Selamatkan Saudara Saat Berenang, Kakak-Adik Tenggelam di Konawe
Sang adik terseret arus sungai dengan arus cukup kencang. Sang kakak lalu berusaha menolong dan memegang adiknya. Namun, keduanya tidak mampu bertahan, lalu terseret arus dan tenggelam.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Dua kakak-beradik tenggelam saat berenang di muara Sungai Sampara, Konawe, Sulawesi Tenggara. Keduanya tenggelam saat sang kakak berusaha menyelamatkan adiknya yang terseret arus. Satu orang ditemukan meninggal, sementara seorang lainnya dalam pencarian.
Juli (41), keluarga korban, menceritakan, dua kemenakannya yang menjadi korban tersebut diketahui berenang di muara Sungai Sampara, Kapoiala, Konawe, Rabu (19/7/2023) sekitar pukul 08.30 Wita. Mereka adalah Mesia (13), yang duduk di kelas 1 SMP, dan adiknya, Febriansyah (10) yang baru duduk di kelas V SD.
”Mereka dua bersaudara yang sedang berenang bersama dua temannya. Di situ mereka main dan berenang pakai gabus. Mereka memang sering berenang karena rumah kami di sini berbatas sungai,” kata Juli.
Saat itu, ia melanjutkan, kondisi sungai sedang surut dengan aliran air yang cukup deras. Muara Sungai Sampara bukan permandian karena dikenal dengan arusnya yang deras. Hanya masyarakat sekitar yang sering kali bermain dan berenang, termasuk kemenakannya itu.
Akan tetapi, berselang beberapa lama, sang adik terseret arus sungai yang sedang surut dengan arus kencang tersebut. Sang kakak lalu berusaha menolong dan memegang adiknya tersebut. Namun, keduanya tidak mampu bertahan, lalu terseret arus dan tenggelam.
Kedua rekan korban lalu berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar dan keluarga lalu berusaha menolong. Namun, keduanya tenggelam dan tidak muncul lagi ke permukaan.
”Padahal kami di sini lagi berduka karena ibu saya meninggal tiga hari lalu, tetapi mau bagaimana lagi, ini sudah musibah untuk keluarga kami,” katanya.
Pencarian terus dilakukan. Selain menyelam, warga juga memasang jaring di dekat lokasi kejadian. Sekitar pukul 10.00 Wita, sang adik Febriansyah ditemukan warga dalam kondisi meninggal.
Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari bersama aparat lalu datang ke lokasi kejadian. Bersama warga, mereka terus melakukan pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari Muhammad Arafah menuturkan, pihaknya menerima laporan terkait kejadian ini sekitar pukul 10.20 Wita. Tim lalu diturunkan ke lokasi kejadian yang berjarak sekitar 28 kilometer dari Kendari.
”Hingga pukul 15.00 Wita, upaya pencarian terhadap satu orang korban tenggelam masih terus dilakukan. Mereka awalnya berenang, tetapi salah satu korban terseret arus. Korban yang satunya lagi berusaha menolong, tetapi keduanya ikut terseret dan tenggelam,” ujarnya.
Berdasarkan data Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari, hingga Juni 2023 telah menangani 30 kasus dan kejadian membahayakan. Sebagian besar kejadian tersebut adalah kecelakaan kapal, korban tenggelam, hingga orang yang hilang di hutan.