Tingkatkan Layanan, PT KAI Percepat Waktu Tempuh Kereta
Sejumlah perjalanan kereta api dipercepat mulai 1 Juni 2023. Diharapkan inovasi ini bisa kian membuat mobilitas penumpang kian efisien.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Mulai 1 Juni 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan meningkatkan percepatan waktu tempuh pada 140 perjalanan kereta api jarak jauh. Kereta yang mengalami percepatan waktu tempuh meliputi kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi untuk berbagai relasi, seperti Jakarta-Surabaya PP, Jakarta-Solo PP, Bandung-Surabaya PP, dan lainnya.
”Percepatan waktu tempuh kereta api ini sebagai bentuk peningkatan layanan KAI kepada pelanggan. Dengan waktu perjalanan yang lebih cepat, maka akan semakin meningkatkan mobilitas masyarakat melalui transportasi kereta api,” kata Vice President PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat dalam siaran pers, Kamis (11/5/2023).
Daniel menyampaikan, waktu tempuh kereta api yang semakin cepat tersebut beragam, bahkan hingga 78 menit, seperti pada KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap waktu tempuhnya menjadi 6 jam 5 menit saja, dari sebelumnya 7 jam 23 menit. ”Dengan waktu yang lebih singkat, para pelanggan dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berbagai kegiatan lainnya karena perjalanannya lebih efisien,” ujarnya.
Ada 10 besar perjalanan kereta api jarak jauh yang mengalami percepatan waktu tempuh terbanyak per 1 Juni 2023. Pertama, kereta api Purwojaya (Nomor 72-73), relasi Gambir-Cilacap, waktu tempuh sebelumnya 7 jam 23 menit, kini menjadi 6 jam 5 menit atau lebih cepat 78 menit. Kedua, KA Mutiara Selatan (85), relasi Surabaya Gubeng-Bandung, waktu tempuh sebelumnya 12 jam 15 menit, kini menjadi 11 jam 3 menit atau lebih cepat 72 menit.
Ketiga, KA Mutiara Selatan (86), relasi Bandung-Surabaya Gubeng, waktu tempuh sebelumnya 12 jam 15 menit, kini menjadi 11 jam 8 menit atau lebih cepat 67 menit. Keempat, KA Mataram (90), relasi Pasar Senen-Solo Balapan, waktu tempuh sebelumnya 9 jam 6 menit, kini menjadi 7 jam 59 menit atau lebih cepat 67 menit.
Kelima, KA Mataram (89), relasi Solo Balapan-Pasar Senen, waktu tempuh sebelumnya 9 jam 18 menit kini menjadi 8 jam 12 menit atau lebih cepat 66 menit. Keenam, KA Bima (60), relasi Gambir-Surabaya Gubeng, waktu tempuh sebelumnya 11 jam 31 menit, kini menjadi 10 jam 30 menit atau lebih cepat 61 menit.
Ketujuh, KA Lodaya (93), relasi Solo Balapan-Bandung, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 59 menit, kini menjadi 8 jam 0 menit atau lebih cepat 59 menit. Kedelapan, KA Bima (59), relasi Surabaya Gubeng-Gambir, waktu tempuh sebelumnya 11 jam 35 menit, kini menjadi 10 jam 40 menit atau lebih cepat 55 menit.
Kesembilan, KA Fajar Utama Solo (88), relasi Pasar Senen-Solo Balapan, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 34 menit, kini menjadi 7 jam 40 menit atau lebih cepat 54 menit. Kesepuluh, KA Lodaya (91), relasi Solo Balapan-Bandung, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 50 menit, kini menjadi 8 jam 0 menit atau lebih cepat 50 menit.
Daniel menambahkan, percepatan waktu tempuh perjalanan ini dapat diraih melalui sejumlah langkah perbaikan prasarana oleh KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. ”Satu di antaranya telah selesai pembangunan sekaligus pengoperasian jembatan 1120 lintas Bumiayu-Linggapura menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi perubahan Gapeka (grafik perjalanan kereta api) 2023,” kata Daniel.
Faktor lain adanya jalur ganda di lintas Gedebage-Haurpugur, pengoperasian lintas double-double track (DDT) Cakung-Bekasi, peningkatan kecepatan prasarana di berbagai lintas hingga 120 km per jam dan perubahan sistem persinyalan.
Birgitta Dian Mariska (31), salah seorang warga Tegal, mengapresiasi dan senang atas inovasi yang diberikan kereta api karena percepatan waktu tempuh itu bisa membuat perjalanan lebih efisien. ”Saya senang ada percepatan waktu ini. Saya suka naik kereta api karena nyaman alias tidak terdampak kemacetan. Semoga KAI tetap konsisten jam tiba di lokasi tujuan dan semakin lebih baik,” ujar Mariska.