Anggota KPPS di Malang dan Probolinggo Meninggal Seusai Bertugas
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Malang dan Probolinggo meninggal usai bertugas dalam Pemilu 2024.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Malang dan Probolinggo, Jawa Timur, meninggal seusai bertugas. Diketahui, mereka sudah menderita sakit sebelum bertugas.
Di Kota Malang, Sigit Widodo (54), pada Kamis (15/2/2024) malam, meninggal seusai sehari sebelumnya bertugas sebagai Ketua KPPS 20 Polehan. Pihak keluarga menyebut korban meninggal karena gagal jantung.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Keluarga mengatakan memang beliau sakit. Beliau teman dan tetangga saya. Jadi meninggal setelah menunaikan tugasnya sebagai KPPS,” kata Bagus, tetangga korban, Jumat (16/2/2024).
Sigit bertugas sebagai ketua KPPS di TPS 20 Polehan pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu. Saat itu ia bekerja hingga keesokan harinya sekitar pukul 05.00. Selanjutnya, Sigit beristirahat dan melakukan aktivitas seperti biasa. Hingga akhirnya, pada malam hari saat mengantar kerabat ke rumah sakit, ia justru jatuh dan terkena serangan jantung.
Proses pemilihan terhenti 3 jam di TPS 3 Pandanwangi, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/2/2024). Hal itu disebabkan surat suara di TPS tersebut kurang 119 surat suara. Usai diambilkan dari TPS lain, proses berjalan kembali meski molor dari jadwal.
Di Kabupaten Malang, Salmiatiningsih (56), petugas KPPS di TPS 7 Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, meninggal pada Rabu (14/2/2024) malam. ”Korban datang ke TPS pada Rabu dengan kondisi sudah tidak sehat karena mengeluh kembung di perut. Pukul 18.00 korban kondisinya drop dan akhirnya dibawa ke Puskesmas Kromengan dan dirujuk ke RSI Gondanglegi,” kata Inspektur Dua Dicka Ermantara dari bagian Humas Kepolisian Resor Malang.
Korban dinyatakan meninggal pukul 22.00. Pada Kamis (15/2/2024), korban dimakamkan oleh keluarga.
Selain di Malang, petugas Pemilu 2024 meninggal juga seusai bertugas di Kota Probolinggo. Fahmi Arif (20), saksi dari Partai Keadilan Sejahtera, meninggal setelah mengalami sakit.
Pada hari-H pemilihan, korban bertugas hingga pukul 22.00 dan pulang karena mengeluh sakit. Oleh orangtuanya, korban diminta beristirahat, dan pada Kamis pagi korban ditemukan sudah tidak sadar dan dibawa ke RS. Di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 04.00.
”Kami menghaturkan belasungkawa atas meninggalnya korban. Menurut keluarganya, korban sempat pulang karena ada keluhan. Hingga esok harinya, korban meninggal di rumah sakit. Tidak tahu penyebab pastinya apa,” kata Ketua KPU Kota Probolinggo Hudri.
Selain di Malang, petugas Pemilu 2024 juga meninggal seusai bertugas di Kota Probolinggo. Fahmi Arif (20), saksi dari Partai Keadilan Sejahtera, meninggal setelah mengalami sakit.
Selain korban meninggal, Hudri mengatakan, juga ada petugas KPPS lain yang sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas.