Gubernur Sumut Kenang Pawai Obor Saat Kecil, Ajak Warga Semarakkan Ramadhan
Sepekan jelang Ramadhan, suasana semarak terasa di berbagai tempat di Medan. Bulan puasa disambut dengan lantunan shalawat dan khataman Al Quran. Bazar kurma, berbagai jenis penganan, dan pakaian muslim mulai didirikan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengajak warga menyambut Ramadhan dengan penuh semarak saat menghadiri acara ”Semarak Menyambut Ramadan” di Medan Club, Jumat (17/3/2023).
MEDAN, KOMPAS — Sepekan menjelang Ramadhan, suasana semarak mulai terasa di berbagai tempat di Medan, Sumatera Utara. Bulan puasa disambut dengan lantunan shalawat dan khataman Al Quran. Bazar kurma, berbagai jenis penganan, dan pakaian muslim mulai didirikan.
”Saya sangat bersyukur kita bershalawat menyambut semarak Ramadhan. Di Sumut dulu ada pawai. Saya waktu kecil ikut pawai pakai obor keliling kota. Ramadhan harus disambut dengan semarak,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menghadiri acara ”Semarak Menyambut Ramadan” di Medan Club, Jumat (17/3/2023) petang.
Edy mengatakan, umat harus semangat memasuki perubahan dari bulan Syakban ke Ramadhan. Ia mengajak warga Sumut menghidupkan kembali semarak menyambut Ramadhan yang dulu sangat meriah. Dulu, kata Edy, Ramadhan di Sumut disambut dengan pawai obor berkeliling kota. Sekarang tradisi itu berlahan ditinggalkan.
Edy mengajak masyarakat Sumut menghidupkan kembali tradisi menyemarakkan Ramadhan sebagaimana dilakukan di berbagai daerah. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, ada tradisi nyadran. Tradisi itu dilakukan dengan membersihkan kuburan, ziarah, bersih-bersih desa, sedekah bumi, dan makan bersama.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Warga membawa tenong berisi makanan ke makam dalam tradisi nyadran di Desa Pakis, Kecamatan Kaponan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tradisi itu digelar setiap tahun menjelang permulaan bulan Ramadhan.
”Di Yogyakarta ada tradisi membuat kue apem. Ramadhan juga harus disambut dengan semarak perbuatan baik. Ada tadarus juga saat puasa,” ujar Edy.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Ismael Panerus Sinaga mengatakan, untuk menyambut Ramadhan mereka melaksanakan ”Semarak Menyambut Ramadan” di Medan Club, yang berada di belakang Kantor Gubernur Sumut, Jumat-Minggu (17-19/3/2023).
Acara itu diisi dengan shalawat, bazar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), lomba busana muslim, mewarnai, dan lomba surah pendek. ”Kami mengajak warga Sumut untuk ikut menyemarakkan acara menyambut Ramadhan yang kita tunggu-tunggu ini,” kata Ismael.
Ismael juga mengajak warga menyambut Ramadhan dengan berbelanja di stan-stan UMKM yang ada di kawasan Medan Club tersebut. Stan itu menjual berbagai jenis busana muslim dan makanan. Ramadhan menjadi bulan penuh berkah bagi UMKM.
Memasuki Ramadhan, omzet hariannya melesat tiga kali lipat.
Yenny Ramadani (30), pedagang busana muslim, mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan stok pakaian yang banyak untuk persediaan selama Ramadhan. Dia sampai belanja ke Bangkok, Thailand, untuk melengkapi model busana muslim modern. ”Kami bersyukur juga ada bazar seperti ini karena bisa meningkatkan omzet penjualan,” kata Yenny.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Pedagang menjual busana muslim pada acara ”Semarak Menyambut Ramadan” di Medan Club, Jumat (17/3/2023).
Yenny mengatakan, ia sehari-hari berjualan di Pusat Pasar Medan dan juga melalui media sosial. Memasuki Ramadhan, omzet hariannya melesat tiga kali lipat. Bahkan, menjelang Lebaran omzetnya bisa naik hingga 10 kali lipat dibanding hari biasa.
Selain berjualan di pasar, kata Yenny, ia juga berfokus berjualan melalui media sosial. Ia juga mempunyai tim reseller (pembeli yang menjual kembali) agar cakupan penjualannya di media sosial semakin luas.
”Yang paling penting kalau berjualan busana muslim untuk perempuan harus ada banyak pilihan model yang modern. Saya sampai pergi ke Bangkok agar punya banyak model dengan harga yang bersaing,” kata Yenny.