Perahu Tambang Tenggelam, Satu Orang Belum Ditemukan di Kali Surabaya
Tim SAR masih mengupayakan pencarian dan pertolongan terhadap seorang perempuan penumpang perahu tambang penyeberangan di Kali Surabaya yang tenggelam.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·2 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga turun dari perahu tambang di kawasan Wonorejo Timur, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/3/2023).
SURABAYA, KOMPAS — Tim SAR Terpadu masih mengupayakan pencarian dan pertolongan terhadap seorang perempuan korban perahu tambang penyeberangan yang tenggelam di Kali Surabaya, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/3/2023).
Perahu itu diketahui mengangkut 13 orang untuk menyeberangi Kali Surabaya ke wilayah Kebraon atau Kedurus di Karangpilang, Sabtu jelang pukul 08.00 WIB. Namun, saat perahu bergerak menyeberang, penumpang melihat ada genangan air di geladak. Mereka tahu ada kebocoran, tetapi perahu sudah terlebih dahulu bergerak.
”Pengemudi perahu berusaha menarik kembali perahu ke tepi, tetapi arus sungai deras. Air yang masuk semakin banyak, perahu tenggelam,” kata Agus Subroto, penumpang yang selamat, kepada petugas SAR.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga menggunakan jasa perahu tambang di Sungai Wonokromo yang memisahkan antara kawasan Wonorejo Timur dan Medokan Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/3/2023).
Saat perahu mulai tenggelam, penumpang menyelamatkan diri dengan terjun ke sungai, berpegangan pada tali tambang yang membentang, atau berenang ke tepian. Ada sejumlah warga yang melihat peristiwa itu dan menolong para penumpang. ”Setahu saya ada seorang perempuan yang tercebur, tetapi belum diketahui nasibnya," ujar Agus.
Kepala Kantor SAR Surabaya Hariyadi mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya terkait peristiwa itu pada pukul 07.45. Kantor SAR Surabaya pun mengerahkan satu tim beranggotakan 5 personel untuk pencarian di lokasi.
Setelah berkoordinasi dengan BPBD dan Polri, diketahui bahwa saat kejadian perahu mengangkut 12 penumpang dan setidaknya 6 sepeda motor. Korban yang belum ditemukan ialah Desiree Peni Chindy Khatrine (24).
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani mengatakan, sampai pukul 14.00, satu orang belum ditemukan. ”Sungai keruh sehingga jarak pandang di dalam air buram atau nyaris nol,” katanya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga menggunakan jasa perahu tambang di Sungai Wonokromo yang memisahkan antara kawasan Wonorejo Timur dan Medokan Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/3/2023).
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Karangpilang Inspektur Satu Gogot Purwanto mengatakan, petugas juga memeriksa keterangan dari para korban dan para saksi untuk mengetahui secara lengkap kronologi kecelakaan itu. ”Sementara ini, dari keterangan saksi, ada kebocoran di geladak yang mengakibatkan perahu tenggelam,” ujarnya.
Perahu tambang penyeberangan masih lazim beroperasi di sepanjang Kali Surabaya, Kali Mas, dan Kali Jagir. Menurut Direktur Eksekutif Begandring Soerabaia Nanang Purwono, perahu tambang yang beroperasi saat ini setidaknya meneruskan tradisi serupa yang sudah ada sejak peradaban klasik di Bengawan Solo dan Bengawan Brantas.
”Ada raja yang menghadiahkan status sima (bebas pajak) pada suatu desa karena memelihara jasa penyeberangan,” kata Nanang. Perahu tambang mengakomodasi kebutuhan penyeberangan warga, termasuk pengemudi sepeda dan sepeda motor yang malas memutar melalui jembatan.