Sebagian Besar Pemudik Telah Balik, Beban Lalu Lintas Diprediksi Lebih Ringan
Sebagian besar kendaraan telah kembali ke arah Jakarta melalui gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jateng, Jumat (28/4/2023). Kendati demikian, skenario mecegah kemacetan tetap disiapkan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sekitar 59 persen kendaraan pemudik tercatat telah kembali ke arah Jakarta melalui Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/4/2023). Kondisi itu membuat beban lalu lintas pada masa puncak arus balik kedua diperkirakan bakal lebih ringan.
Pada masa mudik Lebaran, sebanyak 397.000 kendaraan memasuki Jateng melalui Gerbang Tol Kalikangkung. Hingga Jumat, sebanyak 238.200 kendaraan atau sekitar 59 persen di antaranya telah kembali ke arah Jakarta. Adapun sisa kendaraan sebanyak 113.800 unit atau sekitar 41 persen yang belum kembali diperkirakan kembali pada Sabtu (29/4/2023) hingga Senin (1/5/2023).
”Kalau malam ini yang melintas 25.000-30.000 kendaraan lagi, maka sudah 65 persennya yang kembali. Jadi, besok tinggal 138.950 kendaraan atau sekitar 35 persennya lagi yang akan kembali. Saya rasa ini tidak perlu dikhawatirkan karena kapasitas jalan masih sangat bisa menampung. Kendati demikian, skenario rekayasa lalu lintas tetap kami siapkan,” kata Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar Agus Suryo Nugroho saat dihubungi pada Jumat malam.
Agus mengatakan, rekayasa lalu lintas yang disiapkan adalah sistem satu arah atau one way. Selain itu, kebijakan ganjil genap, pembatasan waktu kunjungan maksimal 30 menit di tempat istirahat, serta penambahan gardu transaksi di gerbang tol juga akan dimaksimalkan. Dengan begitu, potensi kepadatan di jalur tol bisa ditekan.
Di luar jalur tol, one way juga diterapkan, salah satunya di jalur di jalur tengah, tepatnya di Fly Over Klonengan, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, hingga Kecamatan Pejagan, Kabupaten Brebes. Tak hanya one way, sistem lawan arus atau contra flow juga diberlakukan untuk memperlancar arus kendaraan dari arah Banyumas dan sekitarnya yang menuju ke arah Jakarta.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat agar berhati-hati selama perjalanan arus balik. Ganjar mengingatkan masyarakat yang akan kembali ke perantauan untuk memastikan tubuh dan kendaraan mereka dalam keadaan baik.
Menurut Agus, penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas bersifat tentatif, bisa diperpanjang ataupun dipersingkat. Pada Selasa (25/4/2023), misalya, one way yang harusnya berakhir pada pukul 24.00 diperpanjang hingga Kamis (27/4/2023).
”Harusnya perpanjangan one way diberlakukan hingga Kamis pukul 24.00. Namun, karena arus kendaraan melandai, kami memutuskan untuk mengakhiri penerapan one way lebih cepat, yakni Kamis pukul 21.00,” tutur Agus.
Agus meminta masyarakat selalu memperbarui informasi terkait kebijakan rekayasa lalu lintas yang berlaku. Hal itu dapat dilakukan dengan memantau akun media sosial resmi Polda Jateng di Instagram, Twitter, ataupun Facebook.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat agar berhati-hati selama perjalanan arus balik. Ganjar mengingatkan masyarakat yang akan kembali ke perantauan untuk memastikan tubuh dan kendaraan mereka dalam keadaan baik.
Ganjar menyebut, tidak akan terjadi kepadatan kendaraan selama arus balik. Sebab, sejak H+2 sudah banyak masyarakat yang kembali. ”Kan, sudah dicicil ini. Kemarin dari pusat juga sudah memerintahkan boleh, lho, kalau mau diperpanjang liburnya, cuti begitu,” ucapnya.
Ganjar juga meminta seluruh jajarannya bersiaga penuh hingga akhir pekan nanti. ”Tapi, kami siaga, sih. Sebab, Senin besok ini juga long weekend. Jadi, kemungkinan antara Jumat, Sabtu, dan Minggu mereka juga akan memanfaatkan waktu itu untuk pulang,” tuturnya.
Tarif rendah
Arus balik pada moda transportasi kereta api juga sudah mulai terjadi. PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4 Semarang menyiapkan tiket tambahan sebanyak 116.101 tempat duduk bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada periode 27 April 2023-3 Mei 2023.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, masyarakat juga bisa memanfaatkan tarif rendah untuk periode arus balik Lebaran. KAI membuka subkelas H, I, dan J pada kelas eksekutif. Subkelas tersebut merupakan subkelas tarif rendah yang biasa KAI jual pada periode bukan peak season.
”Pembukaan subkelas KAI dengan tarif rendah ini juga mendukung imbauan pemerintah agar masyarakat tidak terkonsentrasi melakukan perjalanan balik pada 24 dan 25 April. Perjalanan dengan kereta api, khususnya di masa angkutan Lebaran ini, memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya, yaitu bebas macet, tepat waktu, lebih nyaman dan aman, serta mampu mengurangi angka kecelakaan di jalan raya,” papar Ixfan.