Kota Malang akan menjadi tuan rumah festival animasi Craft International Animation Festival (Craft Animfest) IV 2023.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Dalam kegiatan festival animasi Craft International Animation Festival (Craft Animfest) IV tahun 2023, ratusan film animasi se-Asia Tenggara diseleksi, lebih dari 90 film animasi diputar, dan animator serta kreator akan bertemu dalam ekosistem kreatif dunia animasi.
Kegiatan ini diharapkan sebagai wahana apresiasi atas karya animasi. Dengan demikian, dunia animasi Tanah Air akan terpacu untuk terus tumbuh.
Craft Animfest akan digelar pada 23-28 Oktober 2023 di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, Jawa Timur. Acara tersebut akan menjadi ajang pertemuan kreatif dan pertukaran pengalaman antara kreator dan penonton festival. Oleh karena itu, selain kompetisi dan pemutaran film, ajang tersebut juga akan menjadi media konferensi dan presentasi dari pelaku animasi yang merepresentasikan perkembangan animasi di Indonesia dalam dua dekade terakhir, workshop, pertunjukan video mapping, dan lainnya.
Kegiatan itu dilakukan untuk memopulerkan beberapa teknik klasik animasi pada lingkungan yang didominasi komputer. Ada 237 film animasi dari seluruh Asia Tenggara diseleksi dalam festival ini. Dan, selama enam hari akan ditayangkan 92 film dan berasal dari 38 negara.
Festival animasi tersebut digagas oleh Chonie Prysilia (festival director), Hizkia Subiyantoro (art and executive director), dan Piotr Kardas (program director). Festival animasi ini dibentuk untuk mewadahi pencinta animasi, baik itu para seniman animasi, pelajar dan mahasiswa, studio-studio animasi, maupun penontonnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang apresiasi atas dunia animasi di Tanah Air yang dinilai masih kurang. Kegiatan ini juga menekankan pada karya animasi dengan berbasis kerajinan tangan dan teknik-teknik tradisional animasi.
”Karena selama ini yang dieksplor di Tanah Air tidak lebih dari 5 teknik animasi (misal 2D dan 3D). Padahal, sebenarnya ada puluhan teknik animasi di dunia,” kata Chonie dalam konferensi pers di Malang Creative Center, Kamis (19/10/2023).
Oleh karena itu, Chonie mengundang masyarakat umum untuk datang dan meramaikan kegiatan tersebut. Sebab, di sana akan dibagikan ilmu dan pengalaman yang beragam dari berbagai narasumber.
Kurniawan, misalnya, animator dari Enggal Studio Malang, akan membagikan ilmu terkait dengan produk animasi yang tidak hanya berupa film, tetapi juga bentuk lain. ”Animasi tidak hanya berupa film. Ada bentuk-bentuk lain yang bisa kita akses dan buat. Itu semua bergantung pada kreativitas kita sebagai animator,” katanya.
Art and Executive Director Craft Animfest Hizkia Subiyantoro mengatakan, tujuan kegiatan tersebut lebih pada ”pestanya” animator dan kreator. Acara di mana menjadi ajang apresiasi atas karya animasi di dunia.
”Kami ingin menumbuhkan heterogenitas dunia animasi. Bahwa animasi itu bukan hanya anime Jepang atau animasi Marvel. Kita punya karakter animasi yang lebih personal dan lebih mencirikan kita,” kata Hizkia.
Bagi Hizkia, ia berharap, Craft Animfest IV akan menjadi ”lebaran”-nya para animator dan kreator. Menurut dia, Malang dipilih sebagai lokasi Craft Animfest IV karena memiliki banyak animator dan kreator berkualitas. Tiga kali penyelenggaraan Craft Animfest sebelumnya digelar di Yogyakarta.
”Malang melahirkan banyak animator dan kreator. Ada juga SMK animasi. Banyak juga tokoh animasi asal Malang. Makanya, rasanya akan sangat menarik jika festival ini dibawa ke tempat yang memiliki latar belakang dan kedekatan dengan sosok-sosok yang sukses dalam dunia animasi,” katanya.
Pada Craft Animfest IV di Malang ini, Hizkia berharap akan terus tumbuh ekosistem animasi yang sehat dan heterogen. Apalagi, kegiatan ini kembali muncul setelah pandemi. Jika ekosistem animasi ini terus diwadahi dan diapresiasi, harapannya, dunia animasi di Tanah Air akan semakin bertumbuh dengan baik.