Tumbuh 17 Persen, Angkutan Lebaran Gairahkan Bandara Lombok
Momen liburan Lebaran 2023 turut menggerakkan industri penerbangan nasional, termasuk di Bandara Lombok yang mengalami pertumbuhan penumpang hingga 17 persen.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Merebaknya pandemi Covid-19 sejak 2020 turut berdampak pada industri penerbangan nasional. Saat ini, industri tersebut mulai bergairah seiring terkendalinya pandemi dan semakin longgarnya syarat penerbangan. Hal itu terlihat pada periode Lebaran 2023, seperti di Bandara Internasional Lombok, dengan pertumbuhan penumpang mencapai 17 persen. Kondisi itu juga berdampak pada geliat pariwisata daerah.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan di Praya, Selasa (2/5/2023), mengatakan, peningkatan lalu lintas angkutan udara pada Lebaran menjadi kabar gembira bagi kebangkitan industri penerbangan nasional. Terutama setelah terdampak Covid-19.
Adil menjelaskan, PT Angkasa Pura I Bandara Lombok mencatat peningkatan pergerakan penumpang sebesar 17 persen selama periode Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2023 dari 14 April-1 Mei 2023.
Menurut Adil, selama periode itu, mereka melayani 121.339 pergerakan penumpang. Sementara pada periode yang sama tahun 2022 hanya 103.898 pergerakan penumpang.
Sejalan dengan itu, pergerakan pesawat dan kargo di Bandara Lombok juga meningkat. Pergerakan pesawat meningkat sebesar 17 persen, yakni dari 986 pergerakan pesawat pada periode Lebaran 2022 menjadi 1.150 pergerakan pesawat di tahun ini. Sementara jumlah kargo naik sebesar 48 persen dari 385.807 kilogram menjadi 571.916 kilogram.
Adil mengatakan, puncak arus mudik Lebaran 2023 di Bandara Lombok terjadi pada Rabu (19/4/2023) atau H-3 Idulfitri. Saat itu, jumlah penumpang sebanyak 8.304 orang. Sementara arus balik terjadi pada Minggu (30/4/2023) dengan 8.173 penumpang.
Stakeholder Relation Manager Bandara Lombok Arif Haryanto menambahkan, jika dirinci berdasarkan rute, penumpang dari Lombok paling banyak menuju ke Jakarta (44 persen), kemudian Surabaya (36 persen), Bali (12 persen), Yogyakarta (6 persen), dan Kuala Lumpur (5 persen). Sementara tujuan ke Singapura hanya 2 persen, serta ke Bima dan Sumbawa masing-masing 1 persen.
Kami berharap momentum pertumbuhan ini akan semakin membawa dampak positif bagi perkembangan dan peningkatan perekenomian daerah ataupun nasional.
Menurut Arif, seiring berakhirnya arus mudik dan balik, Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2023 ditutup. Secara keseluruhan, seluruh kegiatan operasional di Bandara Lombok berjalan dengan baik dan tanpa kecelakaan. Arif menyampaikan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan yang turut berperan dalam operasi angkutan Lebaran 2023.
”Kami berharap momentum pertumbuhan ini akan semakin membawa dampak positif bagi perkembangan dan peningkatan perekenomian daerah maupun nasional,” kata Adil.
Secara umum, geliat pariwisata cukup terlihat selama momen libur Lebaran. Kawasan Mandalika yang menjadi ikon baru pariwisata Lombok, misalnya, menjadi salah satu tujuan berwisata. Termasuk wisatawan Nusantara.
General Manager The Mandalika Molin Duwanno dalam keterangan resminya menyebutkan, selama periode libur Lebaran 19-26 April 2023, tercatat ada lebih dari 19.000 orang mengunjungi kawasan Mandalika. Selain lokal, wisatawan berasal dari Bali, Jawa, dan Jakarta. Sejumlah kawasan yang ramai dikunjungi adalah Pantai Kuta Mandalika, Pantai Seger, Bukit Merese, dan Tanjung Aan.
Dampak pandemi
Berdasarkan catatan Kompas, pergerakan penumpang dan pesawat serta kargo di Bandara Lombok beberapa kali mengalami penurunan. Terutama karena adanya kebijakan terkait syarat penerbangan akibat pandemi Covid-19.
Misalnya, adanya Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 45 Tahun 2021. Saat itu, calon penumpang pesawat udara dari dan ke bandara di Jawa dan Bali wajib menunjukkan kartu vaksin Covid-19, minimal dosis pertama. Mereka juga harus memiliki surat keterangan hasil tes negatif RT-PCR yang sampelnya diambil dalam waktu maksimal 2 × 24 jam sebelum keberangkatan.
Kebijakan itu diduga membuat banyak masyarakat menunda hingga membatalkan perjalanan, termasuk ke NTB. Akibatnya, sepanjang 2021, Bandara Lombok melayani 1,1 juta orang atau turun dari tahun 2020 yang tercatat hingga 1,3 juta orang.
Pergerakan pesawat saat itu juga turun 17 persen. Pada 2020, pergerakan pesawat sebanyak 15.600 kali. Namun, pada 2021, pergerakan pesawat hanya tercatat 13.000 kali.
Aktivitas Bandara Lombok cukup terbantu oleh adanya beragam ajang internasional di kawasan Mandalika, seperti Kejuaraan Dunia Superbike pada 2021 dan 2022 serta MotoGP 2022. Meski secara jumlah penumpang menurun, adanya ajang dunia itu membuat angkutan kargo tercatat meningkat.