Pemkot Magelang Buka Vaksinasi Polio untuk Anak dari Sejumlah Daerah
Pemerintah Kota Magelang akan melaksanakan vaksinasi polio untuk anak Magelang dan sekitarnya.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang akan menggelar sub-pekan imunisasi nasional (PIN) polio mulai 15 Januari mendatang. Layanan ini diberikan untuk anak-anak Kota Magelang dan luar kota.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Magelang Budi Santoso menuturkan, layanan vaksinasi untuk anak luar daerah tersebut bisa dilakukan orangtua anak dengan berkoordinasi dengan pihak puskesmas terdekat yang ditemuinya.
”Sekalipun memang jumlah vaksin yang tersedia sudah sesuai alokasi sasaran, pihak puskesmas nantinya pasti bisa mengarahkan lokasi vaksinasi mana yang kira-kira kelebihan vaksin dan bisa memberikan layanan vaksinasi untuk warga luar kota,” ujarnya, saat ditemui, Kamis (11/1/2024).
Kebijakan ini ditetapkan dengan mempertimbangkan aktivitas warga yang kerap terjadi lintas kota dan Kabupaten Magelang. Banyak warga Kota Magelang yang sehari-hari bekerja di Kota Magelang masih bertempat tinggal di Kabupaten Magelang. Sekolah-sekolah di Kota Magelang juga banyak menampung murid, anak-anak yang berdomisili di Kabupaten Magelang.
Layanan vaksinasi polio bisa didapatkan dari lima puskesmas yang ada Kota Magelang dan di pos-pos PIN, yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh puskesmas terdekat.
”Puskesmas bisa membentuk pos PIN di posyandu, atau bahkan di sekolah,” ujarnya. Saat ini, puskesmas masih menyusun data, tempat-tempat mana saja yang akan ditetapkan menjadi lokasi pos PIN.
Jumlah anak usia 0-7 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi polio di Kota Magelang terdata sebanyak 11.746 anak. Semua anak tersebut, menurut dia, akan divaksinasi tanpa melihat riwayat vaksinasi anak sebelumnya.
Sembari melakukan kegiatan vaksinasi, Budi menuturkan, pihaknya juga terus memantau kejadian lumpuh mendadak dan lemas yang dialami anak-anak usia 0-15 tahun. Kejadian tersebut adalah kasus yang dicurigai sebagai kasus polio.
Tahun 2023, di Kota Magelang ditemukan ada tiga anak yang mengalami gejala lumpuh mendadak. Namun, setelah melalui proses pemeriksaan, gejala tersebut bukan disebabkan oleh virus polio, melainkan dipicu oleh faktor lain, seperti tengkes dan kurang gizi.
Gelombang pertama pelaksanaan sub-PIN polio akan dilaksanakan pada 15 Januari 2024, dan gelombang kedua akan dilaksanakan pada 19 Februari mendatang. Setiap anak yang menjadi sasaran wajib menjalani dua kali vaksinasi ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Istikomah menuturkan, setelah pelaksanaan sub-PIN, pihaknya akan melakukan penyisiran, mendata identitas dan jumlah anak yang belum menjalani vaksinasi polio.
Jika terkumpul cukup banyak, anak yang belum pernah divaksin dan masih ada tersedia sisa vaksin, maka vaksinasi akan langsung dilanjutkan dengan menggunakan sisa vaksin tersebut. Namun, jika tidak ada sisa vaksin, Pemerintah Kota Magelang akan melaporkan data dan menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
”Kami tidak bisa serta-merta melakukan vaksinasi sendiri karena alokasi vaksin yang diberikan dalam sub-PIN adalah alokasi khusus yang memang disediakan sebagai bentuk pencegahan, menindaklanjuti KLB polio yang terjadi di Klaten beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Tengah Irma Makiah menuturkan, terdapat 3.093.678 anak di 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah yang akan menjadi sasaran vaksinasi polio dalam sub-PIN polio.
Anak-anak tersebut akan diberi jenis vaksin Noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Vaksin tersebut akan diberikan dengan cara diteteskan dalam mulut. Tingkat partisipasi anak dalam vaksinasi polio tersebut ditargetkan minimal mencapai 95 persen.