Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pontianak, Kalimantan Barat, mengintensifkan pengawasan makanan di bulan Ramadhan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan pengawasan makanan pada bulan Ramadhan, Jumat (24/3/2023).
PONTIANAK, KOMPAS — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pontianak, Kalimantan Barat, mengintensifkan pengawasan makanan pada Ramadhan ini. Dari sejumlah pemantauan dan pemeriksaan sampel makanan sejauh ini, makanan yang beredar dinyatakan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak Fauzi Ferdiansyah, Jumat (24/3/2023), menuturkan, selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, BBPOM mengintensifkan pengawasan pangan. Pada Jumat siang, tim BBPOM beserta instansi terkait lainnya berkeliling ke distributor makanan di Kota Pontianak.
“Dari pemantauan pangan di distributor, tidak ada temuan yang serius. Hanya ada beberapa produk yang rusak,” ujar Fauzi.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pontianak, Kalimantan Barat, memeriksa makanan yang dijajakan di Pontianak, Jumat (24/3/2023).
Tim juga menguji secara laboratorium jajanan berbuka puasa di stand bazar Ramadhan halaman Masjid Mujahidin Pontianak pada Jumat sore. Pemeriksaan dilakukan menggunakan mobil laboratorium BBPOM.
Pengujian itu untuk memeriksa ada atau tidaknya kandungan berbahaya di dalam makanan. Ada 21-22 sampel jajanan yang diuji laboratorium dan hasilnya negatif. Dengan demikian, jajanan yang ada aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan pangan selama masa Ramadhan dilakukan setiap hari. Selanjutnya, pengawasan pangan akan dilakukan di sejumlah lokasi, termasuk di luar Pontianak. Sebab, wilayah kerja BBPOM di Pontianak mencakup seluruh kabupaten/kota se-Kalbar.
Fauzi juga mengingatkan masyarakat jika ingin berbelanja menu berbuka puasa agar memilih makanan yang tampak masih baik, warnanya bagus, atau dari aromanya bagus. ”Secara kasatmata seperti itu. Kami juga mengimbau kepada pelaku usaha agar mengolah makanan dengan bersih dan bahan-bahannya juga aman,” ujarnya.
Asrul (35), warga Pontianak, mengapresiasi langkah tersebut sehingga memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat aman. Ia berharap langkah tersebut bisa dilakukan konsisten, baik dalam momen Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya. ”Masyarakat jadi mengetahui kandungan dalam makanan baik atau tidak untuk dikonsumsi,” katanya.
Selain mengecek makanan, Asrul juga berharap masyarakat diberi pemahaman atau edukasi apa yang boleh dipakai sebagai bahan makanan dan apa yang tidak boleh. Dengan demikian, masyarakat yang mengonsumsi makanan juga sehat dan penjual bisa mengetahui cara memproduksi makanan yang sehat.
Senada dengan itu, Rudi (27), warga lainnya, menyambut baik upaya BBPOM. Pemantauan itu memastikan masyarakat mengonsumsi makanan yang sehat dan aman untuk keluarga. ”Dengan adanya uji dari BBPOM dan hasilnya bagus, masyarakat tidak takut jajan di luar karena sudah dipastikan dari pemeriksaan makanannya higienis,” ujarnya.