Naik 30 Persen, Lalu Lintas di Magelang Dipenuhi Warga yang Berbelanja
Lalu lintas kendaraan dalam Kota Magelang mulai ramai. Namun, lalu lintas masih didominasi aktivitas warga setempat yang berbelanja kebutuhan Lebaran.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Jumlah kendaraan yang melintasi dalam Kota Magelang, Jawa Tengah, minggu ini sudah mulai meningkat sekitar 30 persen dari hari-hari biasa. Namun, hal ini terjadi karena adanya peningkatan aktivitas warga lokal saja.
”Jalan-jalan di dalam kota mulai terpantau ramai karena saat ini warga mulai melakukan aktivitas belanja, membeli berbagai barang kebutuhan untuk persiapan Lebaran,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Candra Wijatmiko Adi, Jumat (14/4/2023).
Jika pada hari biasa jumlah kendaraan yang melintasi arus dalam kota terdata sekitar 70.000 unit per hari, pada minggu ini jumlah kendaraan lebih dari 90.000 unit per hari.
Selain konsumen rumah tangga yang berbelanja kebutuhan Lebaran, peningkatan jumlah kendaraan juga terjadi karena banyak pedagang saat ini mulai menambah stok barang untuk memenuhi peningkatan permintaan pelanggan.
Kesimpulan adanya peningkatan aktivitas warga lokal didapatkan karena sejauh ini kebanyakan kendaraan yang melintas adalah kendaraan dengan pelat nomor dalam kota. Sebagian kendaraan berpelat nomor luar kota yang melintas juga diketahui milik warga Kota Magelang.
Kedatangan pemudik, menurut dia, diprediksi baru akan terjadi minggu depan. Sebagian di antaranya akan datang menggunakan fasilitas bus mudik gratis dari pemerintah. Kendatangan mereka diprediksi juga akan semakin menambah kepadatan arus lalu lintas dalam Kota Magelang.
Adapun keramaian diperkirakan mulai berpindah di jalur luar kota pada 24-25 April 2023, Dua hari tersebut diprediksi akan menjadi puncak arus balik.
Sementara itu, sejumlah pedagang di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, mulai merasakan peningkatan volume penjualan. Hal ini dialami pedagang barang kebutuhan pokok, hingga penjual barang kebutuhan sekunder, seperti baju.
Fajilah, pedagang bahan pokok, mengatakan, selama seminggu ini peningkatan penjualan mulai terjadi pada komoditas beras. Jika sebelumnya volume beras yang terjual masih fluktuatif berkisar 1 kuintal hingga 3 kuintal per hari. minggu ini rata-rata volume penjualan beras mencapai 5 kuintal per hari.
Selama seminggu ini, peningkatan penjualan mulai terjadi pada komoditas beras.
”Mungkin, saat ini, banyak warga sudah mulai menjamu, berbuka bersama anggota keluarganya yang mulai berdatangan dari luar kota,” ujarnya.
Dia bersyukur, selama dua bulan terakhir, harga beras cenderung stabil pada kisaran Rp 12.000-Rp 13.000 per kilogram (kg). Pasokan beras tersebut didapatkan dari dalam dan luar Kabupaten Magelang.
Riana, karyawan dari rumah produksi baju anak di Pasar Rejowinangun, mengatakan, peningkatan penjualan bahkan sudah dirasakan sejak dua minggu lalu. ”Biasanya, rata-rata omzet hanya berkisar Rp 1 juta per hari. Namun, dalam dua minggu ini, omzet sudah meningkat mencapai hingga Rp 5 juta per hari,” ujarnya.
Menurut dia, jam buka toko baju saat ini juga lebih lama. Jika biasanya tutup pada pukul 16.00, selama dua minggu terakhir toko buka hingga pukul 17.30.
Mengikuti kedatangan pengunjung yang diprediksi akan semakin ramai, jam operasional toko diperkirakan juga akan semakin lama minggu depan. ”Semakin mendekati hari raya Lebaran, toko kami biasanya akan dibuka semakin malam,” ujarnya. Toko baju anak tersebut direncanakan baru akan tutup pada H-1 Lebaran.