Pemerintah Provinsi Lampung mengoptimalkan layanan elektronik Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Desa atau e-Samdes untuk mempermudah masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor.
Oleh
VINA OKTAVIA
·5 menit baca
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Petugas BUMDes Kampung Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, melayani warga yang ingin membayar pajak kendaraan bermotor melalui layanan elektronik Samsat Desa atau e-Samdes, Selasa (14/3/2023). Saat ini, sudah ada 477 BUMDes yang menjadi agen e-Samdes.
Pemerintah Provinsi Lampung mengoptimalkan layanan elektronik Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Desa atau e-Samdes untuk mempermudah masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor. Kini, membayar pajak kendaraan bermotor bisa dilakukan dari desa.
Siti Aisyah (41), operator e-Samdes Kampung Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, sibuk merekap data masyarakat yang membayar pajak kendaraan bermotor, Selasa (14/3/2023) siang. Meski kantor e-Samdes yang berada di samping balai kampung sudah sepi pengunjung, Aisyah tetap melanjutkan pekerjaannya di kantor.
Selama satu pekan terakhir, setidaknya ada sekitar 20 warga yang melakukan pembayaran pajak sepeda motor ataupun mobil. Data dan uang pajak yang sudah terkumpul bakal ia setorkan ke kantor Samsat Lampung Tengah.
Sebelum ada e-Samdes, warga sekitar harus menempuh jarak sekitar 25 kilometer ke kantor Samsat Lampung Tengah yang berada di Kecamatan Terbanggi Besar. Selain agak jauh, warga Bandar Agung yang sebagian besar bekerja sebagai petani atau pedagang harus meninggalkan pekerjaannya seharian untuk mengurus pajak. Warga juga harus mengeluarkan ongkos transportasi.
Tak sedikit pula warga yang tidak paham prosedur dan dokumen apa saja yang harus dibawa saat mengurus pajak kendaraan. Sebagian orang masih menganggap hal itu menyulitkan.
Sejak adanya layanan e-Samdes, kini warga bisa membayar pajak kendaraan dari desa. Mereka tinggal datang ke loket e-Samdes yang dikelola oleh pengurus badan usaha milik desa (BUMDEs) dengan membawa dokumentasi dan uang pajak yang akan dibayarkan. Selanjutnya, pengurus BUMDEs yang akan membantu mengurus pajak kendaraan bermotor warga ke petugas Samsat.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Agus F Pratama (24), aparatur Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, memantau pembangunan insfrastruktur desa melalui layar monitor di ruangan Command Center di balai tiyuh, Senin (13/3/2023). Saat ini, sebanyak 1.792 desa di Lampung telah memanfaatkan sistem digital untuk pelayanan masyarakat desa.
”Kami biasanya mengantarkan dokumen pembayaran pajak kendaran bermotor warga secara kolektif. Setiap pekan, ada kurir yang ditugasi untuk mengantar berkas ke kantor Samsat,” kata Aisyah saat ditemui Kompas.
Jaitun (40), warga Kampung Bandar Agung, menuturkan, ia terbantu dengan adanya layanan e-Samdes di desa. Selain lebih praktis, ia juga tidak perlu jauh-jauh pergi ke ibu kota kabupaten untuk mengurus pajak sepeda motor.
Layanan pembayaran pajak melalui e-Samdes ini menjadi salah satu unit usaha yang dikembangkan oleh BUMDes Bandar Agung. Selama satu tahun terakhir, BUMDes itu telah menghimpun lebih dari 800 transaksi pembayaran pajak kendaraan bermotor. Nilai transaksi pajak yang dihimpun ditaksir mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Aisyah menuturkan, BUMDes di desa itu juga mengembangkan berbagai unit usaha lain, seperti penyewaan ruko di Pasar Bandar Agung, pengelolaan air mineral, dan pengelolaan stan kuliner di area pasar.
