Kantor hingga Gereja Diminta Siapkan Kantong Parkir untuk Lebaran
Kota Magelang mulai mempersiapkan kantong-kantong parkir untuk kebutuhan masa libur Lebaran. Kantor-kantor hingga tempat ibadah, seperti gereja, diminta membantu menyiapkan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Mulai minggu ini, Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan menyiapkan kantong-kantong parkir di sekitar kawasan alun-alun dan pecinan. Upaya ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan, seiring adanya peningkatan kunjungan warga lokal ataupun warga pemudik, sebelum dan selama masa libur Lebaran.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Candra Wijatmiko Adi mengatakan, pihaknya sudah berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan tambahan tempat yang bisa difungsikan sebagai alternatif tempat parkir yang ada.
”Kami meminta kantor-kantor hingga gereja di kawasan alun-alun untuk membantu menyiapkan kantong parkir. Tanpa tambahan tempar parkir, jalanan akan macet,” ujarnya, Selasa (11/4/2023).
Kantor dan gereja yang sudah dihubungi antara lain adalah Kantor Balai Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Kementerian Keuangan serta Gereja Santo Ignatius Magelang. Selain itu, jalan-jalan di depan atau sekitar pertokoan di kawasan pecinan nantinya juga akan difungsikan sebagai kantong-kantong parkir kendaraan.
Mengacu pada pengalaman masa libur Lebaran pada tahun-tahun sebelum pandemi, Candra mengatakan, keramaian di jalan-jalan di Kota Magelang akan mulai terjadi pada masa sebelum dan setelah Lebaran. Oleh sebab itu, tambahan tempat atau kantong-kantong parkir baru akan mulai dibuka pada Sabtu (15/4/2023).
Sebelum dan selama masa libur Lebaran, mobil-mobil yang parkir di kawasan pecinan juga akan diposisikan untuk parkir secara paralel. ”Mengingat lebar jalan yang terbatas, pengaturan parkir paralel ini sengaja kami berlakukan demi menghindari potensi terjadinya kemacetan,” ujarnya.
Kendaraan roda dua dan roda empat, sama seperti hari-hari biasa, diatur untuk parkir di jalan. Namun, aturan ini pun bisa berubah mengikuti perkembangan situasi di lapangan. ”Jika memang kendaraan padat dan area parkir penuh, sepeda motor nantinya mungkin akan kami atur untuk parkir di trotoar saja,” ujarnya.
Kota Magelang, menurut dia, memang hanya akan menjadi daerah perlintasan yang akan dilalui pemudik menuju ke kota-kota lain. Di masa libur Lebaran, dengan banyaknya warga yang melintas, jumlah kendaraan yang melewati Kota Magelang diprediksi akan meningkat sekitar 40 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa, hingga mampu mencapai 200.000 kendaraan per hari.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang Mashadi menuturkan, kepadatan arus lalu lintas di Kabupaten Magelang diprediksi akan cenderung sama seperti yang terjadi di masa libur Lebaran tahun lalu. Jika pada hari biasa jumlah kendaraan yang melintasi semua akses jalan di Kabupaten Magelang 60.000-70.000 kendaraan per hari, pada masa libur Lebaran tahun lalu meningkat menjadi 70.000-80.000 kendaraan per hari.
Adapun puncak kepadatan pada tahun lalu terjadi pada H+2 Lebaran dengan jumlah kendaraan mencapai 160.000 kendaraan per hari. Total jumlah kendaraan yang dimaksud meliputi kendaraan roda dua dan roda empat.
Keramaian lalu lintas terutama akan terjadi di jalur-jalur menuju destinasi wisata. Khusus untuk jalur menuju Candi Borobudur, Mashadi menuturkan, pihaknya berencana membuka tiga jalur. Satu jalur khusus dibuka untuk kedatangan wisatawan candi, sedangkan dua jalur lainnya dibuka untuk akses keluar atau pulang bagi wisatawan yang sudah selesai mengunjungi Candi Borobudur.