Digitalisasi transaksi keuangan dengan QRIS terus melaju di Sulawesi Utara. Hal ini diupayakan salah satunya dengan mendigitalisasi kanal pembayaran retribusi pemerintah.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
Dua kode respons cepat standar Indonesia (QRIS) milik I Desak Made Oka (55) dipajang di lapak dagangannya, Jumat (5/11/2021), di Pasar Tanawangko, Minahasa, Sulawesi Utara.
MANADO, KOMPAS — Digitalisasi transaksi keuangan dengan kode respons cepat standar Indonesia atau QRIS terus melaju di Sulawesi Utara. Hal ini diupayakan salah satunya dengan mendigitalisasi kanal pembayaran retribusi pemerintah.
Menurut data Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulut (BI KPw Sulut) yang diterima Kompas pada Selasa (15/8/2023), ada 95.498 pengguna baru QRIS sepanjang Januari-Juni 2023. Angka tersebut setara dengan setengah dari target total pengguna baru yang dibidik BI KPw Sulut, yaitu 190.922.
Dengan demikian, jumlah pengguna QRIS di Sulut mencapai 280.914 sepanjang paruh pertama 2023, meningkat dari 185.416 pengguna yang tercatat pada akhir 2022. Kepala BI KPw Sulut Andry Prasmuko mengatakan, peningkatan jumlah pengguna ini diupayakan melalui kerja sama lintas pemangku kepentingan, misalnya di bidang pariwisata.
”Melalui sinergi bersama pemerintah daerah dan stakeholders lainnya, kami berharap dapat memberi makna kepada masyarakat Sulut. Pengembangan pariwisata dengan pembayaran digital diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Andry.
Meningkatnya jumlah pengguna pun diiringi jumlah transaksi yang mencapai 1,92 juta, melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu 1,79 juta transaksi. Artinya, selama semester I-2023 ada lebih kurang 10.652 transaksi QRIS per hari. Total nominal transaksi menyentuh Rp 271,54 miliar.
Keadaan ini ditopang pula peningkatan jumlah kode QRIS atau merchant yang diterbitkan oleh BI, yakni sebesar 241.597. Angka ini meningkat dari posisi Oktober 2022, yaitu 196.478 merchant.
Sebagaimana dikatakan Andry, kode QR tidak hanya diterbitkan bagi pelaku-pelaku usaha, tetapi juga sebagai kanal pembayaran retribusi daerah. Ini terlihat, salah satunya, di area Malalayang Beach Walk, sebuah area wisata promenade (tempat berjalan kaki) di sisi selatan Kota Manado. Kawasan ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Januari 2023.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dan DANA, selaku salah satu penyedia jasa pembayaran (PJP), BI KPw Sulut menerbitkan kode QRIS untuk pembayaran retribusi kebersihan serta biaya parkir.
”Ini bentuk konsistensi kami dalam mendorong (ETPD) elektronifikasi transaksi pemerintah daerah. Penerapan ETPD diharapkan dapat menyempurnakan pengelolaan keuangan pemerintah daerah menjadi lebih efisien, transparan, dan akuntabel serta pada akhirnya dapat meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah),” ujar Andry.
Wali Kota Manado Andrei Angouw pun mengapresiasi upaya BI KPw Sulut mendorong digitalisasi transaksi yang berkaitan dengan PAD. Hal ini penting mendukung perkembangan pariwisata di Kota Manado, tak terkecuali di Malalayang Beach Walk.
Andrei mengatakan, kawasan pendukung pariwisata sepanjang 1,2 kilometer yang dibangun pada 2022 dengan dana APBN sebesar Rp 65,48 miliar itu akan diperpanjang hingga 2 km. Diharapkan, hal itu dapat meningkatkan minat masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung. Fasilitas akan ditambah, seperti kolam renang dan pantai berpasir putih.
Dengan demikian, PAD pun diharapkan terus meningkat. Sebelumnya, Pemkot Manado juga telah mulai menggunakan QRIS untuk retribusi parkir di 11 kecamatan. Penggunaan QRIS pun dianjurkan untuk pembayaran retribusi sampah di tingkat kelurahan.
Sementara itu, Bank Sulut Gorontalo (BSG) sebagai bank pembangunan daerah yang berbasis di Manado juga berupaya berkontribusi mendorong digitalisasi pembayaran. Sejak awal Juni, bank tersebut mulai menerbitkan kode QRIS.
Direktur Utama BSG Revino Pepah mengakui, pihaknya melalui proses panjang untuk mencapai kesiapan sebagai penerbit kode QRIS. Hal ini diiringi pengembangan fitur pemindai kode QRIS pada aplikasi BSGtouch.
Revino menyatakan, BSG akan terus berkontribusi melalui inovasi digital agar tak kalah bersaing dengan bank nasional dan swasta. ”Ini salah satu bukti terobosan kami untuk menjawab kebutuhan era digital,” katanya.