Masalah sanitasi masih terus ada di masyarakat. Penuntasan masalah ini membutuhkan kepedulian bersama.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Kegiatan simbolis pengecoran jamban sehat bantuan pembaca harian Kompas di Kelurahan Kedungsari, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023).
MAGELANG, KOMPAS — Masalah sanitasi adalah persoalan lama yang masih terus ada di masyarakat. Penuntasan problem ini benar-benar membutuhkan kepedulian dan perhatian bersama. Untuk itu, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas bekerja sama dengan Forum Tembang Tidar berupaya mengatasi masalah tersebut.
Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) Gesit Ariyanto mengatakan, masalah sanitasi sebenarnya sudah menjadi perhatian pemerintah sejak 20 tahun lalu. Namun, hingga sekarang, masalah tersebut tidak kunjung tuntas, tetap saja ada di masyarakat.
”Hingga saat ini, tetap ada warga yang memanfaatkan sungai di sekitarnya sebagai jamban,” ujar Gesit, dalam sambutannya dalam acara penandatanganan kerja sama Forum Tembang Tidar (FTT) dengan YDKK di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023).
YDKK berupaya membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat, termasuk masalah sanitasi ini. YDKK menyalurkan bantuan dari pembaca harian Kompas.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan jamban sehat antara Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) dan Forum Tembang Tidar (FTT) di Kelurahan Kedungsari, Kota Magelang, Jateng, Jumat (17/3/2023).
Tahun ini, YDKK bekerja sama dengan Forum Tembang Tidar (FTT) akan membangun 65 jamban aman individu, yang terdiri dari septic tank kedap dan kloset dengan standar nasional Indonesia (SNI), serta 32 saluran rumah. FTT adalah kelompok aktivitas dan sukarelawan yang juga bergerak mewujudkan sanitasi sehat di Kota Magelang.
Pada 2022, YDKK juga sudah membantu membangun 18 jamban individu dan 24 sambungan rumah di Kelurahan Panjang di Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
Warga enggan membangun jamban karena selama ini sudah merasa nyaman buang air sembarangan di sungai, bahkan selokan.
Selama 2021-2023, YDKK telah menjalankan program perbaikan sanitasi lingkungan dengan membangun akses air minum dan jamban sehat bagi keluarga di sejumlah daerah. Ini, antara lain, di Kelurahan Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah; Kelurahan Rukun dan Tunjungsekar di Kota Malang, Jawa Timur; dan Kelurahan Mojo di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Semua pembangunan tersebut dibiayai menggunakan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), yang didapatkan dari bantuan pembaca harian Kompas.
Ketua FTT Untung Argono Widodo mengatakan, upaya mewujudkan sanitasi sehat berhubungan erat dengan upaya mengubah perilaku masyarakat. Sekalipun mendapatkan bantuan untuk membangun jamban, sering kali warga tidak tertarik menerima bantuan itu karena enggan mengubah kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).
”Warga enggan membangun jamban karena selama ini sudah merasa nyaman buang air sembarangan di sungai, bahkan selokan,” ujarnya.
Dengan alasan kendala biaya, warga yang sudah memiliki jamban pun biasanya hanya membangun jamban dengan septic tank yang tidak kedap. Dalam hal ini, mereka sama sekali tidak peduli dan tidak menyadari bahwa sistem pembuangan yang tidak kedap tersebut berisiko mencemari air tanah, termasuk air sumur tetangga sekitarnya.
Menyadari kondisi tersebut, FTT pun terus berupaya bergerak memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya, agar mereka bisa berubah dan lebih berperilaku hidup sehat.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Warga penerima manfaat jamban sehat keluarga menyiram air pada kamar mandi miliknya, di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (16/3/2023). Jamban sehat tersebut dibangun dari donasi pembaca harian Kompas yang dikelola oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
Sejauh ini, Untung mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena dukungan untuk mewujudkan sanitas dan jamban sehat terus mengalir dari berbagai pihak. Tahun ini, dari bantuan Pemerintah Kota Magelang dan YDKK, di Kota Magelang akan dibangun 584 jamban sehat bagi masyarakat.
Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur mengatakan, masalah sanitasi yang masih terus ada di masyarakat ini mendorong jajaran Pemkot Magelang terus berupaya melakukan terobosan untuk menyelesaikannya.
Namun, masalah sanitasi ini tidak bisa diselesaikan Pemkot Magelang sendirian. Oleh karena itu, dia pun sangat mengapresiasi berbagai pihak yang mau mendukung dan memberikan bantuan.