LPG 3 Kg Sulit Diperoleh, Pertamina Diminta Antisipasi Lonjakan Konsumsi Menjelang Hari Raya
LPG melon sulit diperoleh warga di Kota Denpasar dan sekitarnya. Kebutuhan elpiji di Bali meningkat menjelang hari raya.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Keberadaan elpiji 3 kilogram alias LPG melon sulit dijangkau konsumen di Bali, khususnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, belakangan ini. Pemerintah daerah meminta Pertamina mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG di Bali menjelang hari besar keagamaan nanti.
Sulitnya memperoleh elpiji 3 kilogram (kg) diakui I Nengah Layar (73), pemilik warung, yang juga melayani penjualan elpiji 3 kg dan elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas di Denpasar Barat, Kota Denpasar, Jumat (23/2/2024). Saat bertemu Layar di warungnya, Jumat, dua calon pembeli elpiji 3 kg harus pulang dengan tangan hampa karena stok LPG melon kosong.
”Sudah beberapa hari ini pengiriman seret dan tidak teratur,” kata Layar menerangkan alasan ketiadaan elpiji 3 kg di warungnya.
Kondisi kelangkaan elpiji 3 kg di Badung mendapat perhatian Pemkab Badung. Melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, Pemkab Badung meminta Pertamina Cabang Denpasar mengambil langkah untuk memastikan ketersediaan elpiji 3 kg.
”Kami juga mendorong untuk dilakukan penambahan lagi sehingga dipastikan kebutuhan gas LPG 3 kg bersubsidi di Kabupaten Badung dapat dipenuhi,” kata Adi Arnawa dalam pemberitaan Pemkab Badung, Kamis (22/2/2024).
Secara terpisah, keterangan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali menyebutkan, elpiji 3 kg adalah barang subsidi, yang diperuntukkan bagi rumah tangga sasaran dan UKM sasaran.
Dalam rapat koordinasi antara Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali, anggota DPR I Nyoman Parta, dan Hiswana Migas Bali serta Pertamina di kantor Pertamina Patra Niaga Denpasar, Kamis (22/2/2024), Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan menyatakan kuota elpiji bersubsidi untuk Bali sedikit menurun untuk tahun 2024.
Sementara itu, menurut Setiawan, jumlah konsumsi elpiji, khususnya elpiji 3 kg, di masyarakat terus meningkat. Oleh karena itu, pemerintah berhati-hati dalam menyalurkan elpiji 3 kg bersubsidi agar distribusinya tepat sasaran.
Adapun untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi elpiji menjelang hari raya nanti, Pertamina Patra Niaga akan memberikan tambahan kuota bagi Provinsi Bali.
Polda Bali dan jajaran kepolisian resor di Bali juga bergerak memantau dan mengawasi distribusi elpiji, khususnya elpiji 3 kg, sebagai respons atas kelangkaan elpiji 3 kg di masyarakat. Polda Bali berkoordinasi pula dengan Hiswana Migas dan Pertamina di Bali.
Dalam keterangan pers Humas Polda Bali, Jumat (23/2/2024), Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg turut dipengaruhi adanya penurunan kuota elpiji 3 kg bersubsidi dan adanya pendataan distribusi elpiji 3 kg bersubsidi agar pendistribusiannya tepat sasaran.
”Kelangkaan (elpiji) seperti disampaikan Hiswana Migas disebabkan pengurangan kuota elpiji 3 kg bersubsidi,” kata Jansen.
Jansen juga mengimbau masyarakat, khususnya warga di Kota Denpasar, agar tidak panik dan menimbun elpiji di rumah. Jansen meminta masyarakat menggunakan elpiji dengan bijaksana dan secukupnya.
Polda Bali akan mengawasi perkembangan distribusi elpiji 3 kg bersubsidi agar penyalurannya tepat sasaran. Apabila ditemukan oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan elpiji 3 kg untuk meraup keuntungan, Polda Bali akan menindak tegas oknum tersebut.
Kelangkaan seperti disampaikan Hiswana Migas disebabkan pengurangan kuota gas elpiji 3 kg bersubsidi.
Dihubungi dari Denpasar, Jumat (23/2/2024), Area Manager Communication Relations and Corporate Social Responsibility PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyatakan kesiapan Pertamina menghadapi hari besar keagamaan.
Ahad menyebutkan, kondisi di Bali itu terjadi karena konsumsi elpiji di masyarakat meningkat menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, yang rangkaiannya panjang. Pertamina, menurut Ahad, sudah mengantisipasi pemenuhan kebutuhan masyarakat, di antaranya dengan mempercepat penyaluran elpiji ke pangkalan resmi.
Berdasarkan pencatatan Pertamina, penyaluran elpiji 3 kg di Bali berjalan normal. Realisasi penyaluran elpiji per tanggal 21 Februari 2024 sejumlah 4,389 juta tabung dengan rata-rata harian 258.333 tabung.
Pertamina juga memperkirakan adanya peningkatan sekitar 14 persen dari penyaluran normal harian di Bali. ”Masyarakat kami arahkan untuk membeli elpiji 3 kg subsidi di pangkalan resmi untuk mendapatkan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi), yang ditentukan pemerintah daerah,” kata Ahad.