Bakal Dikunjungi Kaisar Jepang, Jam Operasional Candi Borobudur Disesuaikan
Persiapan menyambut kunjungan Kaisar Jepang Naruhito ke Candi Borobudur terus dlilakukan oleh berbagai pihak. Rencananya, Kaisar akan berkunjung ke Borobudur Kamis (22/6/2023) dan akan naik ke monumen menggunakan upanat.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Jam operasional kunjungan wisata ke Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (22/6/2023) disesuaikan karena adanya kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako. Kunjungan itu diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur.
Pada Kamis, kunjungan wisatawan akan ditutup mulai pukul 06.00-10.00. Penutupan dilakukan di seluruh area, mulai dari area parkir hingga zona I Candi Borobudur. Layanan kunjungan wisatawan akan kembali dibuka setelah rombongan Kaisar Naruhito dan menyelesaikan kunjungannya, yakni setelah pukul 10.00.
Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan untuk menciptakan suasana kondusif pada kunjungan tersebut. Simulasi terkait alur kedatangan juga telah dilakukan untuk memantapkan persiapan.
”TWC telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, antara lain Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Jepang untuk mengawal hal-hal yang perlu dipersiapkan baik sebelum kunjungan maupun saat berada di destinasi,” kata Febrina dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2023).
Febrina menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan destinasi berkualitas dengan pelayanan prima bagi kunjungan kenegaraan. Kunjungan Kaisar Naruhito tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur maupun destinasi lokal lainnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata In Journey Maya Watono menyambut baik kunjungan kenegaraan tersebut. Menurut dia, kunjungan tersebut menjadi momentum untuk memperkenalkan pengalaman baru berkunjung ke Candi Borobudur.
”Kunjungan ini merupakan ajang bagi kami untuk memamerkan kekayaan warisan budaya Indonesia yang megah. Tak hanya itu, kami juga ingin menyuguhkan konsep pengelolaan baru untuk Candi Borobudur sebagai kawasan wisata yang tetap mengutamakan aspek konservasi, spiritual, dan juga edukasi,” tutur Maya.
General Manager Unit Borobudur TWC Jamaludin Mawardi menuturkan, rombongan yang akan menyertai kunjungan Kaisar Jepang sekitar 50 orang. Menurut rencana, kedatangan Kaisar Naruhito akan disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Widi Prasetijono, dan Kepala Kepolisian Daerah Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi.
”Tamu negara ini hanya akan fokus kunjungan ke Candi Borobudur saja, tidak ada area lain yang akan dikunjungi, baik di lingkungan Candi Borobudur maupun kawasan lain di sekitar candi. Sesuai regulasi, pada saat naik ke monumen, mereka tetap akan menggunakan properti yang diwajibkan, yakni sandal khusus upanat,” ujar Jamaludin.
Kunjungan ini merupakan ajang bagi kami untuk memamerkan kekayaan warisan budaya Indonesia yang megah.
Menurut Jamaludin, pihaknya menyiapkan cendera mata untuk diberikan kepada Kaisar Jepang. Cendera mata yang diberikan tersebut berupa buku yang terdiri dari tiga seri, yakni buku tentang Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Buku-buku itu telah diberikan kepada Kaisar beberapa waktu lalu melalui staf Kedutaan Besar Jepang.
”Saya kira buku-buku tersebut mengulas tentang Borobudur dari berbagai aspek. Ada aspek arsitektur, sejarah, dan juga mungkin cerita dari relief yang ada di Borobudur,” imbuhnya.
Persiapan untuk menyambut Kaisar Naruhito dan rombongan juga dilakukan oleh Unit Warisan Dunia Borobudur Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pada kunjungan Kamis pagi, Unit Warisan Dunia Borobudur telah menyiapkan seorang pemandu yakni Mura Aristina. Mura adalah staf edukator pada Unit Warisan Dunia Borobudur yang kerap ditugaskan memandu tamu-tamu penting atau very very important person (VVIP).
Mura sudah mendampingi banyak tamu VVIP, seperti presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama, Putri Kerajaan Thailand Maha Chakri Sirindhorn, Raja Inggris Raya Charles III, Raja Swedia Karl Gustav, dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Sbelumnya, Mura mengaku belum memiliki pengalaman memandu tamu kenegaraan dari Jepang. Kendati demikian, Mura tak melakukan persiapan khusus dalam memandu Kaisar Jepang, Kamis.
”Nanti mengalir saja. Persiapan yang saya lakukan lebih kepada menjaga kondisi kesehatan supaya tidak sakit saat bertugas nanti. Saya juga akan beristirahat dengan cukup supaya tidak kecapaian. Kadang kalau kecapaian itu bisa menurunkan konsentrasi, sehingga tidak bisa banyak menceritakan hal-hal yang menarik,” kata Mura.
Mura berencana menceritakan soal sejarah umum Candi Borobudur. Selain itu, ia juga siap menjelaskan jika ada pertanyaan atau permintaan khusus dari Kaisar untuk menceritakan sesuatu yang berkaitan dengan relief candi.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Magelang Komisaris Besar Ruruh Wicaksono mengatakan, akan ada 300 personel dari TNI dan Polri yang akan diterjukan dalam kunjungan Kaisar. Personel itu akan disebar di sepanjang perjalanan menuju Borobudur maupun di dalam kompleks Candi Borobudur.
”Prosedur pengamanan yang kami lakukan mulai dari pengamana rute sampai dengan pengamanan di lokasi. Dalam perjalanan, akan ada personel yang mengawal untuk sterilisasi jalur. Kemudian, di kompleks candi akan dilakukan pengamanan maupun sterilisasi area oleh tim penjinak bahan peledak, beberapa jam sebelum tamu kenegaraan tiba,” kata Ruruh.