Indonesia menargetkan penambahan 1 juta wirausaha baru sampai akhir tahun 2024. Penambahan jumlah wirausaha mendukung langkah Indonesia untuk mengejar target menjadi negara berpendapatan tinggi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Indonesia mengejar pertumbuhan wirausaha baru sebagai langkah menuju negara maju dan berpendapatan tinggi. Pemerintah menargetkan penambahan 1 juta wirausaha baru hingga akhir tahun 2024.
Terkait upaya menumbuhkan wirausaha baru, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melibatkan sejumlah pihak, termasuk kalangan perguruan tinggi. Kampus didorong menjadi inkubator bisnis untuk menghasilkan wirausaha baru yang terdidik.
”Kami butuh menambah entrepreneur baru itu sekitar 1 juta orang untuk bisa mencapai 4 persen dari batas minimum (rasio kewirausahaan) menjadi negara maju. Sekarang baru 3,7 persen (rasio kewirausahaan),” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika menghadiri acara Entrepreneur Hub dengan topik Wirausaha Mudah di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Kota Denpasar, Bali, Jumat (13/10/2023).
Dalam acara Entrepreneur Hub, yang dihadiri sekitar 500 peserta yang mayoritas dari kalangan mahasiswa, Teten menerangkan, Indonesia sudah sekitar 30 tahun menjadi negara dengan penghasilan kelas menengah. Untuk menyongsong Indonesia Emas pada 2045, Indonesia menggelar proyek besar, yakni mengangkat rata-rata pendapatan per kapita penduduk agar setara dengan negara-negara berpendapatan tinggi atau negara maju dengan rata-rata pendapatan mencapai 13.000 dollar AS per kapita.
Upaya mengangkat rata-rata pendapatan per kapita penduduk antara lain ditempuh dengan menumbuhkembangkan kewirausahaan di Indonesia. Menurut Teten, Indonesia memiliki potensi besar untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor UMKM juga terbukti banyak menyerap tenaga kerja meskipun sebagai pekerja informal.
Tantangannya, kata Teten, mayoritas UMKM di Indonesia masih usaha berskala rumah tangga dengan produk UMKM yang belum berdaya saing di tingkat global. ”Bagaimana bisa mengejar income 13.000 dollar AS jikalau tenaga kerja masih banyak di sektor informal?” kata Teten di hadapan peserta acara Enterpreneur Hub.
Tantangannya, kata Teten, mayoritas UMKM di Indonesia masih usaha berskala rumah tangga dengan produk UMKM yang belum berdaya saing di tingkat global.
Rektor Undiknas Nyoman Sri Subawa mengatakan, pihaknya mendukung dan ikut mengusung pengembangan kewirausahaan. Dalam sambutannya, Sri Subawa menyatakan, Undiknas juga membangun ekosistem kewirausahaan melalui inkubator bisnis di kampus. Undiknas menyediakan diri sebagai tempat pengembangan kewirausahaan berbasis digital.
”Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang besar harus bisa bersaing dengan menguasai teknologi, menciptakan inovasi, dan menghasilkan produk unggulan yang berdaya saing internasional,” ujarnya.
Teten mengemukakan, Presiden Joko Widodo sudah mengarahkan hilirisasi produk unggulan berbahan baku sumber daya lokal. Presiden berharap industri di Indonesia kembali hidup dan tumbuh dengan mengolah bahan baku yang berasal dari sumber daya lokal menjadi produk. ”Hilirisasi bukan hanya produk mineral, melainkan juga sektor perkebunan dan lainnya,” kata Teten.
Penguasaan teknologi menjadi penting guna menumbuhkembangkan kewirausahaan agar produk UMKM, yang sudah inovatif dan berkualitas, mampu menembus pasar global. Kemenkop dan UKM menyediakan wadah kolaborasi multipihak melalui Entrepreneur Hub untuk mengembangkan kewirausahaan dan menumbuhkan wirausaha baru dengan usaha berkelanjutan. Kemenkop dan UKM juga menggelar Pahlawan Digital UMKM untuk mengembangan digitalisasi UMKM.
Kemenkop dan UKM menyediakan wadah kolaborasi multipihak melalui Entrepreneur Hub untuk mengembangkan kewirausahaan dan menumbuhkan wirausaha baru.
Dalam acara tersebut, Teten berkesempatan untuk berdialog dengan wirausahawan lokal dan pengusaha rintisan dari kampus. Teten bersama pendiri Kasisolusi, Deryansha Azhary, dan pendiri Top Coach Indonesia, Tom MC Ifle, juga memberikan wawasan dan sekaligus motivasi agar pengusaha-pengusaha lokal tetap kreatif, berinovasi, dan mengembangkan produknya dengan memanfaatkan teknologi digital.