Santap Boga Bahari ala Kaisar Khas Dongbei di Kuta, Bali
Bali menawarkan beragam makanan dengan rasa otentik dari berbagai negara. Bistro oriental neotropis di Canggu, Kuta Utara, Badung, menyajikan hidangan khas Dongbei, China timur laut.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
Bali dikenal memiliki hidangan boga bahari yang bercita rasa khas. Ikan bakar khas Jimbaran atau ikan goreng ala Mak Beng Sanur. Namun, bagi penjelajah kuliner, Bali juga menawarkan beragam makanan dengan rasa otentik dari berbagai negara.
Bagi penikmat makanan khas China, ada bermacam restoran di Bali yang memiliki menu masakan dari ”Negeri Tirai Bambu”, mulai dari makanan klasik China sampai makanan modern China. Anda dapat menambahkan satu restoran oriental modern dalam daftar tempat makan di Bali, yakni Cha Ching Clan, yang berlokasi di Canggu, Kuta Utara, Badung.
Bistro oriental dengan nuasana neotropis yang dikelola Maknala Group ini memberikan menu China dengan rasa berbeda dari delapan gaya masakan China yang sudah ada, misalnya masakan ala Sichuan atau Hunan yang dikenal pedas. Atau, menu boga bahari yang segar dan kuat rasa manis ala Guangzhao (Kanton) atau Guangdong.
Cha Ching Clan menyajikan menu masakan dari Dongbei, wilayah di China timur laut, yang memberikan preferensi baru bagi penjelajah kuliner.
Selain menu boga bahari (seafood), hidangan khas Dongbei di Cha Ching Clan juga dihadirkan pada bermacam masakan daging, seperti daging ayam, daging babi, daging sapi, dan daging domba, baik digoreng, dibakar (barbeku), maupun dalam bentuk sup. Menu khas Dongbei juga terdapat pada acar atau sayuran di restoran pertama yang menyajikan hidangan khas China timur laut.
Konsep bistro
Sebagai restoran dengan konsep bistro oriental neotropis, Cha Ching Clan, yang mulai beroperasi akhir Januari 2023, juga dilengkapi bar koktail.
Jadi, penjelajah makanan yang juga tertarik menikmati minuman pembangkit semangat dapat mencoba Shen Jin Bing, yaitu koktail bourbon dengan diinfus blood orange dan dicampur lemon liqueur dan lavender bitter, atau Bruce Lee, yakni minuman koktail berbahan antara lain bir, bourbon, tequila reposado, creme de cassis, dan jus jeruk nipis serta yuzu.
Dalam kunjungan di Cha Ching Clan, yang berlokasi di Jalan Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Sabtu (15/4/2023), kami disajikan menu yang direkomendasikan, di antaranya Northern Jade Okra (sayur okra dan jamur).
Selain itu, Pickle Beef Soup (sup acar daging sapi), shaokao atau aneka sate khas China dari daging domba dan daging sapi dan daging perut babi, serta Signature Seafood Platter, yakni hidangan boga bahari yang menjadi menu pokok (main course) di Cha Ching Clan, Canggu.
Kami mencoba menyajikan makanan China yang otentik.
Rasa beragam yang cenderung manis dan sedikit pedas pada kuliner khas Dongbei, menurut pendiri dan CEO Maknala Group, Irjen Jayadi, banyak dipengaruhi letak Dongbei, daerah China timur laut, yang berbatasan dengan Rusia dan Korea Utara serta Mongolia.
”Makanan khas Dongbei ini memiliki rasa cenderung manis dan tidak terlalu pedas. Ini masih satu famili dengan makanan Rusia maupun Korea,” ujar Irjen di Canggu, Badung, Sabtu.
Perihal rasa makanan yang mirip-mirip masakan Rusia, hal itu diakui dua tetamu di Cha Ching Clan, Canggu, Max dan Alex. Dua turis asal Rusia itu bersantap makanan sup acar daging sapi dengan nyaman.
”Kami menikmati makanan di sini,” kata Max. ”Rasanya sedikit pedas, tidak terlalu manis juga. Pas di lidah kami dari Rusia,” ujar Max menambahkan.
Menariknya, semua menu masakan itu diracik dan dimasak Zhang Shouyan, jurutama masak asal China yang lebih akrab disapa Shifu Yan. Irjen menyatakan, Shifu Yan memiliki keahlian memasak hidangan khas Dongbei dan dia didatangkan langsung dari China.
Menjelajah rasa
Begitu pula dengan bumbu-bumbunya, terutama aneka saus, yang diimpor dari China. ”Ini untuk mengenalkan masakan Dongbei karena makanan khas Dongbei ini belum begitu dipromosikan. Menu Dongbei ini boleh dibilang sebagai makanan modern China kesembilan,” kata Irjen.
Menu pertama yang dicoba adalah sayur okra dan jamur. Sayur okra dan jamur, yang ditumis dan dibumbui, terasa lembut dan nyaman dikunyah di mulut. Potongan cabai merah menambah rasa sedikit pedas. Pas sebagai pembuka meskipun menu pembuka yang direkomendasikan adalah Spicy Soy Salad.
Kami melanjutkan ke menu sate yang disiapkan, yakni sate domba, sate sapi, dan sate babi. Bumbu ketiga macam sate daging itu sama. Kunyahan pertama merasakan daging yang empuk, disusul rasa manis, asin, dan sedikit pedas. Paduan daging dan bumbu itu menggoda lidah untuk menikmati hidangan berikutnya, yakni Signature Seafood Platter.
Menu Signature Seafood Platter dihidangkan dalam porsi besar. Digital Marketing Maknala Group Ryan Budhi Setiadi, yang mendampingi kunjungan pada Sabtu itu, menyatakan, penyajian seperti itu mengacu pada konsep makan bersama di masyarakat China. ”Kami mencoba menyajikan makanan China yang otentik,” ucap Ryan.
Signature Seafood Platter sedikitnya berisikan tiga macam kerang, termasuk tiram, juga terdapat udang, gurita kecil, dan lobster serta kepiting. Sajian dilengkapi beberapa macam sayur, di antaranya jamur dan sawi sendok. Tidak hanya itu, hidangan boga bahari tersebut juga disiram dengan kuah bumbu pedas yang menambah rasa makanan seafood itu.
Dengan paduan kesegaran hidangan bahari dan bumbu, yang menguatkan rasa sajian laut, tidaklah mengherankan jikalau Signature Seafood Platter disebut sajian boga bahari ala emperor atau kaisar di Cha Ching Clan.