Menjelang Lebaran, volume pembelian ayam potong di Magelang mulai meningkat. Selain untuk menjamu keluarga, peningkatan volume pembelian dilakukan karena warga ingin menyimpan sebagian ayam untuk stok.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Mendekati Lebaran, volume pembelian ayam potong di Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meningkat. Peningkatan ini dipicu oleh naiknya konsumsi karena kedatangan pemudik atau anggota keluarga dan persiapan perayaan Idul Fitri.
Menik (48), salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, mengatakan, volume pembelian daging ayam dari kalangan pembeli rumah tangga saat ini mulai meningkat. Jika sebelumnya rata-rata mereka hanya membeli 0,5 kilogram (kg) hingga 1 kg saja, kali ini, untuk satu kali belanja, rata-rata pembeli rumah tangga bisa membeli 3-5 kg. Bahkan, beberapa waktu lalu, seorang konsumen rumah tangga juga sempat memesan dan membeli 10 kg daging ayam.
Selain untuk kebutuhan acara-acara bersama keluarga besar di rumah, menurut dia, sebagian konsumen mengaku sengaja membeli ayam dalam jumlah besar karena sebagian di antaranya ingin disimpan sebagai stok di rumah.
”Mungkin, sebagian konsumen berpikiran stok mulai disiapkan sedari sekarang sebelum harga ayam nantinya naik dan melejit,” ujar Menik, Rabu (19/4/2023).
Harga daging ayam saat ini sudah menunjukkan tren naik. Setelah mencapai Rp 34.000 per kg, saat ini harga daging ayam sudah mencapai Rp 35.000 per kg. Harga daging ayam akan terus naik dan mencapai puncaknya pada H-1 Lebaran. Dengan melihat harga saat ini, harga daging ayam tertinggi diprediksi akan mencapai lebih dari Rp 40.000 per kg.
Mariyah (60), pedagang ayam lainnya, mengatakan hal serupa. Sebagai bagian dari kesiapannya untuk memenuhi permintaan pelanggan, pada Rabu (19/4/2023) dia mulai menambah stok ayam di lapak, dari semula hanya 40 kg per hari ditambah menjadi 50 kg daging ayam.
Penambahan stok dagangan ayam juga dilakukan oleh Lazim (50), pedagang ayam di Pasar Tegalrejo di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Jika pada Selasa (18/4/2023) dirinya menyediakan stok 50 kg ayam, pada Rabu (19/4/2023) stok ditambah menjadi 80 kg ayam.
Penambahan stok akan terus dilakukan hingga H-1 Lebaran. ”Tepat satu hari sebelum Lebaran, saya biasanya menyiapkan stok lebih dari satu kuintal ayam,” ujarnya.
Sama seperti dituturkan Menik, Lazim mengatakan, rata-rata volume pembelian ayam per konsumen rumah tangga saat ini juga mulai meningkat. Jika biasanya hanya berkisar 1-2 kg, sekarang banyak konsumen rumah tangga membeli lebih dari 3 kg ayam per hari.
Peningkatan volume pembelian ini, menurut dia, adalah hal yang biasa terjadi menjelang Lebaran. ”Jika biasanya membeli ayam untuk konsumsi sendiri, sekarang volume pembelian ditambah karena mereka harus menjamu banyak saudara dan kerabat yang datang ke rumah,” ujarnya.
Sementara itu, menyikapi tingginya permintaan ayam menjelang Lebaran, banyak pedagang bermunculan, menawarkan ayam hidup di tepi-tepi jalan di Kabupaten Magelang.
Alfin (32), salah seorang pedagang ayam hidup di tepi jalan di Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, mengatakan, dirinya baru mulai berjualan ayam selama tiga hari terakhir.
Selama tiga hari tersebut, dia sudah mampu menjual 310 ekor ayam. ”Kebanyakan konsumen adalah pedagang yang membeli ayam untuk dijual kembali,” ujarnya.
Untuk para pedagang yang membeli dalam jumlah besar, misalnya 100 ekor ayam atau lebih, harga ayam ditawarkan Rp 45.000 per ekor. Sebaliknya, harga untuk pembelian dalam jumlah sedikit, kurang dari 100 ekor, ditetapkan Rp 55.000 per ekor. Rata-rata ayam yang dijual Alfin memiliki berat sekitar 2,6 kg. Adapun pasokan ayam tersebut didatangkan dari Kabupaten Sukoharjo.