Pemkab Purbalingga Gelar ”Fashion Show” di Goa untuk Promosi Wisata
Pemkab Purbalingga menggelar peragaan busana di dalam goa untuk mempromosikan destinasi wisata Goa Lawa Purbalingga.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggelar acara peragaan busana (fashion show) di Balai Agung Goa Lawa Purbalingga, Minggu (29/10/2023). Acara yang dihadiri para pencinta fashion dari dalam dan luar negeri itu digelar untuk mempromosikan Goa Lawa Purbalingga atau Golaga sebagai destinasi wisata.
Peragaan busana itu bertajuk Fashion Show Amazing Golaga Festival. Acara yang digelar untuk kedua kali itu dimeriahkan 37 model yang mengenakan koleksi busana dari desainer lokal dengan pendampingan dari desainer Samuel Wattimena dan Lisa Fitria.
Sebelumnya, Pemkab Purbalingga juga pernah menggelar fashion show bertajuk Batik in The Cave pada tahun 2019 di tempat yang sama. Namun, berbeda dengan acara tahun 2019 itu, peragaan busana kali ini memadukan tiga jenis kain, yakni kain batik, kain tenun tumanggal, dan ecoprint.
”Ini upaya Pemkab Purbalingga promosi wisata Goa Lawa dan mempromosikan produk lokal Purbalingga,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, seperti dikutip dari siaran pers.
Pratiwi berharap, acara tersebut bisa menjadi kegiatan yang ikonik dan terus berlanjut dari tahun ke tahun. Kegiatan tersebut juga diharapkan ikut memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan para desainer muda di Purbalingga.
”Semoga akan tercipta karya-karya berkualitas dari para pelaku usaha lokal. Ke depan, diharapkan UMKM kita bisa naik kelas dan punya daya saing,” ujarnya.
Samuel Wattimena menyatakan, untuk mengenalkan kain khas Purbalingga ke dunia internasional, dibutuhkan dukungan dari banyak pihak. Dia pun berharap kegiatan peragaan busana di dalam goa itu bisa terus berlanjut.
”Kegiatan kali ini adalah pemantik saja. Harus jadi movement (gerakan). Jadi, mari kita tunggu event fashion show in the cave tahun berikutnya, tentu dengan tampilan yang lebih luar biasa,” ucap Samuel.
Sementara itu, Lisa Fitria meyakini, produk busana lokal Indonesia memiliki daya saing di dunia internasional. Hal ini karena produk busana asal Indonesia memiliki kekayaan jenis kain dan teknik pengolahan.
”Kalau Indonesia ingin menjadi kiblat mode, kita harus buat sesuatu yang berbeda. Dan, kelebihannya, kita memiliki banyak wastra yang tidak dimiliki oleh negara lain," ujarnya.
Salah seorang wisatawan dari Australia, Penny Jewell, menyebut ide menggelar peragaan busana di dalam goa merupakan ide yang cemerlang. Saat menyaksikan fashion show itu, dia juga terpukau dengan keindahan Goa Lawa Purbalingga. ”Fashion show yang kami lihat hari ini sangat kreatif dan indah,” katanya.
Ini upaya Pemkab Purbalingga promosi wisata Goa Lawa dan mempromosikan produk lokal Purbalingga.