Kelistrikan Kapal Ro-ro Batam-Bengkalis Rusak akibat Banyak Penumpang Gunakan Alat Masak Elektronik
Kapal ro-ro dari Batam, Kepri, mengalami kerusakan listrik dalam perjalanan menuju Bengkalis, Riau. Banyaknya penumpang yang menggunakan alat masak elektronik di kapal dituding jadi penyebabnya.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Kapal roll on roll off atau ro-ro Tanjung Burang dari Batam, Kepulauan Riau, mengalami kerusakan listrik saat menuju Bengkalis, Riau, Senin (17/4/2023) dini hari. Menurut petugas, hal itu terjadi karena kapal kelebihan beban listrik akibat terlalu banyak penumpang yang menggunakan alat masak elektronik.
General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Persero Batam Marsadik mengatakan, kerusakan listrik kapal ro-ro Tanjung Burang terjadi setelah memasuki perairan Riau. Meskipun listrik mati, mesin kapal tidak mengalami gangguan.
”Banyak pengguna jasa kapal yang memakai rice cooker (penanak nasi elektronik) dan dispenser air, itu menyebabkan sistem kelistrikan kapal mengalami beban berlebih. Padahal, sebelum berangkat sudah diimbau untuk tidak menggunakan kedua alat itu selama di dalam kapal,” kata Marsadik.
Menurut dia, sejumlah colokan listrik yang tersedia di kapal hanya boleh digunakan untuk mengisi baterai ponsel atau alat elektronik lain dengan daya rendah. Ia mengimbau penumpang untuk tidak memasak nasi dan air sendiri selama di perjalanan karena sudah tersedia kantin yang menjual makanan dan minuman di kapal.
Kapal ro-ro tujuan Bengkalis dan kapal ro-ro tujuan Kuala Tungkal, Jambi, merupakan yang paling diminati oleh pemudik dari Batam. Pada mudik Lebaran 2023 ini, lebih dari 900 orang menyeberang ke Bengkalis dan Kuala Tungkal setiap hari.
”Pada tanggal ganjil, rute Batam ke Bengkalis masing-masing dilayani dua kapal. Adapun pada tanggal genap, masing-masing rute itu dilayani satu kapal. Setiap kapal mampu mengangkut 400-500 penumpang,” ujar Marsadik.
Selain menggunakan kapal ro-ro, pemudik dari Batam juga banyak yang pulang kampung menggunakan kapal penumpang milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Puncak kepadatan penumpang yang menggunakan kapal Pelni terjadi pada 17-18 April.
Sebelumnya, Kepala PT Pelni Cabang Batam Muhammad Iqbal mengatakan, biasanya rute Batam menuju Belawan, Sumatera Utara, hanya dilayani satu kapal, yakni Kapal Motor (KM) Kelud. Namun, khusus puncak arus mudik Lebaran, kapal Pelni untuk melayani rute tersebut akan ditambah satu unit lagi, yaitu KM Doloronda.
Selain menambah jumlah kapal, Pelni juga akan meningkatkan kapasitas penumpang KM Kelud dan KM Doloronda. Kapasitas penumpang KM Kelud dari awalnya 2.731 orang ditambah 1.134 orang menjadi total 3.865 orang. Adapun KM Doloronda kapasitas angkutnya juga ditingkatkan dari awalnya 2.225 orang ditambah 986 orang menjadi total 3.241 orang.