Ajang lari RUNHUB bakal digelar mengelilingi Kota Surabaya pada Minggu (8/10/2023). Acara ini buah kerja sama harian ”Kompas”, Kementerian Perhubungan, BookCabin, dan Pemkot Surabaya.
Oleh
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 2.000 pelari ikut serta dalam ajang RUNHUB Surabaya pada Minggu (8/10/2023). Ajang ini diyakini bakal ikut mendongkrak promosi wisata olahraga hingga dunia usaha.
RUNHUB merupakan acara yang diselenggarakan harian Kompas bersama Kementerian Perhubungan. Acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Perhubungan Nasional 2023 bertema ”Melaju untuk Transportasi Maju”. Ajang lari dengan pilihan kategori 5 kilometer dan 10 kilometer ini juga didukung BookCabin dari Lion Grup serta Pemerintah Kota Surabaya.
Hanya dalam tiga hari, kuota 2.000 peserta sudah terpenuhi. Mereka akan mulai dan mengakhiri lomba di Balai Kota Surabaya. Nantinya, pelari bakal melintasi kawasan ikon Surabaya, seperti Tunjungan, Monumen Bambu Runcing, dan Monuman Kapal Selam.
Sejumlah pelari tenar ikut serta dalam acara ini. Mereka, antara lain, adalah peraih medali perunggu SEA Games 2023 Kamboja Robi Syanturi, pelari elite Borobudur Marathon Nurshodiq, dan Juara II Open Male 10 K Maybank Marathon 2023 Rahmad Setiabudi.
Event ini juga diikuti para pelari dari Jakarta, Jawa Timur, hingga kawasan Indonesia timur. Rentang usianya 16 tahun hingga lebih dari 60 tahun.
Robi Syanturi tidak memiliki target khusus dalam RUNHUB. Dia bakal memilih menikmati ajang ini. ”Rekor 10 K saya di 29 menit 55 detik. Kali ini, saya datang untuk bersenang-senang,” katanya.
Pipin Priyandari, calon peserta, juga ingin menikmati ajang berkeliling Surabaya ini. Dia menyebut, baru setahun terakhir aktif berlari dan RUNHUB adalah kompetisi lari keduanya.
RUNHUB bakal ikut memberi pengaruh positif karena ikut membangkitkan ekonomi lokal Kota Surabaya. Tidak hanya penginapan, tapi juga peluang bagi UMKM.
”Meski umur sudah 62 tahun, saya bawa enjoy saja,” katanya.
Silvia, calon peserta lainnya, tidak ingat berapa kali berlomba sejak mulai berlari di tahun 2016. Namun, dia selalu tertantang memberikan yang terbaik dalam setiap lomba yang diikutinya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, RUNHUB bakal ikut memberi pengaruh positif karena ikut membangkitkan ekonomi lokal Kota Surabaya. Tidak hanya penginapan, tapi juga peluang bagi UMKM.
Selain itu, RUNHUB juga menjadi momentum mengembangkan transportasi. Di Surabaya, ada Institut Sepuluh Nopember yang giat mengembangkan pola transportasi terbaik. ”Bahkan, acara ini potensial menjadi magnet bagi para pendatang. Saya menerima banyak permintaan agar kuota penyelenggaraan RUNHUB bisa ditambah,” katanya.
Presiden Direktur Lion Air Group Capt Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, Surabaya cocok dijadikan sebagai tempat wisata olahraga seperti lari. Udara Surabaya dianggapnya masih ideal untuk berolahraga luar ruang.
”Oleh karena itu, ajang ini di Surabaya menjadi saat tepat bagi kami untuk mengenalkan BookCabin sebagai solusi warga yang berekreasi ke luar kota,” katanya.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan, Surabaya dipilih karena lokasinya strategis. Surabaya terbilang mudah dijangkau dari sejumlah daerah, seperti Bali dan Kalimantan hingga Sulawesi serta kawasan Indonesia timur lainnya.
Budhi Sarwiadi, Wakil General Manager Event Kompas, mengatakan, ajang ini bakal memperebutkan total Rp 178 juta. Selain itu, ada pula undian berhadiah utama motor listrik.