Heboh Berburu Tiket demi Mudik
Beragam cara dilakukan calon pemudik untuk mendapat tiket perjalanan pulang ke kampung halaman. Mulai dari bangun tengah malam, ”ticket war”, hingga datang ke agen penjualan resmi. Semua dilakukan demi berlebaran.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F15%2F6d4dd450-8187-49be-a3bb-6ad3d5893fae_jpg.jpg)
Tampilan monitor komputer seseorang saat sedang memesan tiket kereta api di laman PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Puasa baru saja mulai. Namun, keriuhan warga membeli tiket untuk mudik sudah terasa. Hingga Selasa (14/3/2023), PT Kereta Api Indonesia bahkan mengklaim telah menjual 642.281 tiket untuk keberangkatan 12-28 April 2023.
Keriuhan ticket war atau berburu tiket sempat terjadi di rumah Dyah Nita (33), karyawan swasta di Tangerang Selatan, Banten. Ia dan keluarga kecilnya berencana mudik ke Yogyakarta pada Lebaran kali ini.
”Sejak akhir tahun lalu, kami sudah merencanakan mudik ke Yogyakarta. Ini untuk menuntaskan ’dendam’ setelah tahun 2020, kami yang sudah mendapat tiket ke Yogyakarta terpaksa harus membatalkan karena pandemi,” ujarnya, Rabu (22/3/2023).
Agar mendapat tiket kereta api, Nita sudah bersiap sejak Januari 2023. Menurut dia, PT KAI biasa membuka pembelian tiket sejak H-90. Namun, untuk angkutan Lebaran kali ini, tiket dijual H-45. Tak ingin terlewat, Nita memasang pengingat pada tanggal tersebut guna memesan tiket secara daring.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. ”Saya salah strategi waktu membeli tiket keberangkatan,” ujarnya terkekeh.
Nita baru membeli tiket saat jam pulang kantor. Alhasil tiket incarannya untuk perjalanan Jakarta-Yogyakarta sudah ludes terjual.
Tak ingin gagal dalam kesempatan kedua, Nita mempersiapkan strateginya jauh lebih rapi untuk membeli tiket kepulangan. Ia sudah menyimpan nama lengkap anak dan suaminya beserta nomor induk kependudukan (NIK). “Saya sudah simpan nama lengkap, alamat rumah, NIK. Saya ketik semua di WA (Whatsapp) supaya saat pengisian data, saya tinggal copy-paste,” tuturnya.
Baca juga: Antusiasme Warga Meningkat, PT KAI Sediakan Tiga Kereta Tambahan ke Malang
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F23%2F0976f75d-e8e9-4bf0-8416-ee75da4f8d89_jpg.jpg)
Ilustrasi berburu tiket kereta tengah malam. Sejumlah calon pemudik harus berburu tiket tengah malam agar tidak kehabisan tiket untuk mudik atau balik Lebaran.
Agar tak kehabisan tiket lagi, Nita memilih berburu tiket untuk perjalanan pada 24 April 2023 dari Yogyakarta ke Jakarta sejak jadwal pembelian tiket dibuka pada 10 Maret pukul 00.01 WIB. Ia memilih tidak tidur untuk menunggu pembelian tiket dibuka.
Ia bercerita, 15 menit sebelum berjuang berebut tiket, ia sudah menyiapkan satu laptop dan dua gawai. Melalui gawai-gawai tersebut, ia membuka laman KAI Access dan aplikasi perjalanan Traveloka. Ia dan suami memastikan semua laman dan aplikasi terbuka agar bisa segera mendapat tiket.
Tepat pukul 00.01, akses pembelian tiket dibuka. Dengan cekatan, ia memasukkan tanggal perjalanan, stasiun awal, stasiun tujuan, dan jumlah penumpang. Setelah data perjalanan terisi, ia langsung mengetuk tombol ’cari & pesan tiket’.
“Waktu melihat masih banyak kursi tersedia ada rasa lega. Tapi, itu bukan akhir perjuangan. Saat memilih kereta, malah nge-lag. Padahal, internet lancar. Jelas ini karena banyak yang lagi nge-war ticket juga,” tuturnya.
Nita mengatakan, ia sempat kebingungan dan khawatir kehilangan tiket incarannya. Ia harus beralih dari laptop ke ponsel, dari KAI Access ke Traveloka. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya tiket incaran Nita berhasil terbayar.
”Lega rasanya. Padahal waktu itu baru mengantongi tiket balik. Tiket mudik dipikir nanti saja. Semoga ada kereta tambahan,” ujarnya sambil tertawa ringan.
Baca juga: Selamat Datang Rezeki Ramadhan
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F23%2F92b3bf62-105d-436b-894a-77017ef2e73a_jpg.jpg)
Pengguna mencari tiket bus untuk mudik Lebaran melalui aplikasi Rosalia Indah. Bus menjadi salah satu moda transportasi yang banyak diburu pemudik untuk Lebaran.
Upaya berebut tiket mudik juga dirasakan Supriyanto (59). Ia hendak pulang ke daerah asalnya di Malang, Jawa Timur, pada Lebaran kali ini. Sayang ia tak kebagian tiket untuk mudik maupun balik. Bus menjadi moda transportasi alternatif yang ia pilih.
”Saya tidak memilih pesawat karena harga tiketnya mahal. Tiket pesawat untuk satu kali perjalanan bisa untuk pergi-pulang naik kereta atau bus,” katanya.
