Tokoh Nasional Solihin GP Meninggal karena Sakit Paru-paru dan Ginjal
Mantan Gubernur Jawa Barat dan tokoh nasional Solihin GP menderita sakit paru-paru dan ginjal sebelum meninggal.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tokoh Jawa Barat, Letnan Jenderal TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau dikenal dengan Solihin GP, berpulang pada Selasa (5/3/2024) dalam usia 97 tahun. Pihak keluarga mengungkapkan almarhum menderita sakit paru-paru hingga gangguan ginjal sebelum meninggal.
Pantauan Kompas, jenazah Solihin GP disemayamkan di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, sejak pukul 09.00. Almarhum akan disemayamkan hingga pukul 12.00.
Almarhum akan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Cikutra Bandung pukul 13.30. Informasi sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak turut hadir di Makodam Siliwangi.
Solihin mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Advent Bandung pukul 02.45. Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat anak.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama istri turut melayat dan mendoakan almarhum. Selain itu, mantan Kepala Polda Jabar Mochamad Iriawan dan tokoh seni tari klasik Sunda, Ira, juga turut datang melayat di Makodam Siliwangi.
Satria Kamal, anak ketiga almarhum, mengungkapkan, ayahnya tiga kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Advent sebulan terakhir. Perawatan yang ketiga berlangsung 12 hari hingga Solihin berpulang.
Menurut Satria, ayahnya tidak pernah menderita penyakit kronis, tetapi pernah terserang stroke hingga enam kali. Almarhum lumpuh dan menggunakan kursi roda.
”Selama dua hari dirawat di RS Advent, beliau mengalami sakit paru-paru. Setelah ditangani, beliau kembali mengalami pembengkakan jantung dan gangguan ginjal hingga akhirnya berpulang,” ujar Satria.
Ia mengatakan, almarhum tidak meninggalkan pesan-pesan terakhir karena kondisi kesehatannya. ”Hingga mengembuskan napas terakhir, beliau sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun,” tambahnya.
Diketahui, Solihin GP adalah tokoh yang lahir di Tasikmalaya pada 21 Juli 1926. Dia mengawali karier militer di masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor lalu bergabung dengan Divisi Siliwangi.
Almarhum adalah tokoh dengan kiprah yang luar biasa dan legendaris di Jawa Barat secara khusus dan umumnya di Indonesia.
Solihin GP menjabat Gubernur Jabar periode 1970-1975. Almarhum juga berperan dalam mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang disebut Gogo Rancah.
Selain dikenal sebagai pemimpin yang membangun Jabar, Solihin GP juga menjadi pejuang dalam membangun kelestarian di Tanah Pasundan. Dia mendirikan Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) yang aktif dalam mengawal lingkungan di Jabar sesuai dengan kearifan leluhur dan budaya Sunda.
Iriawan menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya Solihin GP. Ia menganggap almarhum adalah tokoh bangsa dan sesepuh Jawa Barat yang mengabdikan dirinya selama puluhan tahun bagi rakyat.
Iriawan mengungkapkan, dirinya bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjenguk almarhum di Rumah Sakit Advent pada Senin (4/3/2024) kemarin.
”Kami sangat kehilangan beliau. Almarhum adalah tokoh dengan kiprah yang luar biasa dan legendaris di Jawa Barat secara khusus dan umumnya di Indonesia,” ucap Iriawan, yang juga mantan Penjabat Gubernur Jabar ini.