Kepala Kampung Bandar Agung Sutopo mengatakan, layanan e-Samdes mampu meningkatkan kesadaran masyarakat desa dalam membayar pajak. Layanan itu juga memberikan penghasilan bagi BUMDes.
Menurut dia, pendapatan asli desa yang bersumber dari BUMDes mencapai Rp 100 juta per tahun. Uang inilah yang digunakan desa untuk membangun sistem layanan digital di desa sesuai dengan konsep ”Smart Village”. Selain untuk membangun basis data, desa juga membeli berbagai properti yang dibutuhkan, khususnya komputer dan monitor untuk membangun ruangan command center.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Capaian makro Pemerintah Provinsi Lampung yang dipaparkan di Bandar Lampung, Jumat (10/3/2023).
Selain digunakan sebagai ruang rapat tatap muka luring ataupun daring, ruangan itu juga berfungsi sebagai ruang kontrol desa. Dari sana, perangkat desa bisa melihat 21 titik rawan kecelakaan dan rawan kejahatan di Desa Bandar Agung yang telah dipasangi kamera pengintai. Perangkat desa bekerja sama dengan kepolisian turut mencegah terjadinya tindak kriminalitas jalanan.
Terkait hal itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam acara diskusi bersama media beberapa waktu lalu mengatakan, program e-Samdes digulirkan untuk mendekatkan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor kepada masyarakat desa. Sebelum ada layanan itu, warga desa harus menempuh puluhan kilometer untuk mengurus pajak ke kantor samsat di ibu kota kabupaten. Ongkos transportasi yang harus mereka keluarkan cukup besar, hampir setara dengan nilai pajak kendaraan roda dua yang akan dibayar.
Oleh karena itu, sejak tahun 2021, Pemprov Lampung meluncurkan e-Samdes yang dikelola oleh BUMDes. Secara total, jumlah BUMDes yang aktif 2.188 unit dan telah ada 57 BUMDes bersama milik desa. Sampai sekarang, sudah ada 477 BUMDes yang menjadi agen e-Samdes.
Menurut dia, Pemprov Lampung terus melakukan terobosan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat. Lampung juga terus mendorong agar BUMDes mampu berperan efektif sebagai lokomotif baru bagi kegiatan perekonomian warga desa. BUMDes diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lewat berbagai usaha yang dijalankan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Lampung Adi Erlansyah menuturkan, pendapatan daerah Lampung yang bersumber dari pembayaran pajak kendaraan bermotor meningkat cukup signifikan. Pada 2022, jumlah pendapatan Lampung dari pembayaran pajak kendaraan bermotor mencapai Rp 929 miliar. Jumlah itu meningkat Rp 49 miliar dibandingkan dengan pendapatan pajak kendaraan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 880 miliar.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Suasana kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung, Kamis (16/3/2023).
Menurut dia, sebagian besar peningkatan pendapatan pajak kendaraan bermotor itu bisa terealisasi berkat program e-Samdes. Pemda juga menggulirkan program pemutihan pajak kendaraan sejak dua tahun terakhir untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Program yang digulirkan selama masa pandemi Covid-19 itu juga untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Adi mengungkapkan, potensi pendapatan Lampung dari pembayaran pajak kendaraan masih cukup besar. Jika terus dioptimalkan, pembayaran pajak kendaraan dapat menyumbang sekitar 25 persen untuk APBD Lampung.
Berdasarkan data yang dihimpun Bapenda Lampung, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Lampung sebanyak 3,5 juta unit. Dari jumlah itu, baru 1,2 juta kendaraan yang membayar pajak. ”Artinya, masih ada sekitar 2,3 juta kendaraan yang belum membayar pajak dan sebagian besar adalah roda dua,” katanya.
Tahun ini, Bapenda Lampung bekerja sama dengan berbagai pihak menyiapkan layanan samsat keliling untuk mempermudah layanan e-Samdes. Dengan adanya layanan itu, pengurus BUMDes yang menjadi agen e-Samdes dapat menunggu jadwal samsat keliling untuk pengurusan dokumen perpajakan.