Selasa sore menyebabkan pohon tumbang di delapan lokasi. Di jalan penghubung Desa Karangtalun-Desa Tlagayasa, Kecamatan Bobotsari, terdapat satu pohon mahoni dan empat pohon trembesi yang tumbang menutup jalan.
Di jalan provinsi, tepatnya di Jalan Raya Purbalingga-Pemalang, terdapat pohon alba yang tumbang. Di Dukuh Ngebak, Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, pohon mahoni menimpa jaringan listrik.
Pohon tumbang yang menutup akses jalan juga terjadi di jalan penghubung Desa Bobotsari-Desa Serayu serta di jalan penghubung Desa Serayu Karanganyar-Desa Serayu Larangan. Bahkan, di Desa Karangduren, Bobotsari, tepatnya di RT 001/RW 003, pohon jati tumbang menimpa dapur rumah warga.
Hal serupa terjadi di RT 003/RW 002 Desa Karangduren. Masih di Desa Karangduren, pohon tumbang menimpa jaringan listrik serta internet.
”Kami juga mengimbau warga untuk menebang pohon yang sudah berpotensi roboh di dekat rumah,” katanya.
Di Kabupaten Banyumas, angin kencang juga melanda 11 desa pada Senin hingga Selasa. Kepala BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho menyebutkan, desa terdampak itu meliputi Desa Cikembulan, Desa Kranggan, Desa Cibangkong, Desa Pasiraman (Kecamatan Pekuncen); Desa Sawangan, Desa Jingkang (Kecamatan Ajibarang); Desa Sunyalangu (Kecamatan Kedungbanteng); Desa Kaliwangi (Kecamatan Purwojati); serta Desa Tipar, Desa Tambaknegara, dan Desa Rawalo (Kecamatan Rawalo).
Akibat angin kencang, sedikitnya 10 rumah rusak, baik karena tertimpa pohon yang tumbang maupun atap atau gentengnya terbang terbawa angin.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo menyampaikan, kecepatan angin di wilayah Banyumas dan Purbalingga pada Selasa lalu tercatat 3-18 kilometer per jam. ”Kecepatan angin itu termasuk sedang-kencang,” kata Hery.
Saat ini ada dua bibit siklon tropis yang terbentuk di sekitar wilayah Indonesia, yaitu bibit siklon tropis 91S dan bibit siklon tropis 93P. Bibit siklon tropis 91S masih terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Banten, dengan kecepatan angin maksimum 25-35 knot bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia. ”Prediksinya, potensi bibit siklon 91S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori sedang-tinggi,” ujar Hery.
Bibit siklon tropis 93P terpantau di Teluk Carpentaria, selatan Papua, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot bergerak ke arah timur-tenggara. Prediksinya, potensi bibit siklon 93P untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah. ”Siklon 91S bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan cuaca ekstrem, terutama angin kencang di beberapa wilayah,” kata Hery.