PT KAI Daop 8 Surabaya mengantisipasi potensi lonjakan penumpang Lebaran 2023 dengan penambahan delapan perjalanan. Lonjakan penumpang diprediksi terjadi seiring situasi pandemi Covid-19 yang mereda dan pencabutan PPKM.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
KA Rapih Dhoho melintasi Stasiun Wonokromo menuju Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3/2023). Stasiun Wonokromo dibangun pada masa Hindia-Belanda oleh maskapai Staatsspoorwegen. Stasiun Wonokromo berada di Surabaya selatan dan menjadi gerbang kereta api dari selatan (Malang), timur (Banyuwangi), dan barat daya (Madiun) ke Stasiun Surabaya Gubeng.
SURABAYA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menambah kapasitas angkut untuk mengantisipasi peningkatan penumpang, terutama pada masa Lebaran 2023. Penambahan mencapai 81.560 kursi dalam delapan perjalanan kereta api.
Demikian diutarakan Manajer Hubungan Masyarakat KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif, Jumat (24/3/2023). ”KAI menambah perjalanan untuk mengakomodasi peningkatan minat masyarakat yang akan mudik menggunakan kereta api dalam momen Lebaran,” ujarnya.
Delapan perjalanan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, dan Stasiun Malang. KA yang berangkat dari Gubeng ialah KA Sancaka Tambahan tujuan Stasiun Yogyakarta, KA Arjuno Ekspres tujuan Stasiun Malang, dan KA Pasundan Tambahan tujuan Stasin Kiaracondong. KA yang berangkat dari Pasarturi ialah KA Sembrani Tambahan tujuan Stasiun Gambir dan KA Kertajaya Tambahan tujuan Stasiun Pasarsenen. Adapun yang berangkat dari Malang ialah KA Gajayana Tambahan tujuan Gambir dan KA Malioboro Ekspres tujuan Yogyakarta.
Suasana di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/4/2022).
”Satu KA berangkat dari Pasarturi, tetapi melewati Gubeng terlebih dahulu kemudian menuju Gambir sehingga rutenya mengarah ke selatan,” kata Luqman. Selama ini, Pasarturi melayani kereta tujuan Jakarta di lintas utara sehingga melewati Lamongan, Bojonegoro, Semarang, Pekalongan, dan Cirebon. Gubeng melayani rute ke timur (Jember dan Banyuwangi), selatan (Malang), dan barat (Bandung dan Jakarta). Untuk tujuan Bandung (Kiaracondong) dan Jakarta (Gambir dan Pasarsen) mengarah ke barat daya melintasi Madiun, Solo, dan Yogyakarta.
Luqman melanjutkan, seluruh tiket, termasuk KA tambahan, sudah mulai bisa dipesan sejak Senin (13/3/2023). Pemesanan secara dalam jaringan (online) di aplikasi KAI Access, situs KAI, 121, dan aplikasi mitra KAI, misalnya Traveloka dan Tiket.com. Penjualan luar jaringan (offline) hanya berlaku di hari keberangkatan dan bisa dibeli mulai tiga jam sebelum jadwal keberangkatan KA. ”Tiket mulai dapat dipesan secara online maksimal 45 hari dari waktu keberangkatan,” ujarnya.
Pekerja menempelkan stiker di gerbong kereta di Balai Yasa Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/4/2022).
Sampai dengan Jumat (24/3/2023), belum ada lonjakan aktivitas penumpang di Gubeng dan Pasarturi. Hari itu masih merupakan awal atau hari kedua puasa. Adapun Lebaran akan jatuh pada 22-23 April 2023. Pemerintah biasanya menetapkan masa angkutan Lebaran berlangsung H-14 sampai H+14 hari raya.
Luqman melanjutkan, dari pantauan tiga pekan terakhir, tiket dari Daop 8 yang sementara ini paling banyak dipesan ternyata untuk keberangkatan dalam kurun 12 April-3 Mei 2023 atau H-10 sampai H+10 Lebaran. Dalam kurun waktu tersebut, Daop 8 menyediakan 563.890 kursi. Yang telah terjual hampir 240.000 kursi atau 43 persen.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Penumpang menunggu kereta di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/4/2022).
Sementara itu, lonjakan penumpang juga belum terjadi di Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo. Lonjakan penumpang bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) akan terjadi sepekan menjelang hari raya.
”Dari pengalaman tahun lalu, keberangkatan penumpang akan meningkat selama sepekan sebelum sampai hari raya,” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Purabaya Andi Cipto Adi. Adapun arus balik atau kedatangan akan terasa sejak sehari sampai dua-tiga pekan setelah Lebaran.
Sopir mengisi data diri, sementara petugas mengetes kandungan narkoba dalam urine saat giat tes urine bagi sopir bus yang diselenggarakan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur di Terminal Purabaya, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (22/12/2022).
Adapun menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, dalam masa Lebaran 2023 diperkirakan terjadi pergerakan 123,8 juta orang untuk mudik. Perkiraan itu naik 14,2 persen daripada pergerakan Lebaran 2022 sebesar 85,5 juta orang. Peningkatan ini salah satunya dipicu situasi pandemi Covid-19 yang sudah terkendali dan menuju status endemi sekaligus pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak awal tahun.
Dari survei itu diketahui, mayoritas pergerakan sebesar 77,3 juta orang atau 62,5 persen berada di Pulau Jawa. Pergerakan tertinggi dari Jatim yang diperkirakan 21,2 juta orang, diikuti Jateng 18,7 juta orang dan Jabodetabek 18,3 juta orang. Tujuan mudik tertinggi ialah Jateng 32,75 juta orang, disusul Jatim dengan 24,6 juta orang dan Jabar dengan 20,72 juta orang.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Suasana bagian dalam Terminal Purabaya, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/4/2022).
Peneliti senior transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Hera Widyastuti, mengatakan, peningkatan signifikan pergerakan masyarakat untuk mudik Lebaran 2023 belum sepenuhnya teratasi dengan ketersediaan angkutan umum, bus, KA, pesawat, dan kapal. Pemudik masih memakai pandangan tradisional, yakni bepergian dengan kendaraan pribadi, sehingga pergerakan melalui jaringan jalan raya dan jalan tol akan padat hingga berpotensi macet.
”Pemerintah perlu meningkatkan program-program yang mendorong pergerakan mudik masyarakat agar lebih memakai angkutan umum dengan memastikan ketersediaan moda,” ujar Hera.