Pastikan Pemilu di Bali Tanpa Kecurangan, Pengawasan Diperkuat
Bawaslu Bali memastikan kesiapan pengawas pemilu. Penyelenggara diingatkan agar netral dan menjaga integritas pemilu.
DENPASAR, KOMPAS — Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali dan bawaslu daerah di Bali mendeklarasikan komitmen pengawasan di masa tenang Pemilu 2024. Pengawasan diperkuat hingga hari pemilihan dan masa penghitungan suara.
”Deklarasi ini untuk menjaga netralitas dan integritas selama masa tenang, hari pemungutan suara, hingga penghitungan suara,” kata I Putu Agus Tirta Suguna, Ketua Bawaslu Bali, dalam apel siaga di kantor Bawaslu Provinsi Bali, Kota Denpasar, Sabtu (10/2/2024).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Apel siaga diikuti bawaslu seluruh kabupaten dan kota di Bali serta panitia pengawas pemilu kecamatan. Apel siaga yang digelar di hari terakhir masa kampanye dihadiri pula perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali dan Kelompok Kerja Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
Baca juga: Bawaslu Bali Ingatkan Sanksi dan Larangan tentang Kampanye Pemilu
Tirta Suguna mengatakan, seluruh jajaran Bawaslu di Bali diharapkan selalu menjaga integritas dan netralitasnya serta menjalankan fungsinya sebagai pengawas pemilu.
”Kami ingin memastikan pelaksanaan masa tenang, pemungutan, hingga penghitungan suara berjalan sesuai asas pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, dan jujur serta adil,” kata Suguna.
Dari pemetaan Bawaslu mengenai skala kerawanan pemilu dan pemilihan serentak, Bali masuk kategori rawan sedang dengan skor dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 52,75. Penilaian IKP menyasar dimensi sosial politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kontestasi, dan dimensi partisipasi. Seluruh dimensi itu menunjukkan indeks kerawanan sedang.
Lebih lanjut, Suguna mengatakan, tugas pengawas pemilu juga mengingatkan dan sekaligus memitigasi potensi masalah yang mungkin muncul dalam setiap tahapan. Sebanyak 12.809 TPS tersebar di Bali. Tiap-tiap TPS memiliki potensi permasalahan. Karena itu, peran pengawas pemilu di setiap TPS menjadi penting.
Baca juga: Bawaslu Pernah Meminta Presiden Tertibkan Para Menteri
Bawaslu juga memerlukan dukungan masyarakat dengan partisipasi aktif dalam mengawal dan mengawasi penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024. Pihaknya mengingatkan partisipasi masyarakat lebih dari sekadar menggunakan hak pilih, tetapi turut mencegah terjadinya pelanggaran demi mewujudkan pemilu demokratis.
Keamanan dan kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Bali juga menjadi perhatian dan kepentingan Polda Bali. Selain mengintensifkan patroli untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, polda menyiapkan personel untuk pengamanan tahap pemungutan dan penghitungan suara.
Untuk wilayah Polresta Denpasar, yang meliputi Kota Denpasar dan sebagian wilayah Kabupaten Badung, diterjunkan 800 personel. ”Mereka akan berjaga pada 1.887 TPS di Kota Denpasar dan 861 TPS di Badung,” kata Komisaris Besar Wisnu Prabowo, Kepala Polresta Denpasar. Pergeseran personel Polri ke TPS tersebut, katanya, akan digelar pada Selasa (13/2/2024).
Para personel Polri yang bertugas dalam pengamanan TPS diingatkan agar tidak masuk ke dalam area TPS kecuali diminta bantuannya oleh KPPS. Personel Polri sebagai pengamanan TPS juga dilarang memengaruhi masyarakat, yang akan menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, dalam acara penutupan kampanye Pemilu 2024, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, tahapan pemilu di Bali sudah berlangsung aman dan lancar. Terciptanya kondisi keamanan bergantung pada komitmen seluruh pemangku kepentingan.
Lidartawan mengatakan, seluruh atribut kampanye berupa alat peraga kampanye dapat dibersihkan dan juga kampanye melalui media sosial agar dihentikan karena tahapan kampanye sudah selesai. ”Mari sama-sama mengikuti aturan. Mulai besok (Minggu) adalah masa tenang selama tiga hari tidak ada lagi kampanye,” kata Lidartawan.