Patroli Para Pencari Api demi Mitigasi di Sudut-sudut Desa
Tim patroli mitigasi kebakaran hutan di Kalimantan Barat masih terus bekerja. Mereka pergi ke desa-desa rawan kebakaran hutan di lahan gambut.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Salah satu tim patroli Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat memantau salah satu lahan gambut yang rawan kebakaran di Kabupaten Kubu Raya menggunakan drone, Jumat (22/9/2023).
Hujan sudah mulai turun di Kalimantan Barat dalam beberapa hari terakhir. Namun, patroli para pencari api masih pergi ke sudut-sudut desa mencegah kebakaran muncul lagi.
Jumat (22/9/2023) siang, tim patroli terdiri dari puluhan anggota tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar kembali turun ke jalan. Mereka pergi karena bencana bisa datang kapan saja tanpa permisi.
Kendaraan tim itu melibas jalan berlumpur dan menyusuri ratusan hektar lahan gambut di Sungai Kakap dan Sungai Raya di Kabupaten Kubu Raya. Jalan berlubang dihantam demi memastikan tidak ada potensi kebakaran di sana.
Pemilihan lokasi tidak sembarangan. Di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, misalnya, ada enam lokasi pernah terbakar. Di Desa Punggur Kecil, Sungai Kakap, juga tercatat empat lokasi yang pernah terbakar.
”Daerah-daerah ini menjadi lokasi berpatroli dan prioritas karena rawan karhutla serta relatif dekat dengan Bandara Supadio,” ujar Edi Susanto, anggota tim patroli.
Tim berpatroli mengantisipasi kebakaran lahan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin (17/4/2023).
Beruntung, tim patroli tidak menemukan hal signifikan. Hanya di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, ada kepulan asap kecil dari lahan gambut yang perlu diwaspadai.
Lokasi kepulan asap tersebut diperkirakan berjarak sekitar 500 meter dari jalan utama. Demi keakuratan, pemantauan juga dibantu drone.
”Ada kepulan asap di samping lahan yang pernah terbakar,” ujar Bowo, operator drone tim patroli. Selanjutnya, karena malam sebentar lagi datang, disepakati pemantauan akan dilakukan pada Sabtu (23/9).
Tim Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Kalimantan Barat berpatroli menyusuri sejumlah desa di Kabupaten Kubu Raya untuk mencegah kebakaran lahan, Jumat (22/9/2023).
Potensi kebakaran di lahan gambut pantang dianggap enteng. Lahan gambut Kalbar tercatat 2,8 juta hektar dari 14 juta hektar luas provinsi itu. Artinya, hampir 20 persen lahan di Kalbar adalah hamparan gambut. Tidak heran, kebakaran rawan terjadi saat kemarau.
Berdasarkan data Pemprov Kalbar, kini ada 322 desa/kelurahan rawan karhutla. Desa/kelurahan rawan kebakaran hutan dan lahan terbanyak ada di Kabupaten Ketapang, yaitu 45 desa. Kemudian, di Kabupaten Sintang (42) dan Kabupaten Bengkayang (40).
Jumlah titik panas di Kalbar periode 1 Januari-19 September 2023 juga tinggi, 45.620 titik panas. Titik panas terbanyak pada periode tersebut terdapat di Kabupaten Ketapang sebanyak 10.173.
Luasan lahan terbakar di Kalbar dalam lima tahun terakhir juga tidak kecil. Pada 2019, lahan yang dimakan api seluas 151.819 hektar. Selanjutnya pada 2020, ada 7.647 hektar, 20.591 hektar (2021), dan 21.839 hektar (2022). Sementara periode Januari-September 2023 seluas 54.402,81 hektar dilalap api.
Tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau operasi darat akan dipadamkan menggunakan helikopter. Kami juga memberikan bantuan dana operasional dan perlengkapan
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Salah satu tim patroli Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat sedang memantau salah satu lokasi lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya yang rawan kebakaran menggunakan drone, Jumat (22/9/2023). Dari layar tampak ada kepulan asap dari salah satu lahan gambut.
Pertengahan bulan ini, ujian itu berpotensi belum berhenti. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak memperkirakan pada 22-26 September curah hujan kembali menurun.
Padahal, saat itu potensi kebakaran lahan masuk kategori mudah hingga sangat mudah terbakar.
Penjabat Gubernur Kalbar Harisson memastikan langkah antisipasi sudah disusun. Kini, Kalbar diperkuat tiga helikopter patroli dan empat helikopter pemadam.
Wilayah operasinya di Kota Pontianak dan Kabupaten Ketapang. Pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan berkolaborasi meminimalkan kejadian kebakaran.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Kebakaran lahan gambut di Kabuapten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (31/5/2023).
Kepala BNPB Suharyanto menuturkan, berdasarkan peninjauan dari udara pada hari Rabu, lahan yang semula terbakar sudah padam. Selain pemadaman lewat udara, dilakukan juga modifikasi cuaca saat awan hujan masih ada.
Akan tetapi, semua tidak menyurutkan kesiapsiagaan. Patroli hingga kolaborasi dengan warga juga terus dilakukan demi mencegah titik api datang lagi.
”Tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau operasi darat akan dipadamkan menggunakan helikopter. Kami juga memberikan bantuan dana operasional dan perlengkapan,” ujarnya.
Alam sulit diprediksi meski sejumlah teknologi buatan manusia bisa memperkirakannya. Saat itu terjadi, hanya mitigasi yang bisa menyelamatkan diri.