Saat puasa belum juga dimulai, Supriyanto pun sudah lebih dahulu berburu tiket untuk Lebaran. Ia sempat panik saat tidak kebagian tiket kereta. Kursi di kereta tambahan pun gagal ia dapatkan. Sementara aplikasi pembelian tiket daring PO Rosalia Indah menampilkan keterangan tiket habis.
Rosalia Indah menjadi pilihan pertama Supriyanto. Keterangan tiket habis tak membuatnya ingin berganti PO lain untuk bisa pulang ke Malang. Ia mencoba menghubungi layanan pesan singkat dan layanan pelanggan PO Rosalia Indah sambil berharap ada armada tambahan dari Rosalia Indah. Namun, dari layanan resmi itu, ia tetap saja tidak mendapat jawaban.
”Agar dapat kepastian, saya datang ke agen Rosalia Indah Ciputat. Alhamdulillah saya dapat jawaban. Rosalia Indah ternyata belum membuka pembelian tiket untuk angkutan Lebaran. Sejak itu setiap subuh saya buka aplikasi Rosalia Indah, berharap dapat tiket untuk mudik,” ujarnya.
Baru pada Senin (20/3/2023), ia melihat aplikasi Rosalia Indah sudah mulai menjual tiket mudik. Tak ingin kehabisan, ia langsung membeli tiket untuk perjalanan mudik dan balik sekaligus. Kini ia pun tenang karena bisa menjalankan ibadah puasa tanpa harus memikirkan tiket untuk pulang kampung saat Lebaran.
Baca juga: KAI Daop I Jakarta Operasikan 303 Perjalanan KA Tambahan Lebaran

Sejumlah penumpang hendak menaiki KA Wijayakusuma jurusan Banyuwangi-Cilacap dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi, Jumat (28/2/2020). PT KAI Daop 9 Jember mencatat lebih dari 8.131 tiket terjual untuk angkutan mudik keberangkatan H-10 (14 Mei) hingga H+2 (27 Mei).
Waspada
Kebutuhan tinggi akan tiket mudik membuka celah bagi oknum-oknum tertentu untuk mencari untung. Karena itu, kewaspadaan saat ticket war untuk perjalanan mudik tetap harus ditingkatkan.
Kompas pernah mengalami itu saat menanyakan penjualan tiket kereta tambahan di media sosial Twitter. Semula Kompas menanyakan dengan me-mention akun resmi PT KAI @KAI121, tak berapa lama sejumlah akun yang menggunakan display name dan logo PT KAI turut membalas.
Akun yang menyaru menjadi akun PT KAI itu menggunakan username yang tidak terkait PT KAI, tetapi menggunakan logo seperti akun resmi PT KAI. Beberapa di antaranya ialah @sighmikedies, @cwtvdID7, @RoseValleros, dan @iklan189.
Baca juga : Polri Siapkan Operasi Ketupat 2023
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F23%2Fb7c4e257-1c25-43f7-a1c6-3270453966e2_jpg.jpg)
Tangkapan layar saat sejumlah akun yang menyaru sebagai akun PT KAI menjawab cuitan warganet.
Akun-akun tersebut membalas cuitan dengan gaya bahasa yang hampir serupa dengan akun resmi. Bedanya, mereka menawarkan komunikasi lanjut melalui layanan pesan singkat Whatsapp.
Bila tautan Whatsapp diketuk, pelanggan seolah akan dilayani oleh WA resmi PT KAI karena logo dan nama di Whatsapp juga menggunakan nama PT KAI. Beruntung Kompas langsung menyadari ada yang tidak beres dengan akun abal-abal tersebut. Pasalnya, nomor telepon yang tertera di sana ialah +1 (510) 824-4493, yang merupakan kode negara Amerika Serikat dan Kanada.
Akun resmi PT KAI mengklarifikasi bahwa akun media sosial dan nomor Whatsapp bukan milik PT KAI. ”Mohon waspada terhadap akun media sosial yang mengatasnamakan KAI ya Kak. Kemudian nomor Whatsapp resmi KAI121: 0811-1211-1121 (verified/centang hijau),” tulis akun resmi @KAI121.
Baca juga: Jangan Andalkan Tol untuk Arus Mudik Lebaran 2023
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F23%2Ff806fb45-4924-471c-9ad7-e8cd02245cb9_jpg.jpg)
Jawaban akun resmi PT KAI ketika menanggapi laporan ada akun media sosial dan layanan pesan singkat Whatsapp yang mengatasnamakan PT KAI. Kebutuhan tinggi akan tiket mudik membuka celah bagi oknum-oknum tertentu untuk mencari untung.
Seperti diberitakan Kompas (Selasa, 14/3/2023), potensi pergerakan nasional pada Lebaran tahun 2023 diperkirakan mencapai 123,8 juta orang. Jumlah tersebut naik 44 persen dibandingkan tahun lalu. Data tersebut didapat dari Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini adalah tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pascapandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, serta persepsi positif masyarakat atas penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun lalu.
Pihaknya tengah mengantisipasi potensi kenaikan pergerakan masyarakat pada masa mudik Lebaran tahun ini, antara lain penyiapan sarana-prasarana transportasi, aspek keselamatan, dan manajemen rekayasa lalu lintas. ”Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka dari itu, kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun,” ujarnya.
Tonton juga: