Ngabuburit Dongeng dan Berbagi Kasih Sahabat Ilmu Jambi
Senandung Cinta Ramadhan tahun kelima ini digelar di tengah kondisi ekonomi yang kian berat. Namun, kondisi itu tak menghalangi semangat kemanusiaan dan rasa ingin saling berbagi kepada anak-anak panti asuhan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
Tradisi rutin Ramadhan kembali digelar sukarelawan literasi. Kali ini, seluruh anak panti asuhan se-Kota Jambi berkumpul dalam sukacita. Kidung dan cerita dibagikan sebagai sarana penghibur.
Riuh tepuk tangan anak-anak menyambut boneka Keka dan Kak Rizka dari Kampung Dongeng Seloko Jambi. Wajah-wajah mereka tampak berbinar, tak sabar mendengar cerita dari pasangan pendongeng itu.
Salam pembuka disampaikan dengan nyanyian. ”Bila bertemu teman, salam-salaman. Bila bertemu teman, senyum-senyuman. Bila bertemu teman, saling menyapa. Aku baik, kamu baik, alhamdulillah,” lantun Keka dan Rizka berbalas-balasan dalam acara Senandung Cinta Ramadhan di Asrama Haji Jambi, Sabtu (15/4/2023).
Di hadapan ratusan undangan anak-anak panti asuhan itu, Keka dan Riza bercerita sembari menyelipkan guyonan-guyonan di balik pesan yang ingin disampaikan. Hal itu membuat Kayla (9) tertawa-tawa kegelian.
Pendampingnya, Zakiyah, lega melihat Kayla dan anak-anak asuhnya gembira. ”Momen seperti ini sangat jarang. Mereka senang mendapatkan hiburan,” ujar Zakiyah dari Panti Asuhan Al Khoir.
Sejak usia 3 tahun, Kayla ditinggal sang ayah yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Sementara ibunya meninggal setelah melahirkan adik Kayla, enam tahun silam. Sejak itu, hari-hari Kayla lebih banyak dihabiskan bersama neneknya. Belakangan, ia pun dititipkan di panti asuhan itu agar mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang memadai.
Dengan keterbatasan dana dan tenaga, diakui Zakiyah, 30-an anak didik di panti masih sangat membutuhkan sukarelawan pendamping. Tak hanya itu, sukarelawan pendamping juga ingin selalu bisa menghibur dan membahagiakan anak-anak didik mereka. ”Namun, kami akui masih penuh dengan keterbatasan,” lanjutnya.
Itu sebabnya ketika mendapatkan undangan dari sukarelawan Sahabat Ilmu Jambi (SIJ), mereka menyambut gembira. Sekitar 200 anak hadir. Anak-anak itu berasal dari 12 panti asuhan se-Kota Jambi.
Selain dihibur oleh dongeng Kak Rizka, mereka juga mengikuti berbagai lomba, mulai dari lomba azan, menghafal surat pendek, bertutur kisah islami, shalat Subuh berjemaah, dan nasyid. ”Ragam lomba ini untuk memberikan pengalaman bagi anak-anak berkompetisi sekaligus memanfaatkan masa Ramadhan dengan kegiatan yang positif,” ujar Rieo Fadila, Ketua Yayasan SIJ.
Seusai lomba, dongeng, dan hiburan nasyid dari grup akapela El Voice, mereka pun kebagian bingkisan dan bakan makanan. Acara lalu ditutup dengan berbuka puasa bersama.
Senandung Cinta Ramadhan kali ini memasuki tahun kelima. Berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kisah berbagi kasih ini diwarnai tantangan berat. Bahkan, sejak awal disebarluarkan penggalangan donasi, nyaris tak ada satu pun pihak berminat donasi. Bisa jadi karena situasi ekonomi di berbagai wilayah semakin berat.
Namun, kata Rieo, sukarelawan tetap bertekad melanjutkan niat baik. ”Apa pun yang kami dapatkan, meski hanya berupa air mineral, atau beberapa bungkus nasi kotak, tetap kami terima untuk disalurkan,” ujarnya.
Tak disangka, mendekati hari-H, seluruh kebutuhan untuk kegiatan itu terpenuhi. Bahkan, jika ditotal, nilai dana yang terkumpul dari hasil donasi mencapai lebih dari Rp 30 juta. Hal itu menandakan masih besarnya rasa kemanusiaan hadir. Masih ada semangat untuk saling berbagi pada sesama.
Ia pun berharap kegiatan itu mampu mempererat hubungan antarpanti asuhan di Kota Jambi. ”Ke depannya bisa tercipta kolaborasi yang lebih besar dari berbagai komunitas,” katanya.